Universitas Qomaruddin dan Formagam Jalin Keberagaman
Berita Warga 
Pattiro Gresik Dalam Rangka memperingati Hari Pahlawan Universitas Qomaruddin bersama Kepolisian Resort Gresik, Forum Masyarakat Gresik Pecinta Keberagaman (Formagam), dan Gresmall Gresik mengadakan Talkshow dengan tema Diverse Heroes in Unity “Keberagaman para pahlawan dalam persatuan”.
Acara yang dilaksanakan di Ballroom Gresmall Gresik, Sabtu (14/11) ini dimulai dengan penampilan Seni Tari Remo dari Grup Tari Remo Karawitan Singo Taruno Joyo, kemudian Nyanyian lagu Gambang Suling dan Manuk Dadali oleh Grup Paduan Suara Universitas Qomaruddin serta penampilan Seni Beladiri oleh Mahasiswa Universitas Qomaruddin peraih Juara Pencak Silat Nasional.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Universitas Qomaruddin Muhammmad Maghfur menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini seharusnya dilakukan tidak hanya dalam momen-momen tertentu saja melainkan harus sering dilakukan di manapun berada, karena kegiatan ini baik untuk menciptakan suasana-suasana keberagaman dalam perbedaan.
“Kegiatan ini baik sekali untuk dilakukan karena di tengah suasana perbedaan kita dituntut untuk saling mengakui keberagaman. Keberagaman tidak bisa dihalangi hanya karena ada perbedaan, perbedaan seharusnya menjadi dasar pijakan terciptanya perdamaian,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Formagam Gresik Joko Pratomo mengungkapkan, kegiatan ini sangat baik sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan.
“Kegiatan ini berjalan atas kolaborasi antara dunia pendidikan, masyarakat keberagaman, penegak hukum dan dunia usaha dalam mengapresiasi dan menghargai nilai kepahlawanan, karena nilai-nilai kepahlawanan itu abadi,” tandasnya.
Beliau juga mengungkapkan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan mampu menjadi kebiasaan yang beragam di tengah perbedaan, karena kita ini adalah generasi yang mewarisi nilai kepahlawanan para pejuang.
Sementara itu, General Manajer Gresmall Nunung Pertiwi menyampaikan rasa senangnya karena Gresmall ditempati kegiatan yang positif.
“Kami sangat senang jika Gresmall dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini, karena Gresmall adalah wadah bagi berekspresi bagi masyarakat terutama masyarakat Gresik,” pungkasnya.
Kegiatan Talkshow ini berjalan sangat serius dan menarik, dalam pemaparannya Rektor Universitas Qomaruddin Iskandar Ritonga menyampaikan, bahwa berita bohong menjadi salah satu pemicu kesalahpahaman umat beragama.
“Salah satu pemicu yang bisa menjadi salah paham di antara umat beragama adalah adanya berita bohong, sehingga sedapat mungkin umat beragama tidak mudah terpancing berita bohong,” tutur Iskandar.
Sementara itu, mewakili Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur, I Gusti Putu Raka Arthama mengingatkan semua umat agar selalu mengingat jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Sedangkan AKP M. Suhada mewakili Kepolisian Resort Gresik berpesan agar para pemuka agama selalu menyampaikan pesan damai.
“Pimpinan umat beragama harus senantiasa menyampaikan pesan damai kepada segenap umat,” tuturnya
Di akhir acara, kegiatan ini diakhiri dengan menyanyikan lagu Perdamaian serta ditutup dengan Doa Lintas Iman.
Doa Lintas Iman disampaikan oleh perwakilan dari beberapa pemuka agama yang hadir, di antaranya: Ismail Hamim dari agama Islam, Pnt. Fo Era Era Gea dari agama Kristen, agama Hindu diwakili oleh Bapak Sandiye, agama Budha diwakili oleh Tjoe Pek Kian, Paskalis dari agama Katholik serta Samad dari penghayat kepercayaan.
Acara yang dilaksanakan di Ballroom Gresmall Gresik, Sabtu (14/11) ini dimulai dengan penampilan Seni Tari Remo dari Grup Tari Remo Karawitan Singo Taruno Joyo, kemudian Nyanyian lagu Gambang Suling dan Manuk Dadali oleh Grup Paduan Suara Universitas Qomaruddin serta penampilan Seni Beladiri oleh Mahasiswa Universitas Qomaruddin peraih Juara Pencak Silat Nasional.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Universitas Qomaruddin Muhammmad Maghfur menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini seharusnya dilakukan tidak hanya dalam momen-momen tertentu saja melainkan harus sering dilakukan di manapun berada, karena kegiatan ini baik untuk menciptakan suasana-suasana keberagaman dalam perbedaan.
“Kegiatan ini baik sekali untuk dilakukan karena di tengah suasana perbedaan kita dituntut untuk saling mengakui keberagaman. Keberagaman tidak bisa dihalangi hanya karena ada perbedaan, perbedaan seharusnya menjadi dasar pijakan terciptanya perdamaian,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Formagam Gresik Joko Pratomo mengungkapkan, kegiatan ini sangat baik sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan.
“Kegiatan ini berjalan atas kolaborasi antara dunia pendidikan, masyarakat keberagaman, penegak hukum dan dunia usaha dalam mengapresiasi dan menghargai nilai kepahlawanan, karena nilai-nilai kepahlawanan itu abadi,” tandasnya.
Beliau juga mengungkapkan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan mampu menjadi kebiasaan yang beragam di tengah perbedaan, karena kita ini adalah generasi yang mewarisi nilai kepahlawanan para pejuang.
Sementara itu, General Manajer Gresmall Nunung Pertiwi menyampaikan rasa senangnya karena Gresmall ditempati kegiatan yang positif.
“Kami sangat senang jika Gresmall dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti ini, karena Gresmall adalah wadah bagi berekspresi bagi masyarakat terutama masyarakat Gresik,” pungkasnya.
Kegiatan Talkshow ini berjalan sangat serius dan menarik, dalam pemaparannya Rektor Universitas Qomaruddin Iskandar Ritonga menyampaikan, bahwa berita bohong menjadi salah satu pemicu kesalahpahaman umat beragama.
“Salah satu pemicu yang bisa menjadi salah paham di antara umat beragama adalah adanya berita bohong, sehingga sedapat mungkin umat beragama tidak mudah terpancing berita bohong,” tutur Iskandar.
Sementara itu, mewakili Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur, I Gusti Putu Raka Arthama mengingatkan semua umat agar selalu mengingat jati diri sebagai bangsa Indonesia.
Sedangkan AKP M. Suhada mewakili Kepolisian Resort Gresik berpesan agar para pemuka agama selalu menyampaikan pesan damai.
“Pimpinan umat beragama harus senantiasa menyampaikan pesan damai kepada segenap umat,” tuturnya
Di akhir acara, kegiatan ini diakhiri dengan menyanyikan lagu Perdamaian serta ditutup dengan Doa Lintas Iman.
Doa Lintas Iman disampaikan oleh perwakilan dari beberapa pemuka agama yang hadir, di antaranya: Ismail Hamim dari agama Islam, Pnt. Fo Era Era Gea dari agama Kristen, agama Hindu diwakili oleh Bapak Sandiye, agama Budha diwakili oleh Tjoe Pek Kian, Paskalis dari agama Katholik serta Samad dari penghayat kepercayaan.
