Rayakan HUT NTB, NU Gelar Nonton Bareng
Berita Warga

Mataram - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM NU), mengadakan kegiatan nonton bareng film SAMOTA, karya sutradara Adi Pranajaya. Sebuah film semi dokumenter yang menceritakan potensi, kekayaan, eksotisme dan keindahan wilayah segitiga emas di Pulau Sumbawa yang dikenal dengan sebutan Samota (Teluk Saleh, Pulau Moyo dan Gunung Tambora). Kegiatan nonton bareng yang dirangkai dengan diskusi film ini, dilaksanakan dalam rangka perayaan HUT Provinsi Nusa Tenggara Barat ke-62. Acara dilaksanakan di Aula Universitas Nahdlatul Ulama jumat (18/12). Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut Dr. Saleh Ending akademisi UIN Mataram dan Adi Pranajaya sutradara film Samota, dipandu Muhammad Jayadi Ketua Lakpesdam NU NTB.
Ketua Tanfizdiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam sambutannya mengajak para peserta untuk terus bangga dan cinta kepada NTB yang menginjak usia ke-62. “Kebanggaan dan kecintaan kita kepada NTB mari kita tunjukkan dengan karya dan kreatifitas, salah satunya melalui film, seperti yang dilakukan oleh Adi Pranajaya” ajaknya.
Terpisah dalam paparannya, Adi Pranajaya menjelaskan kebanggaannya dalam membuat film Samota, sebagai putra asal Sumbawa, dia merasa bangga karena dapat memperkanalkan NTB dengan segala potensi dan keindahannya kepada dunia melalui film. Dia berharap dengan ulasan yang tersaji dalam film Samota, dapat mendatangkan ketertarikan dan minat orang luar untuk berinvestasi dan berkunjung ke NTB.
Dr. Saleh Ending juga mengungkapkan kekagumannya terhadap film Samota, menurutnya film Samota telah memberitahukan kepada kita bahwa NTB memiliki kekayaan alam yang sangat luarbiasa. Film ini dapat dijadikan sebagai media mendakwahkan NTB kepada dunia luar, dengan suguhan eksotisme, keindahan, keramahan, kemahsyuran budaya dan berbagai potensi pertanian, perkebunan, perternakan, kelautan dan pariwisata, yang membuat orang tertarik untuk datang dan berinvestasi di NTB.
Kegiatan ini merekomendasikan setidaknya tiga hal yaitu ; pertama, mendorong pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki konsep dan grand desain pengembangan kawasan Samota sebagai kawasan strategis dan unggulan Nusa Tenggara Barat dengan menyiapkan tim kerja yang kuat dan profesional, anggaran yang cukup, infrastruktur yang askses dan dukungan promosi dan sosialisasi yang interkoneksi online maupun offline. Kedua, Nahdlatul Ulama meminta kepada pemerintah dalam ikhtiar pengembangan Samota, senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan, menjaga kearifan dan nilai-nilai lokal, tidak melakukan modifikasi, ekploitasi dan industrialisasi berlebihan untuk kepentingan investasi dan pariwisata yang dapat mengacam ekosistem alam dan manusia di kawasan Samota. Tiga, Nahdlatul Ulama dengan perangkat yang ada akan hadir dan mendukung setiap upaya yang mendatangkan manfaat dan kemaslahatan serta tetap kritis pada kegiatan yang mendatangkan mudharat yang lebih besar bagi Nusa Tenggara Barat, khususnya bagi masyarakat yang ada dikawasan Samota.
Ketua Tanfizdiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam sambutannya mengajak para peserta untuk terus bangga dan cinta kepada NTB yang menginjak usia ke-62. “Kebanggaan dan kecintaan kita kepada NTB mari kita tunjukkan dengan karya dan kreatifitas, salah satunya melalui film, seperti yang dilakukan oleh Adi Pranajaya” ajaknya.
Terpisah dalam paparannya, Adi Pranajaya menjelaskan kebanggaannya dalam membuat film Samota, sebagai putra asal Sumbawa, dia merasa bangga karena dapat memperkanalkan NTB dengan segala potensi dan keindahannya kepada dunia melalui film. Dia berharap dengan ulasan yang tersaji dalam film Samota, dapat mendatangkan ketertarikan dan minat orang luar untuk berinvestasi dan berkunjung ke NTB.
Dr. Saleh Ending juga mengungkapkan kekagumannya terhadap film Samota, menurutnya film Samota telah memberitahukan kepada kita bahwa NTB memiliki kekayaan alam yang sangat luarbiasa. Film ini dapat dijadikan sebagai media mendakwahkan NTB kepada dunia luar, dengan suguhan eksotisme, keindahan, keramahan, kemahsyuran budaya dan berbagai potensi pertanian, perkebunan, perternakan, kelautan dan pariwisata, yang membuat orang tertarik untuk datang dan berinvestasi di NTB.
Kegiatan ini merekomendasikan setidaknya tiga hal yaitu ; pertama, mendorong pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki konsep dan grand desain pengembangan kawasan Samota sebagai kawasan strategis dan unggulan Nusa Tenggara Barat dengan menyiapkan tim kerja yang kuat dan profesional, anggaran yang cukup, infrastruktur yang askses dan dukungan promosi dan sosialisasi yang interkoneksi online maupun offline. Kedua, Nahdlatul Ulama meminta kepada pemerintah dalam ikhtiar pengembangan Samota, senantiasa memperhatikan kelestarian lingkungan, menjaga kearifan dan nilai-nilai lokal, tidak melakukan modifikasi, ekploitasi dan industrialisasi berlebihan untuk kepentingan investasi dan pariwisata yang dapat mengacam ekosistem alam dan manusia di kawasan Samota. Tiga, Nahdlatul Ulama dengan perangkat yang ada akan hadir dan mendukung setiap upaya yang mendatangkan manfaat dan kemaslahatan serta tetap kritis pada kegiatan yang mendatangkan mudharat yang lebih besar bagi Nusa Tenggara Barat, khususnya bagi masyarakat yang ada dikawasan Samota.