SPOT STRIKE YANG SANTUY NAN ASIQUE DI PANSELA PACITAN; "Pantai Srau"
Berita Warga

Oleh; Qimayatul Milla
Hayy gaess.. Para Strike Mania, pernah kah kalian mencoba spot mancing ter-asique di Pantai Selatan (PANSELA)?
Yups, kali ini Author mendapat kesempatan mudik ke Pacitan, dari PANTURA melipir ke PANSELA 😅. Seperti biasa, selain agenda anjang sana ke sanak family, Author juga perlu menyinggahi beberapa tempat yang menjadi destinasi andalan di Kab. Pacitan, mana lagi kalau bukan wisata alam pantainya yang eksotis abis.
Nah, salah satu pantai yang kami singgahi ini adalah "PANTAI SRAU" yang terletak di Area Peswahan, Dsn. Srau, Ds. Candi, Kec. Pringkuku, Kab. Pacitan, Jawa Timur. Dengan jarak tempuh dari kota Pacitan hanyalah sekitar 21 KM selama ± 45 menit saja. Akan tetapi, kami menempuhnya selama hampir 2 jam naik motor dari Desa mertua yang letaknya memang jauh dari pusat kota Pacitan, tepatnya malah lebih dekat dengan perbatasan Kab. Ponorogo. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Author untuk menikmati wisata alam pantai yang ada disana.
Masuk ke pantai ini cukup murah tiketnya, hanya Rp. 5000/orang saja kita sudah bisa menikmati panorama alam yang Maa Syaa Allah indahnya ini, dan bonus untuk kami. Apa itu? Saat kami berkunjung kesana, pas banget ada banyak Master Strike yang lagi siap dengan mata pancingnya. Wah, cocok dengan kegemaran si suami ini mah. 😄
Yuhuuu.. Pantai ini ternyata menjadi tempat favorit para pemancing mania, gaess. Karena hampir perairan Pantai Jawa bagian Selatan (PANSELA) adalah rumah ikan yang sangat potensial menjadi spot mancing. Tak terkecuali perairan di wilayah Pacitan ini.
Kebayang nggak sih kalian? Duduk di atas bukit karang, dimana di tiap-tiap ujungnya mereka cor sendiri sebagai tempat dudukan agar lebih nyaman plus kolam kecil di sampingnya untuk tempat umpan pancing, bekal, atau juga hasil pancingan, dan di bawahnya terdapat hamparan lautan dengan ombaknya yang cukup besar serta warna airnya yang kebiruan nan jernih, tentunya juga bebas sampah.
Spot yang anti-mainstream itulah favorit mereka. Ya.. Pantai ini dikelilingi tebing-tebing tinggi dari perbukitan karang yang kokoh dan menantang. Sungguh menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat pantai.
Para Strike Mania disini sudah terbiasa duduk berjam-jam di atas bukit karang ini, anti-badai pokoknya 🤣. "Sudah terbiasa, mbak. Kami mencoba memahami arah angin dan besarnya ombak saat mancing..", tandas Pak Suranto salah satu pemancing mania dari Desa setempat, yang menjawab rasa kekhawatiran Author akan keselamatan mereka. Bagi Author sendiri yang baru sekali ini menyaksikan Spot Strike yang menguji nyali, membuat jantung keder seketika, namun bagi mereka ini adalah Spot Strike yang "Santuy nan Asique".
Disaat si suami lagi asyik menonton para Master Strike secara live, Author lebih memilih "ngriwuhi" salah satu pemancing karena terlalu kepo 😆.
Masih dari penjelasan Pak Suranto, bahwasanya jika ingin mancing disini upayakan saat air lagi pasang antara jam 07.00-09.00 pagi. Karena saat air pasang, ikan-ikan yang menjadi sasaran mereka akan dengan mudahnya muncul ke permukaan untuk mencari makan, dan itu momen yang tepat untuk memberi umpan pada ikan-ikan tersebut.
Hasil pancingan mereka, selanjutnya langsung dibelah di tempat, hal ini dilakukan agar ikan-ikan tersebut tidak cepat membusuk, secara mereka tidak membawa ice box. Isi jerohan dari ikan yang didapat, akan mereka bawa pulang untuk dikonsumsi keluarga, sedangkan daging ikannya mereka jual ke pengepul yang sebelumnya mereka jemur terlebih dahulu saat masih di spot pemancingan.
Ikan yang menjadi primadona disini adalah "IKAN PANJO" singkatan dari Panjang Ijo, sebab tubuhnya yang atas berwarna biru kehijau-hijauan. Rasa daging ikan ini gurih dan lembut. Mirip dengan ikan Cucut yang mempunyai nama ilmiah "Tylosurus Spp", dan mempunyai ciri badan sangat panjang dengan mulut yang lebar dan kedua rahang membentuk paruh. Ikan tersebut termasuk ke dalam keluarga "Belonidae" yang merupakan ikan predator buas, gemar memangsa ikan-ikan kecil yang hidup di permukaan air.
Oya, Spot Strike ini pernah juga dijadikan tempat shooting "Mancing Mania Trans7' lhoo..
Gimana gaess, kalian tertarik? Sesekali boleh-lah ya, liburannya melipir jauhan dikit.. 😊😊.
Pacitan, 20 Oktober 2019.
#7harikonsistenmenuliscitizenjournalism
#kelasjurnalistikonline #CiJo #day5of7days
#belajarnulis #belajarliterasi #tulisanreceh
#explorepacitan #pacitanhits #cintapacitan
#mudikpacitan #alampacitan #pantaisrau
#hijabtraveller #mampirdolan #jatimkeren
Hayy gaess.. Para Strike Mania, pernah kah kalian mencoba spot mancing ter-asique di Pantai Selatan (PANSELA)?
