Terapi Kelompok Psikoedukasi Penyakit Penyerta pada Korban Penyalahgunaan NAPZA
Diskusi Komunitas

Penyakit Penyerta pada Korban Penyalahgunaan NAPZA
1. Gangguan Fungsi Hati
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi hati akibat penyakit hepatitis B dan C yang banyak dialami oleh pengguna narkoba jenis suntik. Virus hepatitis B dan C ini memang dapat ditularkan lewat aliran darah. Oleh karena itu, pengguna narkoba jenis suntik memiliki risiko yang tinggi untuk tertular virus hepatitis yang berasal dari pertukaran jarum suntik oleh IDU (Injection Drug User). Penyakit hepatitis dapat menyebabkan infeksi pada hati yang dapat meningkatkan risiko penderita untuk mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti gagal fungsi hati, kanker hati, dan kondisi kerusakan hati permanen (sirosis hati).
2. Gangguan Sistem Imunitas
Salah satu gangguan kesehatan yang paling rentan dialami oleh pengguna narkoba adalah gangguan sistem imunitas. Gangguan ini terjadi akibat paparan zat narkoba yang membuat daya tahan tubuh terus menurun. Pengguna narkoba suntik juga berpotensi lebih besar untuk terjangkit HIV/AIDS yang mengganggu sistem imunitas tubuh.
3. Gangguan Sistem Saraf
Penyalahgunaan narkoba, seperti heroin, dapat menyebabkan berbagai gangguan pada saraf, mulai dari rasa kebas yang muncul pada anggota gerak yang dimiliki penderita hingga pandangan buram. Gangguan sistem saraf pada pengguna narkoba dapat terjadi karena saat penggunaannya, impuls atau rangsangan terhadap saraf menjadi sangat aktif dan cepat, hal ini menyebabkan aliran listrik yang tidak seimbang pada otak. Jika dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin gangguan pada saraf bisa berubah menjadi kerusakan saraf permanen yang mengakibatkan stroke atau bahkan kelumpuhan.
4. Gangguan Pada Pembuluh Darah dan Jantung
Narkoba memberikan dampak negatif terhadap kesehatan pembuluh darah jantung. Zat-zat narkotika yang mengalir di pembuluh darah secara perlahan mengurangi elastisitas pembuluh darah sehingga memicu penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah, seperti kebocoran hingga penyumbatan pada pembuluh darah. Beberapa jenis narkoba, seperti kokain dan ekstasi menstimulasi peningkatan hormon katekolamin yang mengakibatkan jantung bekerja lebih keras, hal ini dapat menyebabkan kematian otot dan gagal jantung.
5. Gangguan paru-paru dan pernapasan
"Untuk yang dihirup bisa mengganggu paru-paru karena umumnya barang yang dijual di pasaran merupakan hasil oplosan,” ujar dr Iskandar Hukom yang merupakan Sekjen YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa).dr Iskandar menuturkan dalam barang oplosan itu seringkali ditemukan zat tertentu yang sebenarnya tidak boleh masuk atau terhirup ke dalam tubuh sehingga dapat mengganggu paru-paru serta pernapasan.
6. Infeksi Menular Seksual
dr Iskandar menuturkan pengguna narkoba lebih rentan terkena infeksi menular seksual (IMS) akibat sering bergonta ganti pasangan serta cenderung melakukan hubungan seks yang tidak aman. (FZ)
1. Gangguan Fungsi Hati
Penggunaan narkoba dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi hati akibat penyakit hepatitis B dan C yang banyak dialami oleh pengguna narkoba jenis suntik. Virus hepatitis B dan C ini memang dapat ditularkan lewat aliran darah. Oleh karena itu, pengguna narkoba jenis suntik memiliki risiko yang tinggi untuk tertular virus hepatitis yang berasal dari pertukaran jarum suntik oleh IDU (Injection Drug User). Penyakit hepatitis dapat menyebabkan infeksi pada hati yang dapat meningkatkan risiko penderita untuk mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti gagal fungsi hati, kanker hati, dan kondisi kerusakan hati permanen (sirosis hati).
2. Gangguan Sistem Imunitas
Salah satu gangguan kesehatan yang paling rentan dialami oleh pengguna narkoba adalah gangguan sistem imunitas. Gangguan ini terjadi akibat paparan zat narkoba yang membuat daya tahan tubuh terus menurun. Pengguna narkoba suntik juga berpotensi lebih besar untuk terjangkit HIV/AIDS yang mengganggu sistem imunitas tubuh.
3. Gangguan Sistem Saraf
Penyalahgunaan narkoba, seperti heroin, dapat menyebabkan berbagai gangguan pada saraf, mulai dari rasa kebas yang muncul pada anggota gerak yang dimiliki penderita hingga pandangan buram. Gangguan sistem saraf pada pengguna narkoba dapat terjadi karena saat penggunaannya, impuls atau rangsangan terhadap saraf menjadi sangat aktif dan cepat, hal ini menyebabkan aliran listrik yang tidak seimbang pada otak. Jika dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin gangguan pada saraf bisa berubah menjadi kerusakan saraf permanen yang mengakibatkan stroke atau bahkan kelumpuhan.
4. Gangguan Pada Pembuluh Darah dan Jantung
Narkoba memberikan dampak negatif terhadap kesehatan pembuluh darah jantung. Zat-zat narkotika yang mengalir di pembuluh darah secara perlahan mengurangi elastisitas pembuluh darah sehingga memicu penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah, seperti kebocoran hingga penyumbatan pada pembuluh darah. Beberapa jenis narkoba, seperti kokain dan ekstasi menstimulasi peningkatan hormon katekolamin yang mengakibatkan jantung bekerja lebih keras, hal ini dapat menyebabkan kematian otot dan gagal jantung.
5. Gangguan paru-paru dan pernapasan
"Untuk yang dihirup bisa mengganggu paru-paru karena umumnya barang yang dijual di pasaran merupakan hasil oplosan,” ujar dr Iskandar Hukom yang merupakan Sekjen YCAB (Yayasan Cinta Anak Bangsa).dr Iskandar menuturkan dalam barang oplosan itu seringkali ditemukan zat tertentu yang sebenarnya tidak boleh masuk atau terhirup ke dalam tubuh sehingga dapat mengganggu paru-paru serta pernapasan.
6. Infeksi Menular Seksual
dr Iskandar menuturkan pengguna narkoba lebih rentan terkena infeksi menular seksual (IMS) akibat sering bergonta ganti pasangan serta cenderung melakukan hubungan seks yang tidak aman. (FZ)