Tingkatkan Pemulihan Pasca Bencana, BNPB bersama Ponpes Al Mizan Wanajaya Gelar Sarasehan dan Penanaman Pohon
Berita Warga 
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berkomitmen dalam mendukung upaya pemulihan pasca bencana berbasis pengurangan risiko yang berkelanjutan dalam menghadapi isu perubahan iklim yang tengah terjadi. Komitmen tersebut selaras dengan pelaksanaan kegiatan Sarasehan dan Penanaman Pohon bersama Pondok Pesantren Ekologi Al Mizan Wanajaya pada Sabtu (28/10) di Majalengka, Jawa Barat.
Acara Sarasehan dipandu langsung oleh pimpinan/pengasuh pondok pesantren sekaligus anggota komisi VIII DPR RI, K.H. Maman Imanul Haq dengan narasumber Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam dan Lingkungan BNPB, Dra. Eny Supartini, M.M., serta Climate Leader yang juga aktivis lingkungan, DR. Lyta Permatasari, M.Si.
"Salah satu hal penting dalam menghadapi perubahan iklim adalah penguatan Ketahanan Pangan, Energi dan Air untuk Keberlanjutan. Adanya laju pertambahan dan jumlah penduduk yang semakin meningkat berdampak pada meningkatnya kebutuhan, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya alam dan pemanfaatan yang tidak efesien serta eksploitasi masif sehingga menimbulkan perubahan iklim. Untuk itu diperlukan komitmen dan tindakan konkret dari semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, " ucap Eny dalam paparannya.
Selain pemaparan narasumber, pada kegiatan ini juga dilakukan penanaman 1.000 bibit pohon sebagai upaya menjaga keberlanjutan ketahanan pangan, energi dan air dalam menghadapi perubahan iklim dengan konsep tanaman bernilai ekologi dan ekonomi, diantaranya mahoni dan alpokat.
Kegiatan ini juga dalam rangka mengisi aksi Hari Sumpah Pemuda yang dihadiri 100 orang dari kalangan pelajar, santri, ulama, pemerhati lingkungan hidup, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk Citanduy, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta BNPB.
Sumber: Humas BNPB
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Acara Sarasehan dipandu langsung oleh pimpinan/pengasuh pondok pesantren sekaligus anggota komisi VIII DPR RI, K.H. Maman Imanul Haq dengan narasumber Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial, Ekonomi dan Sumber Daya Alam dan Lingkungan BNPB, Dra. Eny Supartini, M.M., serta Climate Leader yang juga aktivis lingkungan, DR. Lyta Permatasari, M.Si.
"Salah satu hal penting dalam menghadapi perubahan iklim adalah penguatan Ketahanan Pangan, Energi dan Air untuk Keberlanjutan. Adanya laju pertambahan dan jumlah penduduk yang semakin meningkat berdampak pada meningkatnya kebutuhan, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan sumber daya alam dan pemanfaatan yang tidak efesien serta eksploitasi masif sehingga menimbulkan perubahan iklim. Untuk itu diperlukan komitmen dan tindakan konkret dari semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi, " ucap Eny dalam paparannya.
Selain pemaparan narasumber, pada kegiatan ini juga dilakukan penanaman 1.000 bibit pohon sebagai upaya menjaga keberlanjutan ketahanan pangan, energi dan air dalam menghadapi perubahan iklim dengan konsep tanaman bernilai ekologi dan ekonomi, diantaranya mahoni dan alpokat.
Kegiatan ini juga dalam rangka mengisi aksi Hari Sumpah Pemuda yang dihadiri 100 orang dari kalangan pelajar, santri, ulama, pemerhati lingkungan hidup, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Cimanuk Citanduy, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta BNPB.
Sumber: Humas BNPB
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
