REMDEC Lakukan Technical Asistant Yayasan Bambu Nusantara Untuk _*Resource Mobilization*_
Berita Warga

Bambu Nusantara - Meski sudah tercatat sebagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang mumpuni, Bambu Nusantara tetap berbenah diri. Kali ini Bambu mendapatkan technical asisten REMDEC, pada Jumat (10/2/2023).
Direktur Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mobilisasi sumberdaya organisasi. Baik dari sisi pengembangan kemampuan SDM, hingga tata kelola keorganisasian yang mumpuni.
"Diskusi kami bersama tim USAID MADANI ini, juga tidak terlepas dari tema IKO. Bahwa sebagai organisasi, kami bisa bekerja sama dengan pemerintah melalui model swakelola tipe III," katanya.
Pada diskusi yang dilaksanakan di Resto I-Club Kota Madiun itu, berkaitan dengan hal-hal teknis khususnya tentang komitmen Bapelitbangda Kota Madiun yang memberikan mandat kepada Yayasan Bambu Nusantara untuk pendampingan Lapak UMKM.
Karena itu, lanjut Titik tim USAID MADANI melalui Remdec juga turut serta mendorong kedua belah pihak dalam mengimplementasikan teknis kemitraan melalui swakelola tipe III tersebut. Baik dari pihak pemerintah, maupun OMS mitra.
"Mentoring tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dijadwalkan hingga Juni 2023 nanti," imbuhnya.
Selain tentang kemitraan melalui swakelola tipe III, diskusi yang melibatkan nara sumber Iva Hasanah dari Remdec tersebut juga membahas isu penting lainnya. Yakni, tentang alternatif bussiness plan. Harapannya bisnis yang dilakukan oleh organisasi, bisa menopang operasional organisasi.
"Kalau Bambu Nusantara sudah ada bussiness social. Yakni dalam kegiatan rehabilitasi sosial. Menurut kami ini sangat berperan penting dalam pengembangan usaha organisasi, " imbuhnya.
Rehabsos yang dijalankan Bambu Nusantara, merupakan kegiatan pendampingan bagi korban napza. Para korban, secara rutin akan mendapatkan treatment khusus, hingga pulih.
"Dan yang tidak kalah penting, diskusi kami juga membahas tentang pengembangan kapasitas organisasi. Bahwasannya, sebuah organisasi harus memiliki kapasitas yang mumpuni. Baik dari sisi branding, laporan pengelolaan keuangan dan lainnya," tegasnya. (Humas).
Direktur Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mobilisasi sumberdaya organisasi. Baik dari sisi pengembangan kemampuan SDM, hingga tata kelola keorganisasian yang mumpuni.
"Diskusi kami bersama tim USAID MADANI ini, juga tidak terlepas dari tema IKO. Bahwa sebagai organisasi, kami bisa bekerja sama dengan pemerintah melalui model swakelola tipe III," katanya.
Pada diskusi yang dilaksanakan di Resto I-Club Kota Madiun itu, berkaitan dengan hal-hal teknis khususnya tentang komitmen Bapelitbangda Kota Madiun yang memberikan mandat kepada Yayasan Bambu Nusantara untuk pendampingan Lapak UMKM.
Karena itu, lanjut Titik tim USAID MADANI melalui Remdec juga turut serta mendorong kedua belah pihak dalam mengimplementasikan teknis kemitraan melalui swakelola tipe III tersebut. Baik dari pihak pemerintah, maupun OMS mitra.
"Mentoring tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dijadwalkan hingga Juni 2023 nanti," imbuhnya.
Selain tentang kemitraan melalui swakelola tipe III, diskusi yang melibatkan nara sumber Iva Hasanah dari Remdec tersebut juga membahas isu penting lainnya. Yakni, tentang alternatif bussiness plan. Harapannya bisnis yang dilakukan oleh organisasi, bisa menopang operasional organisasi.
"Kalau Bambu Nusantara sudah ada bussiness social. Yakni dalam kegiatan rehabilitasi sosial. Menurut kami ini sangat berperan penting dalam pengembangan usaha organisasi, " imbuhnya.
Rehabsos yang dijalankan Bambu Nusantara, merupakan kegiatan pendampingan bagi korban napza. Para korban, secara rutin akan mendapatkan treatment khusus, hingga pulih.
"Dan yang tidak kalah penting, diskusi kami juga membahas tentang pengembangan kapasitas organisasi. Bahwasannya, sebuah organisasi harus memiliki kapasitas yang mumpuni. Baik dari sisi branding, laporan pengelolaan keuangan dan lainnya," tegasnya. (Humas).