Pemkot Madiun Support Implementasi Swakelola Tipe III, LP Bambu Nusantara Dorong OMS Berstandar IKO
Berita Warga 
Bambu Nusantara- Tidak ingin maju dan berkembang sendirian sebagai Lead Partner USAID MADANI, Bambu Nusantara mendorong kapasitas puluhan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Kota Madiun agar berstandar Indeks Kinerja Organisasi (IKO). Tujuannya, agar mereka mampu bersinergi dengan pemerintah dalam kerjasama swakelola tipe III.
Direktur Yayasan Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengungkapkan sosialisasi dilaksanakan pada 16 Februari 2023 lalu. Sosialisasi berkaitan dengan materi IKO, yang harus ditaati OMS.
Salah satunya terkait implementasi lima domain dalam mengelola organisasi. Meliputi efisiensi, efektivitas, relevansi, keberlanjutan dan ketahanan.
"Dari situ bisa dilihat sejauh apa kapasitas puluhan OMS di Kota Madiun ini agar memenuhi syarat dalam bekerjasama dengan pemerintah. Yang jelas, Pemkot Madiun membuka pintu selebar-lebarnya untuk program swakelola tipe III," kata Titik, Sabtu (4/3/2023).
Dengan support penuh dari Pemkot Madiun itu, lanjut Titik harus diimbangi dengan kemampuan OMS dalam mengembangkan organisasi mereka sesuai standar IKO. Sehingga, Pemkot Madiun tidak ragu-ragu dalam menyerahkan dana mereka untuk dikelola.
Paling tidak, imbuh Titik dari tiga cluster yakni level 1, emergence 2-3 Dan dewasa OMS bisa berada dalam cluster kedua. Pada level tersebut, OMS dianggap sudah mampu mengelola anggaran.
"Namun bagi OMS yang belum masuk dalam kategori yang dibutuhkan, maka Kesbangpol Kota Madiub akan terus mendampingi mereka sehingga kedepannya bisa bersinergi secara bersama-sama," paparnya.
Selain 27 perwakilan OMS Kota Madiun, dalam kegiatan yang diselenggarakan di rumah rapat Bappelitbangda setempat itu juga dihadiri Sutiah, PSP MADANI LPKP Jawa Timur.
Dalam paparannya, Sutiah menyampaikan IKO menjadi salah satu alat yang penting dalam memberdayakan organisasi masyarakat. Yakni sesuai Undang-undang nomor 17 tahun 2023, tentang pemberdayaan masyarakat.
Hadir pula Elita, Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Masyarakat Bappelitbangda Kota Madiun, serta anggota FORPEMMA dan puluhan anggota OMS di Kota Madiun.
"Untuk saat ini baru OMS Bambu Nusantara yang bisa kami ajak bersinergi dalam program swakelola tipe III. Untuk OMS yang lain masih harus meningkatkan kapasitas sesuai IKO," imbuh Elita. (Humas)
Direktur Yayasan Bambu Nusantara, Titik Sugianti mengungkapkan sosialisasi dilaksanakan pada 16 Februari 2023 lalu. Sosialisasi berkaitan dengan materi IKO, yang harus ditaati OMS.
Salah satunya terkait implementasi lima domain dalam mengelola organisasi. Meliputi efisiensi, efektivitas, relevansi, keberlanjutan dan ketahanan.
"Dari situ bisa dilihat sejauh apa kapasitas puluhan OMS di Kota Madiun ini agar memenuhi syarat dalam bekerjasama dengan pemerintah. Yang jelas, Pemkot Madiun membuka pintu selebar-lebarnya untuk program swakelola tipe III," kata Titik, Sabtu (4/3/2023).
Dengan support penuh dari Pemkot Madiun itu, lanjut Titik harus diimbangi dengan kemampuan OMS dalam mengembangkan organisasi mereka sesuai standar IKO. Sehingga, Pemkot Madiun tidak ragu-ragu dalam menyerahkan dana mereka untuk dikelola.
Paling tidak, imbuh Titik dari tiga cluster yakni level 1, emergence 2-3 Dan dewasa OMS bisa berada dalam cluster kedua. Pada level tersebut, OMS dianggap sudah mampu mengelola anggaran.
"Namun bagi OMS yang belum masuk dalam kategori yang dibutuhkan, maka Kesbangpol Kota Madiub akan terus mendampingi mereka sehingga kedepannya bisa bersinergi secara bersama-sama," paparnya.
Selain 27 perwakilan OMS Kota Madiun, dalam kegiatan yang diselenggarakan di rumah rapat Bappelitbangda setempat itu juga dihadiri Sutiah, PSP MADANI LPKP Jawa Timur.
Dalam paparannya, Sutiah menyampaikan IKO menjadi salah satu alat yang penting dalam memberdayakan organisasi masyarakat. Yakni sesuai Undang-undang nomor 17 tahun 2023, tentang pemberdayaan masyarakat.
Hadir pula Elita, Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Masyarakat Bappelitbangda Kota Madiun, serta anggota FORPEMMA dan puluhan anggota OMS di Kota Madiun.
"Untuk saat ini baru OMS Bambu Nusantara yang bisa kami ajak bersinergi dalam program swakelola tipe III. Untuk OMS yang lain masih harus meningkatkan kapasitas sesuai IKO," imbuh Elita. (Humas)
