Sex Education : Vanilla Sex Erotisme Sampai Zona Berbahaya
Citizen News

Assalamualaikum Atmaguys. Selamat siang. Wah, siang ini nampaknya cukup sejuk di wilayah Jakarta Timur ya. Walau suasana lagi adem adem gini nih, semangat jangan sampai kendor ya. Karena spesial hari ini, saya akan membahas mengenai edukasi seksual.
Melansir dari Kompas.com, ternyata perilaku seks pada pasangan menikah bisa menempatkan suami atau istri, juga keduanya dalam posisi tak menyenangkan atau bahkan menjurus pada membahayakan. Agar hubungan seks tetap nyaman, namun tak membosankan, pasutri perlu memahami sejumlah perbedaan perilaku seksual.
Tidak hanya pria, seorang wanita juga memiliki posisi yang sangat disukai ketika melakukan hubungan ranjang. Melakukan eksperimen tentang posisi bercinta memang memiliki sensasi tersendiri bagi para pasangan. Selain bisa mengusir kejenuhan, mempraktikan posisi lain dalam bercinta juga dapat membuat suasana semakin hangat.
Dengan begitu Atmaguys dan pasangan bisa melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi, apakah mengubah "zona nyaman" menjadi lebih menggairahkan, atau ingin berada pada zona erotis, tapi perlu batasi agar tak berada dalam zona bahaya.
Mengetahui orientasi kepuasan seksual merupakan hal yang penting bagi pasangan yang telah membina hubungan serius seperti rumah tangga. Untuk itu, yuk Atmaguys lanjutin baca artikel ini dan coba analisa, Kalian ada di zona apa, oke?
1. Zona Nyaman
Kebanyakan pasutri berada pada "zona nyaman". Seks menjadi rutinitas yang membosankan. Istilahnya "vanilla sex" yakni perilaku seks yang regular, hubungan seks terbatas langsung pada intercourse.
Pasangan yang menjalani vanilla seks, berkali-kali melakukan hubungan seks dengan posisi misionari, yakni posisi wanita berada dibawah dan suami memegang kendali. Tanda lainnya, vanilla seks yang kerap menjadi "zona nyaman" namun membosankan, adalah seks tipe ini sama sekali tidak menggunakan bantuan sex toys atau properti lainnya.
Sebenarnya, baik suami maupun istri kerap merasa bosan berada di "zona nyaman", namun keduanya cenderung merasa sungkan untuk mengungkapkan keinginan dalam hubungan seksual. Untuk itu diperlukan adanya keterbukaan dalam masalah ini, juga keberanian untuk eksplorasi dan bereksperimen.
2. Erotisme
Pada pasangan yang lebih terbuka, mereka bisa keluar dari "zona nyaman" dengan meningkatkan perilaku seks menonjolkan erotisme. Rasa bosan mendorong pasangan untuk menambah bumbu dalam hubungan seks mereka. Istilahnya "kinky sex".
Sesuai namanya, perilaku seks ini boleh jadi membuat Atmaguys merasa canggung saat melakukannya. Namun, erotisme menjadi tujuannya, demi meningkatkan gairah dan mengusir kebosanan bercinta pada vanilla sex.
Kunci menjalani perilaku seks ini adalah berani bereksperimen. Atmaguys dan pasangan bisa saling memancing gairah dengan berbagai cara. Termasuk melakukan aktivitas seksual yang berbeda dari biasanya, menggunakan bantuan sex toys, permainan, properti tertentu, bermain peran, berfantasi, hingga perilaku seksual yang lebih ekstrem tapi tetap aman dan waras.
Atmaguys dan pasangan bisa menciptakan erotisme dengan hal ringan. Misalnya, saat bercinta gunakan whipped cream, saus cokelat atau es batu untuk membaluri tubuh pasangan. Kuncinya, lakukan sesuatu yang baru, menyenangkan, dan membantu Atmaguys dan pasangan keluar dari "zona nyaman".
Erotisme saat bercinta ini bisa diciptakan melalui berbagai cara dan bergantung pada selera juga pengalaman pribadi. Ada yang merasa lebih bergairah dengan menciptakan erotisme melalui pijatan sensual, ada juga yang melalui permainan tertentu. Anda dan pasangan bisa merencanakan sendiri pengalaman sensual yang erotis untuk keluar dari "zona nyaman".
