Program MADANI PD.Nasyiatul Aisyiyah Garut Mulai Memasuki Wilayah Piloting
Berita Warga

Selasa, 24 Agustus 2021, Mitra Utama PDNA Garut melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) bersama jajaran pemerintah tingkat kecamatan yang terdiri dari Camat Tarogong Kidul, Sekretaris Camat Tarkid, Ketua TP-PKK dan Ketua Pokja 4 TP-PKK Kec.Tarkid, Kepala UPT Puskesmas Haurpanggung, Koordinator Bidan Desa UPT Puskesmas Haurpanggung, Kepala Desa Haurpanggung, Ketua TP-PKK dan Ketua Pokja 4 TP-PKK Desa Haurpanggung, Bidan Desa Haurpanggung, Kepala Desa Jayaraga, Ketua TP-PKK dan Ketua Pokja 4 TP-PKK Desa Jayaraga, dan Bidan Desa Jayaraga. Serta Narasumber dari Dinkes Kab.Garut ibu Sri Prihartini, M.Kes.
FGD ini mengenai penyepakatan konsep modeling/Piloting dan penyusunan indicator keberhasilan piloting. Diskusi berjalan dengan lancar, interaktif dan menggali sejumlah informasi, permasalahan dan upaya preventif pada isu AKI AKB di Kecamatan Tarogong Kidul .
Adany FGD ini untuk membangun kesepahaman dan kesamaan urgensi aksi pada percepatan AKI AKB kab Garut melalui peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap keselamatan dan kegawatdaruratan Ibu Hamil dan Melahirkan. Acara dimulai dengan keynotespeech dari Camat dan Sekmat Kec.Tarogong Kidul, kemudian dilanjutkan penyampaian penjelasan dan perencanaan program piloting Madani oleh program manager, saudari Rosi. Lalu paparan dari Kepala Puskesmas Haurpanggung. dan diskusi interaktif bersama Narasumber ibu Sri dari Dinkes Kab.Garut.
Semua peserta FGD sangat apresiatif dan antusias dengan adanya inisiatif kelompok organisasi masyarakat sipil untuk membantu percepatan penurunan AKI AKB di Kab.Garut di area piloting di Kec.Tarogong Kidul melalui pembentukan Satgas Sakina Rapih. Pak Camat dalam paparannya menekankan pentingnya kolaborasi dari dinas terkait yang berada dalam jajaran tingkat kecamatan agar bisa mempercepat penurunan AKI khususnya di masyarakat. Rencana pemaksimalan wadah yang ada yaitu Desa Siaga yang memfokuskan pada Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir sangat disarankan agar diberikan dukungan penuh oleh DPMD khususnya serta diharapkan agar bisa turut men-support para Relawan Pendamping Ibu Hamil "RAPIH" yang nantinya akan dimaksimalkan melalui fungsi Desa Siaga di area Piloting.
Kepala Puskesmas Kec.Haurpanggung juga sangat menyambut baik adanya upaya kolaboratif dari masyarakat dan swasta "yang tentunya akan turut memudahkan langkah strategis kami pada isu yang dimaksud". Para bidan tentunya akan turut mendampingi dan membantu jalannya piloting di lapangan.
Paparan - paparan di atas kemudian di lengkapi dengan penjelasan dan arahan dari Dinkes Kab.Garut untuk dapat lebih memperhatikan kondisi ibu hamil dengan lebih cermat dan terkontrol, mengetahui penyebab mendasar kenapa masih terjadi AKI AKB di kab.Garut, yang data sementara disebabkan salah satunya karena rendahnya edukasi pada ibu hamil. Beliau juga menegaskan pentingnya penguatan lintas sektor, diantaranya pada peran dan fungsi keberadaan Desa SIAGA di masing-masing desa.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi, tanya jawab dan brainstorming mengenai indikator keberhasilan pada proses dan hasil piloting yang akan dijadikan acuan dan target kegiatan untuk suksesnya pelaksanaan program piloting/Modelling Satgas Sakina Rapih (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak - Relawan Pendamping ibu hamil)
Pada kesempatan tersebut, telah diberikan juga secara simbolis sejumlah bantuan makanan sehat kepada ibu hamil dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Bantuan ini disalurkan atas dukungan dari BCI (Berbagi Cita Indonesia) dengan telah menyediakan masing-masing desa sebanyak 25 paket makanan sehat yang terdiri dari Susu, beras, kacang hijau, telur dan biskuit.
