Kenduri Suro: Larung Udik udik dan tebar Ikan di Kali Code Keparakan
Berita Warga

Atmago.com,Yogyakarta---Warga Kampung Keparakan Lor Kelurahan Keparakan Kemantren Mergangsan, Yogyakarta, melaksanakan ritual Merti Kampung Kenduri Suro di Balai Rukun Warga 09 hari Sabtu tanggal 6 Juli 2024.
Kenduri Suro yang dilaksanakan ini sebagai bentuk rasa syukur warga Keparakan Lor, atas nikmat kesehatan dan rejeki yang telah diterima setahun sebelumnya.
Ritual kampung Kenduri Suro ini rutin dilaksanakan setiap bulan Suro sejak 6 (enam) tahun yang lalu, dengan melarung udik-udik dan menebar ikan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Sesepuh kampung Drs. H. Djangkung Yuwono yang saat itu menjabat Ketua LPMK Keparakan.
Kampung Keparakan Lor dibatasi sebelah utara ada kampung prawirodirjan, sebelah barat kampung dipowinatan, selatan kampung Keparakan kidul sedang sebelah timur ada Kali Code.
Kali code ini sangat legendaris dengan berbagai ragam cerita seperti legenda "Lampor" tapi yang pasti kali code menjadi Ikon kota Yogyakarta, yang membelah tengah kota dan berhulu langsung ke Gunung Merapi.
Kali code merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan keberadaan Kraton Ngayogjokarto Hadiningrat, bagian dari sumbu filosofi. Debit air code dikala musim penghujan naik, dan seringkali menyebabkan banjir apalagi di puncak gunung Merapi, masih bertumpuk sisa letusan berupa lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa terbawa ke kali code, jika terjadi hujan lebat di puncak gunung Merapi.
Acara yang berlangsung di malam Suro ini, dihadiri Lurah Keparakan Yusuf Akbari ST, Ketua Kampung Drs Rusdi Arif, Ketua Panitia M Lilik Mardianto , Ketua RW 09 M Bambang Satrio, Skom, Babinsa, Babinkabtimas dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua Gerakan Cinta Code /Sekretaris Pemerti Kali Code H Harris Syarif Usman SH MKn menyatakan, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk upaya warga meruwat/memetri kali Code.
Jika dijaga kebersihannya kali code bisa menjadi tempat wisata, ditata permukimannya dengan jalan setapak/sempadan dimana warga berkegiatan UMKM terutama kulinernya.
Juga wisata jelajah kampung code dan susur sungai melalui Sekolah Sungai yang diminati banyak wisatawan utamanya mahasiswa luar negeri.
Ritual Kenduri Suro ini ditutup siang harinya, Minggu 7 Juli 2024 dengan diadakannya Kurab Budaya dengan membawa 2 buah gunungan.Masing masing berisi sayur-sayuran dan satunya produk UMKM warga yang kemudian menjadi rayahan para penonton.
Hadir pada penutupan Kenduri Suro Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, MPP Mergangsan Pargiyat SIP, Kapolsek, Danramil,Lurah Keparakan serta tokoh masyarakat. (ar)
Kenduri Suro yang dilaksanakan ini sebagai bentuk rasa syukur warga Keparakan Lor, atas nikmat kesehatan dan rejeki yang telah diterima setahun sebelumnya.
Ritual kampung Kenduri Suro ini rutin dilaksanakan setiap bulan Suro sejak 6 (enam) tahun yang lalu, dengan melarung udik-udik dan menebar ikan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Sesepuh kampung Drs. H. Djangkung Yuwono yang saat itu menjabat Ketua LPMK Keparakan.
Kampung Keparakan Lor dibatasi sebelah utara ada kampung prawirodirjan, sebelah barat kampung dipowinatan, selatan kampung Keparakan kidul sedang sebelah timur ada Kali Code.
Kali code ini sangat legendaris dengan berbagai ragam cerita seperti legenda "Lampor" tapi yang pasti kali code menjadi Ikon kota Yogyakarta, yang membelah tengah kota dan berhulu langsung ke Gunung Merapi.
Kali code merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan keberadaan Kraton Ngayogjokarto Hadiningrat, bagian dari sumbu filosofi. Debit air code dikala musim penghujan naik, dan seringkali menyebabkan banjir apalagi di puncak gunung Merapi, masih bertumpuk sisa letusan berupa lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa terbawa ke kali code, jika terjadi hujan lebat di puncak gunung Merapi.
Acara yang berlangsung di malam Suro ini, dihadiri Lurah Keparakan Yusuf Akbari ST, Ketua Kampung Drs Rusdi Arif, Ketua Panitia M Lilik Mardianto , Ketua RW 09 M Bambang Satrio, Skom, Babinsa, Babinkabtimas dan tokoh masyarakat setempat.
Ketua Gerakan Cinta Code /Sekretaris Pemerti Kali Code H Harris Syarif Usman SH MKn menyatakan, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk upaya warga meruwat/memetri kali Code.
Jika dijaga kebersihannya kali code bisa menjadi tempat wisata, ditata permukimannya dengan jalan setapak/sempadan dimana warga berkegiatan UMKM terutama kulinernya.
Juga wisata jelajah kampung code dan susur sungai melalui Sekolah Sungai yang diminati banyak wisatawan utamanya mahasiswa luar negeri.
Ritual Kenduri Suro ini ditutup siang harinya, Minggu 7 Juli 2024 dengan diadakannya Kurab Budaya dengan membawa 2 buah gunungan.Masing masing berisi sayur-sayuran dan satunya produk UMKM warga yang kemudian menjadi rayahan para penonton.
Hadir pada penutupan Kenduri Suro Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo, MPP Mergangsan Pargiyat SIP, Kapolsek, Danramil,Lurah Keparakan serta tokoh masyarakat. (ar)