PKK Kebonharjo Sinau Bareng tentang Gender bersama Kalyanamitra
Berita Warga

Kebonharjo, 29 Maret 2022.
Bertempat di Balai Kalurahan Kebonharjo Kalyanamitra mengadakan Sinau bareng dengan perwakilan PKK dari 10 pedukuhan yang ada di wilayah Kalurahan Kebonharjo. Sinau bareng dibuka dengan menuliskan harapan dan kekuatiran peserta pada hari itu. Sebagian peserta berharap bisa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru terkait dengan masalah gender. Setelah Sinau Bareng peserta berharap bisa menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam keluarga dan masyarakat.
Sinau Bareng dilanjutkan dengan menuliskan tentang pemahaman peserta terhadap perempuan dan laki-laki. Perempuan dan laki-laki didefinisikan secara sex (kodratnya sebagai pemberian Tuhan) dan gender yang dibentuk/dikonstruksi oleh masyarakatnya.
Perempuan dan laki-laki sebagai jenis kelamin dibedakan berdasar ciri biologis yang melekat pada diri mereka sebagai karunia Tuhan yang berlaku kapan saja dan di mana saja.
Sedangkan menurut gender, perempuan dan laki-laki dibedakan menurut peran dan fungsi sosialnya yang dibentuk oleh adat istiadat pada kelompok masyarakat tertentu dan dapat dipertukarkan. Baik laki-laki maupun perempuan keduanya punya potensi dan kemampuan yang sama dan berlaku pada tempat dan waktu tertentu.
Adanya ketidakadilan gender di masyarakat sering berakibat munculnya marginalisasi, subordinasi, stereotipe/labeling negatif, kekerasan dan beban ganda pada perempuan.
Di sisi lain, pelanggengan gender terus berlanjut baik di keluarga, masyarakat maupun negara. Proses pelanggengan terjadi melalu melihat dan mendengar, mengamati, mengalami, meniru, mengadaptasi, meyakini, dan melakukan.
Sinau Bareng diakhiri dengan menuliskan kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan peserta. Sinau Bareng hari itu berlangsung dalam suasana terbuka, akrab, dan menyenangkan bagi seluruh peserta. (*)
#sitiNur
Bertempat di Balai Kalurahan Kebonharjo Kalyanamitra mengadakan Sinau bareng dengan perwakilan PKK dari 10 pedukuhan yang ada di wilayah Kalurahan Kebonharjo. Sinau bareng dibuka dengan menuliskan harapan dan kekuatiran peserta pada hari itu. Sebagian peserta berharap bisa mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru terkait dengan masalah gender. Setelah Sinau Bareng peserta berharap bisa menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam keluarga dan masyarakat.
Sinau Bareng dilanjutkan dengan menuliskan tentang pemahaman peserta terhadap perempuan dan laki-laki. Perempuan dan laki-laki didefinisikan secara sex (kodratnya sebagai pemberian Tuhan) dan gender yang dibentuk/dikonstruksi oleh masyarakatnya.
Perempuan dan laki-laki sebagai jenis kelamin dibedakan berdasar ciri biologis yang melekat pada diri mereka sebagai karunia Tuhan yang berlaku kapan saja dan di mana saja.
Sedangkan menurut gender, perempuan dan laki-laki dibedakan menurut peran dan fungsi sosialnya yang dibentuk oleh adat istiadat pada kelompok masyarakat tertentu dan dapat dipertukarkan. Baik laki-laki maupun perempuan keduanya punya potensi dan kemampuan yang sama dan berlaku pada tempat dan waktu tertentu.
Adanya ketidakadilan gender di masyarakat sering berakibat munculnya marginalisasi, subordinasi, stereotipe/labeling negatif, kekerasan dan beban ganda pada perempuan.
Di sisi lain, pelanggengan gender terus berlanjut baik di keluarga, masyarakat maupun negara. Proses pelanggengan terjadi melalu melihat dan mendengar, mengamati, mengalami, meniru, mengadaptasi, meyakini, dan melakukan.
Sinau Bareng diakhiri dengan menuliskan kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan peserta. Sinau Bareng hari itu berlangsung dalam suasana terbuka, akrab, dan menyenangkan bagi seluruh peserta. (*)
#sitiNur