Lakpesdam dan Forum MMS Bersama Bappeda dan DPMD,Sepakati kolaborasi dengan USAID ERAT di Sumenep
Community Discussion 
Sumenep - Lakpesdam NU bersama Forum MMS, Bappeda, Dinas PMD dan USAID ERAT telah mengadakan pertemuan informal di Hotel De Baghraf pada hari Jumat (03/02/2023).
Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Bappeda, Kabid PPM Bappeda, Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa Dinas PMD, dan FC USAID MADANI Kabupaten Sumenep.
Pertemuan bertujuan mengidentifikasi peluang kolaborasi Program MADANI dan ERAT, mengingat keduanya merupakan program dukungan USAID untuk peningkatan kapasitas dan tata kelola pemerintahan.
Dalam arahan Kepala Bappeda Sumenep, Drs Yayak Nurwahyudi, M.Si menyatakan pemerintah siap mendukung kolaborasi Program USAID MADANI dengan USAID ERAT di Sumenep.
"Misalnya melalui dukungan ke Desa Longos, Program USAID ERAT bersama Lakpesdam dan Forum MMS bisa memperkuat BUMDES untuk penanganan stunting dan isu lainnya," kata Pak Yayak dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu Provincial Coordinator USAID ERAT Jawa Timur, Ibu Dina menyampaikan peluang kolaborasinya di penguatan CSO untuk stunting dan kemiskinan, peningkatan BUMDES, dan regulasi daerah yang partisipatif.
Dalam dua tahun terakhir USAID MADANI telah bekerjasama dengan Lakpesdam NU untuk meningkatkan kapasitas dan menginisisasi Forum MMS sebagai wadah belajar bersama dan aksi bersama.
Program USAID MADANI mengharapkan kolaborasinya melalui Forum MMS, dan intervensi kebijakan dilakukan untuk memperkuat rekomendasi hasil percontohan.
Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa Dinas PMD, Padholi ST, MT menyampaikan bahwa Sumenep memiliki 114 BUMDES yang kategori sehat, artinya berkontribusi untuk PAD Desa.
Namun demikian, Pak Fadholi mengisyaratkan bahwa selama ini juga banyak ditemukan BUMDES yang tumbang oleh karena berbagai sebab.
Selanjutnya untuk penguatan kapasitas CSO melalui IKO, Kepala Bappeda memberi kesempatan bagi Lakpesdam dan Forum MMS untuk mengakses dukungan melalui SW-3 di Bappeda.
Rencana replikasi hasil percontohan untuk meningkatkan efektivitas BUMDES juga diarahkan untuk menggunakan mekanisme SW-3 dari Dinas PMD.
Akhirnya parapihak bersepakat untuk saling mendukung, baik dalam aspek pengetahuan dan keterampilan serta sumberdaya yang dimiliki masing-masing.
Selanjutnya untuk proses desain teknis kolaborasi akan dibahas bersama perwakilan Bappeda dan Dinas PMD Kabupaten Sumenep (Syamsi).
Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Bappeda, Kabid PPM Bappeda, Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa Dinas PMD, dan FC USAID MADANI Kabupaten Sumenep.
Pertemuan bertujuan mengidentifikasi peluang kolaborasi Program MADANI dan ERAT, mengingat keduanya merupakan program dukungan USAID untuk peningkatan kapasitas dan tata kelola pemerintahan.
Dalam arahan Kepala Bappeda Sumenep, Drs Yayak Nurwahyudi, M.Si menyatakan pemerintah siap mendukung kolaborasi Program USAID MADANI dengan USAID ERAT di Sumenep.
"Misalnya melalui dukungan ke Desa Longos, Program USAID ERAT bersama Lakpesdam dan Forum MMS bisa memperkuat BUMDES untuk penanganan stunting dan isu lainnya," kata Pak Yayak dalam pertemuan tersebut.
Sementara itu Provincial Coordinator USAID ERAT Jawa Timur, Ibu Dina menyampaikan peluang kolaborasinya di penguatan CSO untuk stunting dan kemiskinan, peningkatan BUMDES, dan regulasi daerah yang partisipatif.
Dalam dua tahun terakhir USAID MADANI telah bekerjasama dengan Lakpesdam NU untuk meningkatkan kapasitas dan menginisisasi Forum MMS sebagai wadah belajar bersama dan aksi bersama.
Program USAID MADANI mengharapkan kolaborasinya melalui Forum MMS, dan intervensi kebijakan dilakukan untuk memperkuat rekomendasi hasil percontohan.
Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Desa Dinas PMD, Padholi ST, MT menyampaikan bahwa Sumenep memiliki 114 BUMDES yang kategori sehat, artinya berkontribusi untuk PAD Desa.
Namun demikian, Pak Fadholi mengisyaratkan bahwa selama ini juga banyak ditemukan BUMDES yang tumbang oleh karena berbagai sebab.
Selanjutnya untuk penguatan kapasitas CSO melalui IKO, Kepala Bappeda memberi kesempatan bagi Lakpesdam dan Forum MMS untuk mengakses dukungan melalui SW-3 di Bappeda.
Rencana replikasi hasil percontohan untuk meningkatkan efektivitas BUMDES juga diarahkan untuk menggunakan mekanisme SW-3 dari Dinas PMD.
Akhirnya parapihak bersepakat untuk saling mendukung, baik dalam aspek pengetahuan dan keterampilan serta sumberdaya yang dimiliki masing-masing.
Selanjutnya untuk proses desain teknis kolaborasi akan dibahas bersama perwakilan Bappeda dan Dinas PMD Kabupaten Sumenep (Syamsi).