Yups, kali ini Author mendapat kesempatan mudik ke Pacitan, dari PANTURA melipir ke PANSELA 😅. Seperti biasa, selain agenda anjang sana ke sanak family, Author juga perlu menyinggahi beberapa tempat yang menjadi destinasi andalan di Kab. Pacitan, mana lagi kalau bukan wisata alam pantainya yang eksotis abis.
Nah, salah satu pantai yang kami singgahi ini adalah "PANTAI SRAU" yang terletak di Area Peswahan, Dsn. Srau, Ds. Candi, Kec. Pringkuku, Kab. Pacitan, Jawa Timur. Dengan jarak tempuh dari kota Pacitan hanyalah sekitar 21 KM selama ± 45 menit saja. Akan tetapi, kami menempuhnya selama hampir 2 jam naik motor dari Desa mertua yang letaknya memang jauh dari pusat kota Pacitan, tepatnya malah lebih dekat dengan perbatasan Kab. Ponorogo. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Author untuk menikmati wisata alam pantai yang ada disana.
Masuk ke pantai ini cukup murah tiketnya, hanya Rp. 5000/orang saja kita sudah bisa menikmati panorama alam yang Maa Syaa Allah indahnya ini, dan bonus untuk kami. Apa itu? Saat kami berkunjung kesana, pas banget ada banyak Master Strike yang lagi siap dengan mata pancingnya. Wah, cocok dengan kegemaran si suami ini mah. 😄
Yuhuuu.. Pantai ini ternyata menjadi tempat favorit para pemancing mania, gaess. Karena hampir perairan Pantai Jawa bagian Selatan (PANSELA) adalah rumah ikan yang sangat potensial menjadi spot mancing. Tak terkecuali perairan di wilayah Pacitan ini.
Kebayang nggak sih kalian? Duduk di atas bukit karang, dimana di tiap-tiap ujungnya mereka cor sendiri sebagai tempat dudukan agar lebih nyaman plus kolam kecil di sampingnya untuk tempat umpan pancing, bekal, atau juga hasil pancingan, dan di bawahnya terdapat hamparan lautan dengan ombaknya yang cukup besar serta warna airnya yang kebiruan nan jernih, tentunya juga bebas sampah.
Spot yang anti-mainstream itulah favorit mereka. Ya.. Pantai ini dikelilingi tebing-tebing tinggi dari perbukitan karang yang kokoh dan menantang. Sungguh menjadi daya tarik tersendiri bagi para penikmat pantai.
Para Strike Mania disini sudah terbiasa duduk berjam-jam di atas bukit karang ini, anti-badai pokoknya 🤣. "Sudah terbiasa, mbak. Kami mencoba memahami arah angin dan besarnya ombak saat mancing..", tandas Pak Suranto salah satu pemancing mania dari Desa setempat, yang menjawab rasa kekhawatiran Author akan keselamatan mereka. Bagi Author sendiri yang baru sekali ini menyaksikan Spot Strike yang menguji nyali, membuat jantung keder seketika, namun bagi mereka ini adalah Spot Strike yang "Santuy nan Asique".
Disaat si suami lagi asyik menonton para Master Strike secara live, Author lebih memilih "ngriwuhi" salah satu pemancing karena terlalu kepo 😆.
Masih dari penjelasan Pak Suranto, bahwasanya jika ingin mancing disini upayakan saat air lagi pasang antara jam 07.00-09.00 pagi. Karena saat air pasang, ikan-ikan yang menjadi sasaran mereka akan dengan mudahnya muncul ke permukaan untuk mencari makan, dan itu momen yang tepat untuk memberi umpan pada ikan-ikan tersebut.
Hasil pancingan mereka, selanjutnya langsung dibelah di tempat, hal ini dilakukan agar ikan-ikan tersebut tidak cepat membusuk, secara mereka tidak membawa ice box. Isi jerohan dari ikan yang didapat, akan mereka bawa pulang untuk dikonsumsi keluarga, sedangkan daging ikannya mereka jual ke pengepul yang sebelumnya mereka jemur terlebih dahulu saat masih di spot pemancingan.
Ikan yang menjadi primadona disini adalah "IKAN PANJO" singkatan dari Panjang Ijo, sebab tubuhnya yang atas berwarna biru kehijau-hijauan. Rasa daging ikan ini gurih dan lembut. Mirip dengan ikan Cucut yang mempunyai nama ilmiah "Tylosurus Spp", dan mempunyai ciri badan sangat panjang dengan mulut yang lebar dan kedua rahang membentuk paruh. Ikan tersebut termasuk ke dalam keluarga "Belonidae" yang merupakan ikan predator buas, gemar memangsa ikan-ikan kecil yang hidup di permukaan air.
Oya, Spot Strike ini pernah juga dijadikan tempat shooting "Mancing Mania Trans7' lhoo..
Gimana gaess, kalian tertarik? Sesekali boleh-lah ya, liburannya melipir jauhan dikit.. 😊😊.
Pacitan, 20 Oktober 2019.
#7harikonsistenmenuliscitizenjournalism
#kelasjurnalistikonline #CiJo #day5of7days
#belajarnulis #belajarliterasi #tulisanreceh
#explorepacitan #pacitanhits #cintapacitan
#mudikpacitan #alampacitan #pantaisrau
#hijabtraveller #mampirdolan #jatimkeren