@RSR
FGD ini mengenai penyepakatan konsep modeling/Piloting dan penyusunan indicator keberhasilan piloting. Diskusi berjalan dengan lancar, interaktif dan menggali sejumlah informasi, permasalahan dan upaya preventif pada isu AKI AKB di Kecamatan Tarogong Kidul .
Adany FGD ini untuk membangun kesepahaman dan kesamaan urgensi aksi pada percepatan AKI AKB kab Garut melalui peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap keselamatan dan kegawatdaruratan Ibu Hamil dan Melahirkan. Acara dimulai dengan keynotespeech dari Camat dan Sekmat Kec.Tarogong Kidul, kemudian dilanjutkan penyampaian penjelasan dan perencanaan program piloting Madani oleh program manager, saudari Rosi. Lalu paparan dari Kepala Puskesmas Haurpanggung. dan diskusi interaktif bersama Narasumber ibu Sri dari Dinkes Kab.Garut.
Semua peserta FGD sangat apresiatif dan antusias dengan adanya inisiatif kelompok organisasi masyarakat sipil untuk membantu percepatan penurunan AKI AKB di Kab.Garut di area piloting di Kec.Tarogong Kidul melalui pembentukan Satgas Sakina Rapih. Pak Camat dalam paparannya menekankan pentingnya kolaborasi dari dinas terkait yang berada dalam jajaran tingkat kecamatan agar bisa mempercepat penurunan AKI khususnya di masyarakat. Rencana pemaksimalan wadah yang ada yaitu Desa Siaga yang memfokuskan pada Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir sangat disarankan agar diberikan dukungan penuh oleh DPMD khususnya serta diharapkan agar bisa turut men-support para Relawan Pendamping Ibu Hamil "RAPIH" yang nantinya akan dimaksimalkan melalui fungsi Desa Siaga di area Piloting.
Kepala Puskesmas Kec.Haurpanggung juga sangat menyambut baik adanya upaya kolaboratif dari masyarakat dan swasta "yang tentunya akan turut memudahkan langkah strategis kami pada isu yang dimaksud". Para bidan tentunya akan turut mendampingi dan membantu jalannya piloting di lapangan.
Paparan - paparan di atas kemudian di lengkapi dengan penjelasan dan arahan dari Dinkes Kab.Garut untuk dapat lebih memperhatikan kondisi ibu hamil dengan lebih cermat dan terkontrol, mengetahui penyebab mendasar kenapa masih terjadi AKI AKB di kab.Garut, yang data sementara disebabkan salah satunya karena rendahnya edukasi pada ibu hamil. Beliau juga menegaskan pentingnya penguatan lintas sektor, diantaranya pada peran dan fungsi keberadaan Desa SIAGA di masing-masing desa.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi, tanya jawab dan brainstorming mengenai indikator keberhasilan pada proses dan hasil piloting yang akan dijadikan acuan dan target kegiatan untuk suksesnya pelaksanaan program piloting/Modelling Satgas Sakina Rapih (Stop Angka Kematian Ibu dan Anak - Relawan Pendamping ibu hamil)
Pada kesempatan tersebut, telah diberikan juga secara simbolis sejumlah bantuan makanan sehat kepada ibu hamil dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. Bantuan ini disalurkan atas dukungan dari BCI (Berbagi Cita Indonesia) dengan telah menyediakan masing-masing desa sebanyak 25 paket makanan sehat yang terdiri dari Susu, beras, kacang hijau, telur dan biskuit.
@RSR