Pendidikan Damai Lewat Cerita Kekuatan dan Kebaikan

Pertengahan April, pasca serangan balasan Iran terhadap Israel dengan ratusan drone, media massa ramai menyebut kata Perang Dunia III. Bahkan ada media yang menulis judul, “Saling Tikam” Israel-Iran. Perang, konflik dan kekerasan dijadikan daya tarik media, seolah semuanya itu manis adanya. Perang tentu menyakitkan, merusak, menghancurkan, maka harus dihindari. Kisah kebaikan pasca Perang Dunia I dikumpulan dan disebarkan ke berbagai penjuru oleh Friends Peace Teams, misalnya berjudul “Rumah yang Dibangun oleh Kasih” atau “Sebuah Cinta akan Kehidupan.”

Friends Peace Teams juga ada di Indonesia, di Rumah Damai Pati, Jawa Tengah. Selain itu, ada pula Perkumpulan Cerita Kekuatan Kebaikan. Sebuah Perkumpulan orang-orang muda yang bekerja untuk perdamaian secara sukarela lewat cerita mini workshop yang memadukan pendidikan perdamaian, pembangunan karakter, resolusi konflik dan pemulihan trauma lewat cerita-cerita nyata perihal orang-orang yang memilih jalan tanpa kekerasan dalam kesehariannya. Mereka ada di beberapa tempat seperti Jawa Tengah, Yogyakarta, Papua, Nusa Tenggara Barat

Mengapa ada Rumah Damai dan Perkumpulan Cerita Kekuatan Kebaikan? Apakah pendidikan di sekolah tidak memadai untuk mengajarkan hidup damai? Apa cerita-cerita kebaikan yang dibagikan oleh Perkumpulan tersebut?

Simak #LiveTalkshow #MerawatKebhinekaan #KatolikanaTV dipandu oleh Lukas Ispandriarno.

Narasumber:
- Novince Margarita Selly (Pendamping Anak Panti Asuhan Holei Roo, Sentani, Papua)
- Ruwaidah (Koordinator Cerita Kekuatan Kebaikan Indonesia)
- Nanik (Kepala PAUD Joglo, Pati, Jawa Tengah)

Saksikan di: https://www.youtube.com/live/QV_KSPEzB4Y?si=EdYaBvD1voacJRUZ