3. Ekstremisme
Satu level di atas erotisme, perilaku seksual ekstrem kerap menjadi pilihan pasangan untuk mengusir kebosanan dan menambah gairah. Perilaku seksual ekstrem ini disebut BSDM (bondage, sadism, discipline, masochism). Dengan kata lain, perilaku seksual ini cenderung menonjolkan aktivitas erotisme dengan gaya "perbudakan", "pendisiplinan", sesuatu yang "sadis" hingga "masokis" namun bukan dalam arti sebenarnya.
Perlu diketahui bahwa ada tiga syarat utama untuk melakukan BSDM yakni, aktivitas seksual dilakukan dengan cara aman, waras, dan konsensual (atas kesepakatan bersama). Kedua pasangan harus saling terbuka saat membuat kesepakatan, termasuk mengenai batasan mana yang bisa dilakukan mana yang berbahaya jika dilakukan.
Misalnya, Atmaguys dan pasangan merasa lebih bergairah jika bercinta dengan salah satu orang diikat di ranjang. Catatan pentingnya, semua dilakukan atas kesadaran, suka sama suka, saling menghargai dan dilakukan hanya demi meningkatkan gairah bukan untuk menyakiti pasangan. Aktivitas inipun bukan ditujukan untuk merendahkan atau menyakiti dan melecehkan satu sama lain ya.
Ketika Anda atau pasangan sudah mulai merasa tak nyaman dengan BSDM, saatnya berhenti melakukan aktivitas ini. Begitu perasaan tak nyaman muncul, apalagi jika situasi mulai tak terkendali, salah satu pihak merasa terpaksa melakukannya, apalagi merasa terintimidasi, ini tanda-tanda Kalian berhak minta berhenti. Karena, ini petanda BSDM telah mengarah pada zona bahaya.
4. Zona Bahaya
Perilaku seks yang berada dalam zona bahaya berawal dari BSDM yang dilakukan dengan keterpaksaan. Jika salah satu pihak merasa tertekan, terintimidasi saat bercinta, apalagi jika sikap saling menghargai tak lagi muncul, tandanya Atmaguys dan dia dalam zona bahaya.
Kuncinya, ketika Atmaguys melakukan aktivitas seksual dengan terpaksa, berarti kalian tengah berada di zona berbahaya dalam perilaku seksual.
Untuk menghindari zona bahaya ini, edukator seks, Eve Minax mengatakan, "Jangan terburu-buru melakukan aktivitas seksual yang berat, lakukan sensasi ringan terlebih dahulu, eksplorasi seksualitas dengan rasa penasaran dan cinta. Gunakan tiga hal, rasa ingin tahu, komunikasi dan kasih sayang."
Sebelum melakukan aktivitas seksual di luar zona nyaman, carilah referensi terlebih dahulu. Perilaku seks seperti apa yang cocok untuk Anda dan pasangan, dan mana yang tidak. Carilah referensi, dan bangunlah komunikasi agar Atmaguys dan pasangan tak terjebak dalam zona bahaya, namun juga terlepas dari "zona nyaman" yang membuat Atmaguys dan dia mulai kehilangan gairah bercinta.
Kehidupan rumah tangga bukan hanya tentang aktivitas seksual. Tapi aktivitas seksual menjadi salah satu pilar penting keharmonisan hubungan. Mencintai pasangan dan sering memberi variasi kejutan hal hal kecil yang membuatnya senang bisa menjadi salah satu tindakan untuk menghindari rasa bosan dan jenuh pada pasangan.
Oh iya, tetap rajin buka Atmago ya karena next artikel saya bakal berbagi mengenai beberapa penyimpangan seksual yang terjadi disekitar kita dan bagaimana cara menganalisa gejalanya.
