YBS dan FBM Paparkan Inovasi Pengelolaan Sampah di Pertemuan CSO Tingkat Provinsi
Citizen News

MAKASSAR – Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) hadiri agenda pertemuan rutin jaringan Civil Society Organization (CSO) tingkat provinsi Sulawesi Selatan, Rabu (11/1/2023).
Kegiatan tersebut digelar di ruang pertemuan Hotel Almadera Jl. Somba Opu No. 235, Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Pertemuan itu di inisiasi oleh Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) sebagai Provincial Support Partner (PSP) program USAID MADANI di Sulawesi Selatan.
Hadir pula perwakilan Simpul Belajar dari Forum Belajar Mapaccing (FBM) dimana YBS berstatus sebagai Mitra Utama pada program tersebut.
Dalam pertemuannya, YBS memaparkan sejumlah kegiatan yang telah dilakukan dan sementara dalam proses pengerjaan.
“Saat ini kami tengah menunggu tindak lanjut dari proposal yang sudah kami serahkan ke pihak Baznas,” ujar Program Manager YBS, Muh. Ishari.
Keterlibatan YBS sebatas memfasilitasi Forum Peduli Sampah Dangerakko (FPSD) perihal permohonan bantuan dana hibah bagi kaum duafa di Dangerakko sebagai lokasi piloting pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis lainnya.
“Tujuannya bagaimana pihak Baznas membantu warga dengan memanfaatkan inovasi pengelolaan sampah rumah tangga yaitu Tong dan Kotak Ajaib Terpadu (TongKAT), sebagai pintu masuk,” katanya.
Ditambahkan Ketua FBM bahwa untuk agenda strategis di 2023 adalah memperkenalkan alat Indeks Kerja Organisasi (IKO) kepada CSO/NGO di Kota Palopo.
“Kami akan bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk memfasilitasi pertemuan yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat,” tandas Abdul Malik Saleh.
“Untuk agenda lainnya adalah pelatihan penguatan kapasitas untuk rekan-rekan lembaga dan individu yang tergabung dalam FBM,” tambahnya.
Pada pertemuan itu pula, Ketua FBM turut memaparkan inovasi Baruga Sampah Plastik (BSP) dan Bank Sampah Baruga (BSB) kepada para peserta.
“BSP dan BSB merupakan salah satu inovasi dimana YBS siap membeli sampah berbahan plastik dan kertas berdasarkan berat dan kondisi,” tutup Malik.
Sementara itu, Disampaikan Project Manager LSKP bahwa kegiatan ini bertujuan untuk Membangun jejaring tingkat provinsi dalam rangka upaya penguatan advokasi di Kabupaten Kota.
“Termasuk merumuskan dukungan CSO provinsi untuk advokasi di Kabupaten Kota, dimana YBS adalah salah satu dari enam mitra utama yang tersebar di Sulawesi Selatan,” terang Abdul Naris Agam.
Senada disampaikan Direktur LSKP, Andi Yudha Yunus bahwa output yang dihasilkan dari pertemuan ini adalah terbangunnya jejaring tingkat provinsi dalam rangka upaya penguatan advokasi dan terumuskannya dukungan CSO provinsi untuk advokasi di Kabupaten/Kota.
Turut hadir dalam kegiatan, Staf Program YBS, Wahyono, diikuti peserta lain yaitu Institute of Community Justice (ICJ) Makassar, Forum Belajar Anak Milenial (BARANI), Lembaga Mitra Lingkungan , Yayasan Pendidikan Lingkungan, Yayasan Peduli Negeri, LBH Makassar, LBH APIK dan Forum Komunikasi dan Informasi Organisasi Non Pemerintah (FIK Ornop). (Ari)
Kegiatan tersebut digelar di ruang pertemuan Hotel Almadera Jl. Somba Opu No. 235, Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Pertemuan itu di inisiasi oleh Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) sebagai Provincial Support Partner (PSP) program USAID MADANI di Sulawesi Selatan.
Hadir pula perwakilan Simpul Belajar dari Forum Belajar Mapaccing (FBM) dimana YBS berstatus sebagai Mitra Utama pada program tersebut.
Dalam pertemuannya, YBS memaparkan sejumlah kegiatan yang telah dilakukan dan sementara dalam proses pengerjaan.
“Saat ini kami tengah menunggu tindak lanjut dari proposal yang sudah kami serahkan ke pihak Baznas,” ujar Program Manager YBS, Muh. Ishari.
Keterlibatan YBS sebatas memfasilitasi Forum Peduli Sampah Dangerakko (FPSD) perihal permohonan bantuan dana hibah bagi kaum duafa di Dangerakko sebagai lokasi piloting pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis lainnya.
“Tujuannya bagaimana pihak Baznas membantu warga dengan memanfaatkan inovasi pengelolaan sampah rumah tangga yaitu Tong dan Kotak Ajaib Terpadu (TongKAT), sebagai pintu masuk,” katanya.
Ditambahkan Ketua FBM bahwa untuk agenda strategis di 2023 adalah memperkenalkan alat Indeks Kerja Organisasi (IKO) kepada CSO/NGO di Kota Palopo.
“Kami akan bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik untuk memfasilitasi pertemuan yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat,” tandas Abdul Malik Saleh.
“Untuk agenda lainnya adalah pelatihan penguatan kapasitas untuk rekan-rekan lembaga dan individu yang tergabung dalam FBM,” tambahnya.
Pada pertemuan itu pula, Ketua FBM turut memaparkan inovasi Baruga Sampah Plastik (BSP) dan Bank Sampah Baruga (BSB) kepada para peserta.
“BSP dan BSB merupakan salah satu inovasi dimana YBS siap membeli sampah berbahan plastik dan kertas berdasarkan berat dan kondisi,” tutup Malik.
Sementara itu, Disampaikan Project Manager LSKP bahwa kegiatan ini bertujuan untuk Membangun jejaring tingkat provinsi dalam rangka upaya penguatan advokasi di Kabupaten Kota.
“Termasuk merumuskan dukungan CSO provinsi untuk advokasi di Kabupaten Kota, dimana YBS adalah salah satu dari enam mitra utama yang tersebar di Sulawesi Selatan,” terang Abdul Naris Agam.
Senada disampaikan Direktur LSKP, Andi Yudha Yunus bahwa output yang dihasilkan dari pertemuan ini adalah terbangunnya jejaring tingkat provinsi dalam rangka upaya penguatan advokasi dan terumuskannya dukungan CSO provinsi untuk advokasi di Kabupaten/Kota.
Turut hadir dalam kegiatan, Staf Program YBS, Wahyono, diikuti peserta lain yaitu Institute of Community Justice (ICJ) Makassar, Forum Belajar Anak Milenial (BARANI), Lembaga Mitra Lingkungan , Yayasan Pendidikan Lingkungan, Yayasan Peduli Negeri, LBH Makassar, LBH APIK dan Forum Komunikasi dan Informasi Organisasi Non Pemerintah (FIK Ornop). (Ari)