Percepatan penurunan isu KIA di masyarakat, PDNA Garut dan Lazis-Mu Garut berkolaborasi
Berita Warga

Jumat (3/6) Memasuki tahun ketiga PDNA Garut sebagai mitra kerja utama MADANI – USAID bersinergis dengan salah satu lembaga filantropi yaitu Lazis-Mu (Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shodaqah Muhammadiyah) Garut pada persoalan KIA. Hal ini sesuai dengan salah satu pilar program Lazismu Garut pada Pilar Kesehatan. Ridwan sholeh (Sekretaris Lazismu) menyampaikan sangat menyambut baik komitmen PDNA Garut yang berkontribusi pada isu kesehatan perempuan dan anak di Kab.Garut. Lazismu akan turut pula mendukung dan berkolaborasi untuk suksesnya pelaksanaan program tersebut sebagaimana program yang juga dimiliki oleh Lazismu Garut.
Kesepakatan kerjasama dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama para pihak yang bertempat di sekretariat PDNA Garut. Dihadiri oleh jajaran BPH PDNA Garut dan Staff Lazis-Mu Garut. MoU langsung ditandatangani oleh ketua PDNA Garut teh Eka Komalasari, S.Pd dan ketua Lazis-Mu Garut Bapak Asep Muslim Nurdin, M.Ag.
Kerjasama ini menjadi komitmen para pihak untuk bersama-sama mendorong pada upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Kab.Garut, terutama pada isu KIBBL (Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir), dan isu kesehatan lainnya melalui program Posyandu Remaja (PASHMINA). Maksud dan tujuan nota kesepahaman ini (pasal 2) yaitu untuk bekerja sama dalam hal program pemberdayaan, sosialisasi dan edukasi dalam berbagai isu KIA di Kabupaten Garut,terutama persoalan KIBBL (Kesehatan ibu dan Bayi baru Lahir).
Wakil ketua Lazis-Mu Garut Bapak Soleh, M.Ag menuturkan bahwa “kami sangat terbuka dengan pihak-pihak yang akan menjadi mitra kerja kami, terutama PDNA Garut yang sudah memiliki program-program yang berfokus pada Kesehatan masyarakat dan programnya sudah berjalan dan berdampak pula kepada peningkatan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat untuk memperhatikan Kesehatan. Tentunya kami sebagai lembaga pilantropi akan turut pula berupaya mensupport pendanaan program Kesehatan yang telah dicanangkan oleh PDNA, diselaraskan dengan salah satu pilar Kesehatan Lazismu”, jelasnya.
“kerjasama antar Lembaga yang ada di internal Muhammadiyah ini, tentunya menjadi bukti bahwa Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah konsisten pada pemberdayaan masyarakat sebagai dakwah kultural Muhammadiyah. Melalui program-program yang bisa di sinergikan dengan beberapa Lembaga, maka kekuatan untuk membantu masyarakat khususnya dalam Kesehatan ibu dan anak di kabupaten Garut akan semakin kuat”, demikian pernyataan Ketua PDNA Eka Komala Sari.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman kerjasama para pihak ini, semoga program-program Kesehatan bisa terealisasi sesegera mungkin, khususnya program SAKINA RAPIH (Stop Angka Kematian Ibu dan anak – Relawan Pendamping Ibu Hamil), yang berdasarkan kajian dan riset PDNA Garut bersama learning forum FAASIH, bisa menjadi solusi alternatif penurunan percepatan AKI AKB di Kabupaten Garut di level grass root melalui peningkatan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap keselamatan dan Kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Harapan kedepan dari kedua Lembaga ini yaitu terus bersinergi dan berkolaborasi pada multi program.
@kominmas pdna garut
Kesepakatan kerjasama dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama para pihak yang bertempat di sekretariat PDNA Garut. Dihadiri oleh jajaran BPH PDNA Garut dan Staff Lazis-Mu Garut. MoU langsung ditandatangani oleh ketua PDNA Garut teh Eka Komalasari, S.Pd dan ketua Lazis-Mu Garut Bapak Asep Muslim Nurdin, M.Ag.
Kerjasama ini menjadi komitmen para pihak untuk bersama-sama mendorong pada upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Kab.Garut, terutama pada isu KIBBL (Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir), dan isu kesehatan lainnya melalui program Posyandu Remaja (PASHMINA). Maksud dan tujuan nota kesepahaman ini (pasal 2) yaitu untuk bekerja sama dalam hal program pemberdayaan, sosialisasi dan edukasi dalam berbagai isu KIA di Kabupaten Garut,terutama persoalan KIBBL (Kesehatan ibu dan Bayi baru Lahir).
Wakil ketua Lazis-Mu Garut Bapak Soleh, M.Ag menuturkan bahwa “kami sangat terbuka dengan pihak-pihak yang akan menjadi mitra kerja kami, terutama PDNA Garut yang sudah memiliki program-program yang berfokus pada Kesehatan masyarakat dan programnya sudah berjalan dan berdampak pula kepada peningkatan kewaspadaan dan kesiapan masyarakat untuk memperhatikan Kesehatan. Tentunya kami sebagai lembaga pilantropi akan turut pula berupaya mensupport pendanaan program Kesehatan yang telah dicanangkan oleh PDNA, diselaraskan dengan salah satu pilar Kesehatan Lazismu”, jelasnya.
“kerjasama antar Lembaga yang ada di internal Muhammadiyah ini, tentunya menjadi bukti bahwa Muhammadiyah dan Nasyiatul Aisyiyah konsisten pada pemberdayaan masyarakat sebagai dakwah kultural Muhammadiyah. Melalui program-program yang bisa di sinergikan dengan beberapa Lembaga, maka kekuatan untuk membantu masyarakat khususnya dalam Kesehatan ibu dan anak di kabupaten Garut akan semakin kuat”, demikian pernyataan Ketua PDNA Eka Komala Sari.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman kerjasama para pihak ini, semoga program-program Kesehatan bisa terealisasi sesegera mungkin, khususnya program SAKINA RAPIH (Stop Angka Kematian Ibu dan anak – Relawan Pendamping Ibu Hamil), yang berdasarkan kajian dan riset PDNA Garut bersama learning forum FAASIH, bisa menjadi solusi alternatif penurunan percepatan AKI AKB di Kabupaten Garut di level grass root melalui peningkatan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap keselamatan dan Kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Harapan kedepan dari kedua Lembaga ini yaitu terus bersinergi dan berkolaborasi pada multi program.
@kominmas pdna garut