sejarah singkat tembok cina
Citizen News

Awal mula dibangunnya Tembok Besar bertujuan untuk mempertahankan wilayah bangsa Chung Kuo (sebutan bangsa Cina kuno) dari serbuan suku Nomad dari utara. Pada masa Dinasti Qin, dimana saat itu yang berkuasa adalah Kaisar Shih Huang Ti, seorang kaisar besar yang berhasil menyatukan seluruh Cina, berniat untuk meneruskan usaha pembangunan tembok besar yang terbengkalai selama beberapa waktu karena kondisi perang antar kerajaan. Pada tahun 221 SM, Shih Huang Ti memeberi perintah untuk menyambung bangunan tembok yang belum jadi dan melanjutkan rute pembangunannya sejauh 5.000 km.
Pembangunan Tembok Besar sangatlah tepat mengingat fungsinya amat penting untuk menahan ancaman dari suku Nomad yang ingin merebut wilayah kekuasaan. Tembok Besar ini dibangun di atas puncak-puncak pegunungan yang tinggi dan berbahaya, dimana dinding raksasa yang dibuat menggunakan susunan batu, bata, kayu tanah dan semen menjadikannya tangguh dan tahan terhadap cuaca selama berabad-abad. Sepeninggal era Shih Huang Ti dan digantikan oleh Dinasti Han pada tahun 206-220 M. Pembangunan pada era Dinasti Han menghasilkan perpanjangan bangunan tembok besar sejauh 10.000 km. Tidak hanya berhenti disitu, Tembok Besar mengalami pembangunan kembali pada era Dinasti Ming tahun 1368-1644. Kala ini tembok besar diperkokoh dengan menambahkan batu granit dan batu bara panjang serta dilapisi dengan kapur. Selama berabad-abad lamanya Tembok Besar menjadi benteng pertahanan yang sangat berharga disamping fungsinya sebagai pembatas dari dunia luar serta melindungi hasil pertanian yang terkenal subur.
Pembangunan Tembok Besar sangatlah tepat mengingat fungsinya amat penting untuk menahan ancaman dari suku Nomad yang ingin merebut wilayah kekuasaan. Tembok Besar ini dibangun di atas puncak-puncak pegunungan yang tinggi dan berbahaya, dimana dinding raksasa yang dibuat menggunakan susunan batu, bata, kayu tanah dan semen menjadikannya tangguh dan tahan terhadap cuaca selama berabad-abad. Sepeninggal era Shih Huang Ti dan digantikan oleh Dinasti Han pada tahun 206-220 M. Pembangunan pada era Dinasti Han menghasilkan perpanjangan bangunan tembok besar sejauh 10.000 km. Tidak hanya berhenti disitu, Tembok Besar mengalami pembangunan kembali pada era Dinasti Ming tahun 1368-1644. Kala ini tembok besar diperkokoh dengan menambahkan batu granit dan batu bara panjang serta dilapisi dengan kapur. Selama berabad-abad lamanya Tembok Besar menjadi benteng pertahanan yang sangat berharga disamping fungsinya sebagai pembatas dari dunia luar serta melindungi hasil pertanian yang terkenal subur.