YASMIB dan LEKRAC Lakukan Pemetaan Capain Program Terkait Isu KIBBL
Community Discussion 
PANGKEP -- MADANI – Civil Society Support Initiative merupakan program yang bertujuan untuk memperkuat akuntabilitas pemerintah dan keberagaman sosial di Indonesia melalui peningkatan kapasitas, legitimasi dan keberlangsungan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas)/Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Didukung penuh oleh USAID MADANI dan dilaksanakan oleh FHI360 bersama YASMIB (Swadaya Mitra Bangsa) Sulawesi sebagai District Support Program (DSP) mendampingi LEKRAC (Lembaga Demokrasi Celebes) sebagai Lead Partner (LP) di Kabupaten Pangkep.
Guna melihat kembali proses yang telah dilalui dan penerapan rencana tindak lanjut yang dihasilkan dari rekomendasi dari proses yang telah dilewati. Perlu dilakukan pematauan dan penyegaran atas proses capaian dampingan. Hal ini untuk melihat sejauh mana efektivitas advokasi yang telah dilakukan dalam melakukan tindakan atas situasi kesehatan kaitannya terhadap isu Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) di dua lokus maupun advokasi kebijakan di tingkat kabupaten.
Melalui kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2022 di Leang Lonrong, Kabupaten Pangkep, maka dilakukan pemetaan capaian dan melihat yang belum atau masih dalam proses intervensi dalam mendorong peningkatanan layanan kesehatan KIBBL. Selain itu, juga dilakukan update capaian kapasitas OMS anggota Learning Forum (LF) sebagai ruang meningkatkan refresentasi lembaga dan legitimasi.
Dalam kegiatan ini, hadir pula secara langsung Kepala Desa Kabba, Nasrullah Salam dan Kepala Desa Panaikang, Muhammad Arif, dimana mereka mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan USAID-MADANI, YASMIB Sulawesi, Lekrac serta stakeholder lainnya di dua desa tersebut.
“Saya berterima kasih dan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan USAID- Madani, teman LEKRAC, dan YASMIB. Tentu, desa panaikang menjadi salah satu desa yg menerbitkan kebijakan terkait Pokja Kolaboratif Desa Sehat (PKDS) yang programnya tidak lain Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) termasuk bagaimana perlindungan terhadap perempuan dan anak”, kata Muhammad Arif.
Hal serupa juga disampaikan oleh Nasrullah, Kepala Desa Kabba yang mendukung program KIBBL di desanya melalui pengadaan transportasi khusus layanan Kesehatan di desa. “Kami berkomitmen untuk mengadakan Ambulance khusus desa, agar setiap warga yang membutuhkan dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan”.
Selain itu, Junardi FC MADANI Pangkep mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menyegarkan kembali apa yang telah dilakukan selama ini oleh stakeholder di desa. “Kegiatan Pokja ini ada untuk mempertemukan dan mengaupdate capaian-capaian mengenai tingkatan akses kesehatan dan stunting serta menggali kembali apa yang perlu dicapai ,” tegasnya.
Didukung dengan pernyataan Andi Muh. Hidayat sebagai District Support Program (DSP) MADANI Pangkep, menyampaikan, harapannya depan kolaborasi ini tidak berhenti sampai disini, dukungan semua pihak dibutuhkan untuk memaksimalkan kerja-kerja bersama. Salah satu contoh pencapaian kolaborasi kita adalah Kabupaten Layak Anak (KLA), pembentukan Pokja menjadi perhatian tersendiri dalam diskusi dalam proses penilaian Kabupaten oleh Kementrian.
Kegiatan yang dilaksanakan guna untuk mengevaluasi kembali kerja-kerja dari Tim Pokja serta capaian-capaian yang telah dilakukan, termasuk menggali kembali apa yang perlu dilakukan untuk ke depannya.
Guna melihat kembali proses yang telah dilalui dan penerapan rencana tindak lanjut yang dihasilkan dari rekomendasi dari proses yang telah dilewati. Perlu dilakukan pematauan dan penyegaran atas proses capaian dampingan. Hal ini untuk melihat sejauh mana efektivitas advokasi yang telah dilakukan dalam melakukan tindakan atas situasi kesehatan kaitannya terhadap isu Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) di dua lokus maupun advokasi kebijakan di tingkat kabupaten.
Melalui kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2022 di Leang Lonrong, Kabupaten Pangkep, maka dilakukan pemetaan capaian dan melihat yang belum atau masih dalam proses intervensi dalam mendorong peningkatanan layanan kesehatan KIBBL. Selain itu, juga dilakukan update capaian kapasitas OMS anggota Learning Forum (LF) sebagai ruang meningkatkan refresentasi lembaga dan legitimasi.
Dalam kegiatan ini, hadir pula secara langsung Kepala Desa Kabba, Nasrullah Salam dan Kepala Desa Panaikang, Muhammad Arif, dimana mereka mengapresiasi kerja-kerja yang telah dilakukan USAID-MADANI, YASMIB Sulawesi, Lekrac serta stakeholder lainnya di dua desa tersebut.
“Saya berterima kasih dan sangat mengapresiasi apa yang dilakukan USAID- Madani, teman LEKRAC, dan YASMIB. Tentu, desa panaikang menjadi salah satu desa yg menerbitkan kebijakan terkait Pokja Kolaboratif Desa Sehat (PKDS) yang programnya tidak lain Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) termasuk bagaimana perlindungan terhadap perempuan dan anak”, kata Muhammad Arif.
Hal serupa juga disampaikan oleh Nasrullah, Kepala Desa Kabba yang mendukung program KIBBL di desanya melalui pengadaan transportasi khusus layanan Kesehatan di desa. “Kami berkomitmen untuk mengadakan Ambulance khusus desa, agar setiap warga yang membutuhkan dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan”.
Selain itu, Junardi FC MADANI Pangkep mengungkapkan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menyegarkan kembali apa yang telah dilakukan selama ini oleh stakeholder di desa. “Kegiatan Pokja ini ada untuk mempertemukan dan mengaupdate capaian-capaian mengenai tingkatan akses kesehatan dan stunting serta menggali kembali apa yang perlu dicapai ,” tegasnya.
Didukung dengan pernyataan Andi Muh. Hidayat sebagai District Support Program (DSP) MADANI Pangkep, menyampaikan, harapannya depan kolaborasi ini tidak berhenti sampai disini, dukungan semua pihak dibutuhkan untuk memaksimalkan kerja-kerja bersama. Salah satu contoh pencapaian kolaborasi kita adalah Kabupaten Layak Anak (KLA), pembentukan Pokja menjadi perhatian tersendiri dalam diskusi dalam proses penilaian Kabupaten oleh Kementrian.
Kegiatan yang dilaksanakan guna untuk mengevaluasi kembali kerja-kerja dari Tim Pokja serta capaian-capaian yang telah dilakukan, termasuk menggali kembali apa yang perlu dilakukan untuk ke depannya.