Referensi :
https://lifestyle.kompas.com/read/2012/10/01/1518500/Perilaku.Seks.dari.Zona.Nyaman.hingga.Berbahaya
https://m.fimela.com/parenting/read/3831269/zona-nyaman-yang-paling-disukai-wanita
https://www.idntimes.com/health/sex/abraham-herdyanto/pengelompokan-karakter-berdasarkan-perilaku-saat-berhubungan-seks/full
Melansir dari Kompas.com, ternyata perilaku seks pada pasangan menikah bisa menempatkan suami atau istri, juga keduanya dalam posisi tak menyenangkan atau bahkan menjurus pada membahayakan. Agar hubungan seks tetap nyaman, namun tak membosankan, pasutri perlu memahami sejumlah perbedaan perilaku seksual.
Tidak hanya pria, seorang wanita juga memiliki posisi yang sangat disukai ketika melakukan hubungan ranjang. Melakukan eksperimen tentang posisi bercinta memang memiliki sensasi tersendiri bagi para pasangan. Selain bisa mengusir kejenuhan, mempraktikan posisi lain dalam bercinta juga dapat membuat suasana semakin hangat.
Dengan begitu Atmaguys dan pasangan bisa melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi, apakah mengubah "zona nyaman" menjadi lebih menggairahkan, atau ingin berada pada zona erotis, tapi perlu batasi agar tak berada dalam zona bahaya.
Mengetahui orientasi kepuasan seksual merupakan hal yang penting bagi pasangan yang telah membina hubungan serius seperti rumah tangga. Untuk itu, yuk Atmaguys lanjutin baca artikel ini dan coba analisa, Kalian ada di zona apa, oke?
1. Zona Nyaman
Kebanyakan pasutri berada pada "zona nyaman". Seks menjadi rutinitas yang membosankan. Istilahnya "vanilla sex" yakni perilaku seks yang regular, hubungan seks terbatas langsung pada intercourse.
Pasangan yang menjalani vanilla seks, berkali-kali melakukan hubungan seks dengan posisi misionari, yakni posisi wanita berada dibawah dan suami memegang kendali. Tanda lainnya, vanilla seks yang kerap menjadi "zona nyaman" namun membosankan, adalah seks tipe ini sama sekali tidak menggunakan bantuan sex toys atau properti lainnya.
Sebenarnya, baik suami maupun istri kerap merasa bosan berada di "zona nyaman", namun keduanya cenderung merasa sungkan untuk mengungkapkan keinginan dalam hubungan seksual. Untuk itu diperlukan adanya keterbukaan dalam masalah ini, juga keberanian untuk eksplorasi dan bereksperimen.
2. Erotisme
Pada pasangan yang lebih terbuka, mereka bisa keluar dari "zona nyaman" dengan meningkatkan perilaku seks menonjolkan erotisme. Rasa bosan mendorong pasangan untuk menambah bumbu dalam hubungan seks mereka. Istilahnya "kinky sex".
Sesuai namanya, perilaku seks ini boleh jadi membuat Atmaguys merasa canggung saat melakukannya. Namun, erotisme menjadi tujuannya, demi meningkatkan gairah dan mengusir kebosanan bercinta pada vanilla sex.
Kunci menjalani perilaku seks ini adalah berani bereksperimen. Atmaguys dan pasangan bisa saling memancing gairah dengan berbagai cara. Termasuk melakukan aktivitas seksual yang berbeda dari biasanya, menggunakan bantuan sex toys, permainan, properti tertentu, bermain peran, berfantasi, hingga perilaku seksual yang lebih ekstrem tapi tetap aman dan waras.
Atmaguys dan pasangan bisa menciptakan erotisme dengan hal ringan. Misalnya, saat bercinta gunakan whipped cream, saus cokelat atau es batu untuk membaluri tubuh pasangan. Kuncinya, lakukan sesuatu yang baru, menyenangkan, dan membantu Atmaguys dan pasangan keluar dari "zona nyaman".
Erotisme saat bercinta ini bisa diciptakan melalui berbagai cara dan bergantung pada selera juga pengalaman pribadi. Ada yang merasa lebih bergairah dengan menciptakan erotisme melalui pijatan sensual, ada juga yang melalui permainan tertentu. Anda dan pasangan bisa merencanakan sendiri pengalaman sensual yang erotis untuk keluar dari "zona nyaman".
