USAID-MADANI, Nasyiatul Aisyiyah Garut Selenggarakan Lokakarya Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif
Berita Warga

Bekerja sama dengan Bappeda dan PD. Nasyiatul Aisyiyah Garut, USAID MADANI adakan Lokakarya II Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif
Sebelumnya USAID MADANI telah melakukan pengenalan program Madani kepada Pemda Garut tepatnya di Bulan Desember 2020. Pemerintah daerah (Sekretaris daerah) telah menandatangani Rencana Kerja Tahunan (RKT) program Madani di Garut sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program Madani di Garut dalam hal ini PD Nasyiatul Aisyiyah adalah OMS yang ditunjuk Madani pusat sebagai pengelola program. Selasa, 11 Januari kembali diselenggarakan Lokakarya kedua yang bekerjasama dengan Bappeda dan PD. Nasyiatul Aisyiyah Garut yang bertempat di aula Bappeda Garut. Tema lokakarya ini adalah “Menguatkan Sinergi Para Pihak (Pemerintah Daerah, Sektor Swasta dan Organisasi Masyarakat Sipil) Untuk Percepatan Penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Garut.”
Tujuan utama lokakarya ini adalah untuk menyepakati fokus isu dan pendekatan, peran dan kontribusi para pihak, merumuskan hasil (outcome) dan kesenjangan serta merumuskan langkah-langkah konkrit untuk penguatan partisipasi OMS di daerah dalam mendukung pencapaian hasil pembangunan di kabupaten/kota melalui penguatan akuntabilitas dan keragaman sosial masyarakat di daerah, sesuai dengan isu tematik Kabupaten Garut yaitu Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) dengan indikasi masih tingginya AKI dan AKB di Garut.
Adapun para narasumber yang berbicara dalam kegiatan ini berasal dari sejumlah komponen yang mewakili MADANI dalam hal ini Field Coordinator (FC) Rudi Triyana, Rosi St Rahmawaty dari program manajer MADANI Garut, Iman Purnama Ridha dari BAPPEDA, Liana Anom Sari dari Akademisi, dan Adjat Sudrajat dari perwakilan OMS/FAASIH.
Iman Purnama Ridho Sebagai Kepala Bidang PPM Bappeda menuturkan bahwa "peranan dari berbagai pihak dan keterlibatan multi sektor terutama swasta, dan perlunya kerja kolaboratif dari berbagai pihak tentunya menjadi solusi efektif untuk menurunkan tingkat AKI AKB di Kabupaten Garut. Program MADANI melalui PD Nasyiatul Aisyiyah dimana yang menjadi piloting projek hanya dua desa, berharap kedepannya untuk menambah sasaran wilayah minimal setengah jumlah desa di Kabupaten Garut" harapnya.
Pada lokakarya tersebut dari mitra utama MADANI menyampaikan pula draf policy brief sementara terkait rancangan rekomendasi yang akan ditujukan pada PEMDA Garut, diantaranya penguatan keberadaan SAKINA RAPIH, Maklumat pelayanan KIA di puskesmas dan edaran pembentukan SAKINA RAPIH diseluruh desa se-kabupaten Garut.
©Departemen Kominmas PDNA Garut
Sebelumnya USAID MADANI telah melakukan pengenalan program Madani kepada Pemda Garut tepatnya di Bulan Desember 2020. Pemerintah daerah (Sekretaris daerah) telah menandatangani Rencana Kerja Tahunan (RKT) program Madani di Garut sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program Madani di Garut dalam hal ini PD Nasyiatul Aisyiyah adalah OMS yang ditunjuk Madani pusat sebagai pengelola program. Selasa, 11 Januari kembali diselenggarakan Lokakarya kedua yang bekerjasama dengan Bappeda dan PD. Nasyiatul Aisyiyah Garut yang bertempat di aula Bappeda Garut. Tema lokakarya ini adalah “Menguatkan Sinergi Para Pihak (Pemerintah Daerah, Sektor Swasta dan Organisasi Masyarakat Sipil) Untuk Percepatan Penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Garut.”
Tujuan utama lokakarya ini adalah untuk menyepakati fokus isu dan pendekatan, peran dan kontribusi para pihak, merumuskan hasil (outcome) dan kesenjangan serta merumuskan langkah-langkah konkrit untuk penguatan partisipasi OMS di daerah dalam mendukung pencapaian hasil pembangunan di kabupaten/kota melalui penguatan akuntabilitas dan keragaman sosial masyarakat di daerah, sesuai dengan isu tematik Kabupaten Garut yaitu Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) dengan indikasi masih tingginya AKI dan AKB di Garut.
Adapun para narasumber yang berbicara dalam kegiatan ini berasal dari sejumlah komponen yang mewakili MADANI dalam hal ini Field Coordinator (FC) Rudi Triyana, Rosi St Rahmawaty dari program manajer MADANI Garut, Iman Purnama Ridha dari BAPPEDA, Liana Anom Sari dari Akademisi, dan Adjat Sudrajat dari perwakilan OMS/FAASIH.
Iman Purnama Ridho Sebagai Kepala Bidang PPM Bappeda menuturkan bahwa "peranan dari berbagai pihak dan keterlibatan multi sektor terutama swasta, dan perlunya kerja kolaboratif dari berbagai pihak tentunya menjadi solusi efektif untuk menurunkan tingkat AKI AKB di Kabupaten Garut. Program MADANI melalui PD Nasyiatul Aisyiyah dimana yang menjadi piloting projek hanya dua desa, berharap kedepannya untuk menambah sasaran wilayah minimal setengah jumlah desa di Kabupaten Garut" harapnya.
Pada lokakarya tersebut dari mitra utama MADANI menyampaikan pula draf policy brief sementara terkait rancangan rekomendasi yang akan ditujukan pada PEMDA Garut, diantaranya penguatan keberadaan SAKINA RAPIH, Maklumat pelayanan KIA di puskesmas dan edaran pembentukan SAKINA RAPIH diseluruh desa se-kabupaten Garut.
©Departemen Kominmas PDNA Garut