Tingkatkan Kapasitas Advokasi Learning Forum, LP Bambu Nusantara Gelar Pelatihan Khusus
Berita Warga

Bambu Nusantara - Upaya peningkatan kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang tergabung dalam anggota learning forum (LF) FORPEMMA Kota Madiun terus dilakukan. Kali ini, Yayasan Bambu Nusantara sebagai lead partner USAID MADANI melaksanakan pelatihan advokasi kebijakan dan anggaran bagi para OMS dengan narasumber Frans Toegimin seorang konsultan International NGOs.
Direktur Program Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengatakan dilaksanakannya pelatihan tersebut bertujuan agar para OMS anggota LF FORPEMMA paham bagaimana proses penyusunan kebijakan publik, terkait identifikasi, formulasi, pengesahan, implementasi hingga evaluasi kebijakan.
"Pelatihan kali ini sengaja kita fokuskan pada advokasi kebijakan dan anggaran, dengan harapan OMS mampu melakukan analisa terhadap APBD pemerintah daerah,” kata Titik, Jumat (27/1/2023).
Titik menuturkan, dalam melakukan advokasi kebijakan kita harus melakukan identifikasi, lembaga dan aktor-aktor yang paling berperan dalam perumusan kebijakan. Seperti tertuang dalam teori seorang filsuf Italia “ANTONIO GRAMSCI” yakni Segitiga Kekuasaan.
Tentunya, imbuh Titik ada hal-hal yang harus dilakukan dalam sebuah advokasi. Meliputi, refleksi dan evaluasi agar bisa mengukur indikator keberhasilan atau kegagalan. Kemudian merumuskan berbagai lessons learned dan berbagai rekomendasi untuk tindak lanjut.
Dalam pelatihan yang digelar pada Kamis (26/1/2023) kali ini, Yayasan Bambu Nusantara mengambil tema "Pelatihan Peningkatan Kapasitas Advokasi Kebijakan dan Advokasi Anggaran untuk Learning Forum FORPEMMA Kota Madiun. (Humas)
Direktur Program Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengatakan dilaksanakannya pelatihan tersebut bertujuan agar para OMS anggota LF FORPEMMA paham bagaimana proses penyusunan kebijakan publik, terkait identifikasi, formulasi, pengesahan, implementasi hingga evaluasi kebijakan.
"Pelatihan kali ini sengaja kita fokuskan pada advokasi kebijakan dan anggaran, dengan harapan OMS mampu melakukan analisa terhadap APBD pemerintah daerah,” kata Titik, Jumat (27/1/2023).
Titik menuturkan, dalam melakukan advokasi kebijakan kita harus melakukan identifikasi, lembaga dan aktor-aktor yang paling berperan dalam perumusan kebijakan. Seperti tertuang dalam teori seorang filsuf Italia “ANTONIO GRAMSCI” yakni Segitiga Kekuasaan.
Tentunya, imbuh Titik ada hal-hal yang harus dilakukan dalam sebuah advokasi. Meliputi, refleksi dan evaluasi agar bisa mengukur indikator keberhasilan atau kegagalan. Kemudian merumuskan berbagai lessons learned dan berbagai rekomendasi untuk tindak lanjut.
Dalam pelatihan yang digelar pada Kamis (26/1/2023) kali ini, Yayasan Bambu Nusantara mengambil tema "Pelatihan Peningkatan Kapasitas Advokasi Kebijakan dan Advokasi Anggaran untuk Learning Forum FORPEMMA Kota Madiun. (Humas)