3. Ekstremisme
Satu level di atas erotisme, perilaku seksual ekstrem kerap menjadi pilihan pasangan untuk mengusir kebosanan dan menambah gairah. Perilaku seksual ekstrem ini disebut BSDM (bondage, sadism, discipline, masochism). Dengan kata lain, perilaku seksual ini cenderung menonjolkan aktivitas erotisme dengan gaya "perbudakan", "pendisiplinan", sesuatu yang "sadis" hingga "masokis" namun bukan dalam arti sebenarnya.
Perlu diketahui bahwa ada tiga syarat utama untuk melakukan BSDM yakni, aktivitas seksual dilakukan dengan cara aman, waras, dan konsensual (atas kesepakatan bersama). Kedua pasangan harus saling terbuka saat membuat kesepakatan, termasuk mengenai batasan mana yang bisa dilakukan mana yang berbahaya jika dilakukan.
Misalnya, Atmaguys dan pasangan merasa lebih bergairah jika bercinta dengan salah satu orang diikat di ranjang. Catatan pentingnya, semua dilakukan atas kesadaran, suka sama suka, saling menghargai dan dilakukan hanya demi meningkatkan gairah bukan untuk menyakiti pasangan. Aktivitas inipun bukan ditujukan untuk merendahkan atau menyakiti dan melecehkan satu sama lain ya.
Ketika Anda atau pasangan sudah mulai merasa tak nyaman dengan BSDM, saatnya berhenti melakukan aktivitas ini. Begitu perasaan tak nyaman muncul, apalagi jika situasi mulai tak terkendali, salah satu pihak merasa terpaksa melakukannya, apalagi merasa terintimidasi, ini tanda-tanda Kalian berhak minta berhenti. Karena, ini petanda BSDM telah mengarah pada zona bahaya.
4. Zona Bahaya
Perilaku seks yang berada dalam zona bahaya berawal dari BSDM yang dilakukan dengan keterpaksaan. Jika salah satu pihak merasa tertekan, terintimidasi saat bercinta, apalagi jika sikap saling menghargai tak lagi muncul, tandanya Atmaguys dan dia dalam zona bahaya.
Kuncinya, ketika Atmaguys melakukan aktivitas seksual dengan terpaksa, berarti kalian tengah berada di zona berbahaya dalam perilaku seksual.
Untuk menghindari zona bahaya ini, edukator seks, Eve Minax mengatakan, "Jangan terburu-buru melakukan aktivitas seksual yang berat, lakukan sensasi ringan terlebih dahulu, eksplorasi seksualitas dengan rasa penasaran dan cinta. Gunakan tiga hal, rasa ingin tahu, komunikasi dan kasih sayang."
Sebelum melakukan aktivitas seksual di luar zona nyaman, carilah referensi terlebih dahulu. Perilaku seks seperti apa yang cocok untuk Anda dan pasangan, dan mana yang tidak. Carilah referensi, dan bangunlah komunikasi agar Atmaguys dan pasangan tak terjebak dalam zona bahaya, namun juga terlepas dari "zona nyaman" yang membuat Atmaguys dan dia mulai kehilangan gairah bercinta.
Kehidupan rumah tangga bukan hanya tentang aktivitas seksual. Tapi aktivitas seksual menjadi salah satu pilar penting keharmonisan hubungan. Mencintai pasangan dan sering memberi variasi kejutan hal hal kecil yang membuatnya senang bisa menjadi salah satu tindakan untuk menghindari rasa bosan dan jenuh pada pasangan.
Oh iya, tetap rajin buka Atmago ya karena next artikel saya bakal berbagi mengenai beberapa penyimpangan seksual yang terjadi disekitar kita dan bagaimana cara menganalisa gejalanya.
Referensi :
https://lifestyle.kompas.com/read/2012/10/01/1518500/Perilaku.Seks.dari.Zona.Nyaman.hingga.Berbahaya
https://m.fimela.com/parenting/read/3831269/zona-nyaman-yang-paling-disukai-wanita
https://www.idntimes.com/health/sex/abraham-herdyanto/pengelompokan-karakter-berdasarkan-perilaku-saat-berhubungan-seks/full