Introduksi dan Assessment IKO bagi Sekolah Perempuan Kober di Desa Matanair Kecamatan Rubaru Sumenep
Community Discussion

Sumenep – Inisiatif MADANI dalam penguatan kapasitas oganisasi masyarakat sipil (OMS) diawali dengan pengenalan indeks kapasitas organisasi (IKO).
Sebagai instrumen, IKO sangat diperlukan OMS untuk mendeteksi kematangan organisasinya sendiri terutama dalam rangka penguatan kapasitas organisasi.
Melalui dukungan Program USAID MADANI, pada Minggu (18/12/2022) Lakpesdam NU telah mengintroduksikan IKO dan memfasilitasi assement bagi anggota Forum Masyarakat MADANI Sumenep (MMS) di Desa Matanair Kecamatan Rubaru.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 20 orang, mulai dari unsur Ketua dan pelaksana Perempuan KOBER.
Disamping instrument, pengenalan IKO dipandang penting sebagai roadmap peningkatan kapasitas berdasarkan 5 domain.
Kemudian dengan difasilitasi Tim Lakpesdam, pengurus Perempuan KOBER membahas kondisi organisasi berdasarkan 5 domain; efisiensi, efektivitas, relevansi, keberlanjutan dan ketahanan.
Pembahasan setiap domain memberi gambaran pengurus tentang organisasi dan menyekapati skor sebagai ukuran tingkat kematangan.
Pembahasan itu meningkatkan pemahaman pelaksana Perempuan KOBER terhadap komponen organisasinya, dan memotivasi untuk terus mengupayakan penguatan kapasitas.
Hasil self assessment IKO perempuan KOBER di Sumenep akhinrya menyepakati organisasi masih berada di fase nascent.
Beberapa aspek terutama di domain efisiensi dan relevansi seperti pelaksanaan dan pelaporan program, menjangkau penerima manfaat memang sudah ada ceritanya.
Namun hampir semua kegiatan dan pengalaman yang didapatkan belum disertai bukti seperti dokumen laporan, perjanjian kerjasama, dll yang sangat penting dalam proses assesment.
Pengurus Perempuan KOBER baru menyadari pentingnya pendokumentasian program dan kelembagaan dalam suatu organisasi.
Bahkan untuk domain efektifitas seperti pemenuhan standar, manajemen operasional dan perencanaan strategis juga baru akan dilaksanakan.
Organisasi Perempuan Kober memang baru dibentuk, meskipun angotanya sudah berkegiatan memproduksi jamu dan berjaringan, namun rata-rata baru belajar organisasi.
Selanjutnya, adopsi IKO dan hasil assessment diharapkan bisa menjadi pedoman untuk menyusun rencana kegiatan penguatan kapasitas organisasi.
Pengejawantahannya diharapkan berkontribusi terhadap penguatan kapasitas internal dan kelembagaan, sehingga akan terus meningkat seiring waktu.
Kegiatan internal Forum MMS ini juga mengundang tim teknis dari Bakesbangpol Sumenep, tetapi dalam kesmepatan tersebut belum bisa hadir.
Namun demikian, Lakpesdam NU yang mendapat penguatan kapasitas dari Program MADANI berkomitmen terus mendorong peningkatan kapasitas dan sharing melalui Forum MMS (Uka).
Sebagai instrumen, IKO sangat diperlukan OMS untuk mendeteksi kematangan organisasinya sendiri terutama dalam rangka penguatan kapasitas organisasi.
Melalui dukungan Program USAID MADANI, pada Minggu (18/12/2022) Lakpesdam NU telah mengintroduksikan IKO dan memfasilitasi assement bagi anggota Forum Masyarakat MADANI Sumenep (MMS) di Desa Matanair Kecamatan Rubaru.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 20 orang, mulai dari unsur Ketua dan pelaksana Perempuan KOBER.
Disamping instrument, pengenalan IKO dipandang penting sebagai roadmap peningkatan kapasitas berdasarkan 5 domain.
Kemudian dengan difasilitasi Tim Lakpesdam, pengurus Perempuan KOBER membahas kondisi organisasi berdasarkan 5 domain; efisiensi, efektivitas, relevansi, keberlanjutan dan ketahanan.
Pembahasan setiap domain memberi gambaran pengurus tentang organisasi dan menyekapati skor sebagai ukuran tingkat kematangan.
Pembahasan itu meningkatkan pemahaman pelaksana Perempuan KOBER terhadap komponen organisasinya, dan memotivasi untuk terus mengupayakan penguatan kapasitas.
Hasil self assessment IKO perempuan KOBER di Sumenep akhinrya menyepakati organisasi masih berada di fase nascent.
Beberapa aspek terutama di domain efisiensi dan relevansi seperti pelaksanaan dan pelaporan program, menjangkau penerima manfaat memang sudah ada ceritanya.
Namun hampir semua kegiatan dan pengalaman yang didapatkan belum disertai bukti seperti dokumen laporan, perjanjian kerjasama, dll yang sangat penting dalam proses assesment.
Pengurus Perempuan KOBER baru menyadari pentingnya pendokumentasian program dan kelembagaan dalam suatu organisasi.
Bahkan untuk domain efektifitas seperti pemenuhan standar, manajemen operasional dan perencanaan strategis juga baru akan dilaksanakan.
Organisasi Perempuan Kober memang baru dibentuk, meskipun angotanya sudah berkegiatan memproduksi jamu dan berjaringan, namun rata-rata baru belajar organisasi.
Selanjutnya, adopsi IKO dan hasil assessment diharapkan bisa menjadi pedoman untuk menyusun rencana kegiatan penguatan kapasitas organisasi.
Pengejawantahannya diharapkan berkontribusi terhadap penguatan kapasitas internal dan kelembagaan, sehingga akan terus meningkat seiring waktu.
Kegiatan internal Forum MMS ini juga mengundang tim teknis dari Bakesbangpol Sumenep, tetapi dalam kesmepatan tersebut belum bisa hadir.
Namun demikian, Lakpesdam NU yang mendapat penguatan kapasitas dari Program MADANI berkomitmen terus mendorong peningkatan kapasitas dan sharing melalui Forum MMS (Uka).