Log In Sign Up

Suka Duka Pembuat Sagu di Desa Salulemo, Sulit Dapatkan Bahan Baku Hingga Kekurangan Modal

Citizen News
Luwu Utara-Sureq Citizen Jurnalisme (JW).
Memproduksi tepung sagu basah jadi pekerjaan sebagai warga Desa Salulemo, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Dua diantara warga yang menggantungkan hidupnya dari sagu adalah Naim dan Ridwan. Saat ditemui pada Minggu (24/7/2022), keduanya menceritakan bagaimana suka dan duka selama proses pembuatan tepung sagu.

Dimulai dari penyediaan bahan baku pohon sagu sampai menjadi tepung siap konsumsi. Naim mengatakan, dibutuhkan waktu sekitar 15 hari untuk mengolah tanaman sagu menjadi tepung.

"10 hari untuk proses penebangan dan pengangkutan, sedangkan untuk penggilingan, pemerasan, dan pembuatan tempat tepung sagu membutuhkan waktu sekitar 5 hari," jelasnya.

Untuk sekali pengolahan, dibutuhkan 10-15 batang sagu atau sesuai dengan kapasitas alat yang digunakan.

"Dalam 1 batang pohon sagu dapat menghasilkan 30 tumang sagu, jadi dalam kurun waktu dua minggu dengan jumlah 10-15 batang sagu dapat menghasilkan sekitar 450 tumang, harga dari petani ke pengencer sekitar Rp 50.000 sampai Rp 65.000 per tumang," jelasnya.

Pembuat sagu di Desa Salulemo bekerja secara kelompok. "Jumlah kelompok yang ada di tempat kami sebanyak 7 kelompok, setiap kelompok didalamnya terdapat 4 sampai 8 orang," tutur Naim.

Kendala utama dalam usaha ini adalah bahan baku pohon sagu yang semakin sedikit. Pohon sagu sudah sangat sulit didapatkan, sehingga didatangkan dari luar kecamatan, bahkan luar kabupaten yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Harga satu batang pohon sagu berkisar Rp 200.000 sampai Rp 350.000, belum termasuk sewa mobil dan upah buruh," tuturnya.

Selain bahan baku, sejumlah alat produksi juga menjadi kendala. Sehingga mereka berharap ada bantuan. "Kebutuhan mendasar bagi kami petani agar usaha ini terus berjalan adalah mesin alkom (pompa air), mesin pemotong (senso), dan terpal," tuturnya.

"Kami berharap adanya perhatian pemerintah untuk memfasilitasi, memberikan bantuan alat pengolahan sagu beserta modal, agar usaha ini dapat terus bejalan sebagai mata pencaharian kami. Untuk modal awal usaha pembuatan tepung sagu berkisaran Rp 10.000.000 untuk pembelian peralatan pengolahan serta pembelian bahan baku," tutup Naim.

Related Topic

Related Location

Viewed 2389 times

Sarief

Warga

0 Comments

Comments

Popular Hashtag

Citizen News Related

Citizen News Most Popular

Citizen News Recent Posts

Explore more information

Citizen News

Latest news in your neighborhood

Job

Job vacancies information for you

Event

Discover local events to attend

Report

Problems in your neighborhood

Community

AtmaGo community rooms

Check out selected news, curated especially for you!

Log In Sign Up