Ragam Nusantara: Alat Musik Sasando (NTT)
Citizen News
Alat musik asal pulau Rote, NTT ini sudah ada dari abad ke-15 dan memiliki kisah legenda seorang pemuda bernama Sangguana.
Sangguana yang sedang melaut sedang terdampar di pulau Ndau, lalu dibawa penduduk ke
sang Raja. Selama tinggal di istana, bakat seni Sangguana mampu memikat perhatian banyak orang, termasuk hati sang Putri Raja.
Saat Raja tahu kalau putrinya jatuh cinta dengan Sangguana, Raja memberikan syarat. Sangguana harus menciptakan alat musik yang berbeda dan belum pernah ada. Akhirnya Sangguana menciptakan alat musik bernama Sandu. Hingga akhirnya Sangguana menikah dengan sang Putri setelah memberikan Sasando kepada sang Raja.
Sasando engkel memiliki 28 senar, sedangkan yang dobel memiliki 54 senar. Mempunyai media pemantul suara yang terbuat dari daun palem Palmyra. Bagian utama berbentuk tabung terbuat dari bambu. Menghasilkan 3 kombinasi suara alat musik seperti harpa, piano dan gitar.
Foto: Sasando (turbosquid.com/Ladema Arfa)
Sumber Artikel: Facebook/Good News from Indonesia
Sumber: Budaya.id
Sangguana yang sedang melaut sedang terdampar di pulau Ndau, lalu dibawa penduduk ke
sang Raja. Selama tinggal di istana, bakat seni Sangguana mampu memikat perhatian banyak orang, termasuk hati sang Putri Raja.
Saat Raja tahu kalau putrinya jatuh cinta dengan Sangguana, Raja memberikan syarat. Sangguana harus menciptakan alat musik yang berbeda dan belum pernah ada. Akhirnya Sangguana menciptakan alat musik bernama Sandu. Hingga akhirnya Sangguana menikah dengan sang Putri setelah memberikan Sasando kepada sang Raja.
Sasando engkel memiliki 28 senar, sedangkan yang dobel memiliki 54 senar. Mempunyai media pemantul suara yang terbuat dari daun palem Palmyra. Bagian utama berbentuk tabung terbuat dari bambu. Menghasilkan 3 kombinasi suara alat musik seperti harpa, piano dan gitar.
Foto: Sasando (turbosquid.com/Ladema Arfa)
Sumber Artikel: Facebook/Good News from Indonesia
Sumber: Budaya.id