Pembentukan Pokja KIBBL di tingkat desa serta Penguatan kapasitas Kader MKIA dan Anggota Pokja KIBBL
Berita Warga

Kegiatan Pertama 18 Maret 2022 bertempatan di Kecamatan Teluknaga merupakan kegiatan Fasilitasi Pembentukan Pokja KIBBL (Forum Kesehatan Desa) di tingkat desa serta Penguatan kapasitas Kader MKIA (Motivator Kesehatan Ibu dan Anak) dan Anggota Pokja KIBBL.
Adapun Pembentukan Pokja KIBBL di Desa Tegal Angus serta Desa KP. Melayu Barat yang akan menjadi desa percontohan untuk fokus dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Ibu (AKB) serta stunting. Kegiatan kali ini merupakan kegiatan lanjutan dari kesepakatan Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Program USAID Madani pada tanggal 13 Januari 2022 pertemuan RM. Waroeng Sunda Talaga Bestari.
Dalam hal ini pemerintah Kecamatan Teluknaga Bapak Husen yang mewaliki camat (Zamzam Manohara), mendukung penuh dalam hal ini, karena pada dasarnya pelibatan semua unsur elemen masyarakat bisa menjadi faktor pendukung dalam percepatan penurunan AKI, AKB dan Stunting. Ditambah dengan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) kader (Pokja KIBBL dan MKIA) yang luar biasa mengetahui medan lapangan dalam hal pendampingan, mudah-mudahan apa yang menjadi niatan baik diawal akan menjadi akhir yang indah.
Kang atif selaku ketua FOPKIA Kabupaten Tangerang dalam hal ini memberikan apresiasi yang luar biasa kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan desa percontohan, mudah-mudahan kolaborasi antara Pokja KIBBL dan MKIA bisa menjadi warna baru ketika melakukan pendampingan-pendampingan dilapangan. Selanjutunya kegiatan pertama ditutup dengan penandatanganan berita acara Pembentukan Pokja KIBBL, Ibu Munawati sebagai Pokja KIBBL Desa KP. Melayu Barat dan Ibu Siti Laela Pokja KIBBL Desa Tegal Angus.
Kegiatan kedua 21 Maret 2022 yaitu tentang penguatan kapasitas Kader MKIA (Motivator Kesehatan Ibu dan Anak) dan Anggota Pokja KIBBL.
Subur maryono selaku kepala Desa KP. Melayu Barat sekaligus ketua APDESI Kec. Teluknaga, menyampaikan siap berkontribusi penuh serta mensukseskan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam penurunan AKI, AKB dan stunting.
Kegiatan selanjutnya yaitu pemamparan materi terkait penguatan kapasitas Kader MKIA (Motivator Kesehatan Ibu dan Anak) dan Anggota Pokja KIBBL. Dalam hal ini yang menjadi narasumber yaitu kepala Puskesmas Kecamatan Teluknaga yang telah diberi mandat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang karena ada kegiatan diklat.
drg. Husna memyampaikan tentang kondisi stunting ada 58 orang, gizi buruk 12 orang, ibu hamil resti klinis anemia 44 orang, serta Kekurangan Energi Kronis (KEK) 7 orang. Hal ini tentu menjadi perhatian kita semua sebagai betapa mirisnya keadaan masyarakat yang belum memahami betul terkait Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kader Pokja KIBBL ataupun MKIA harus bisa menjangkau semua elemen masyarakat dalam mengedukasi terkait Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), bahaya anemia terkait ibu hamil, pola hidup sehat bagi ibu hamil, dan sebagainya. Penjelasan terkait Buku saku pendampingan MKIA untuk bisa dimaksimalkan sebagai alat dalam mendata atau menjaring ibu hamil resti yang berada di desa masing-masing, bisa menjadi bukti pelaporan kepada bidan desa atau bidkor, serta menjadi data untuk melakuka evaluasi.
Adapun Pembentukan Pokja KIBBL di Desa Tegal Angus serta Desa KP. Melayu Barat yang akan menjadi desa percontohan untuk fokus dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Ibu (AKB) serta stunting. Kegiatan kali ini merupakan kegiatan lanjutan dari kesepakatan Pemerintah Kabupaten Tangerang bersama Program USAID Madani pada tanggal 13 Januari 2022 pertemuan RM. Waroeng Sunda Talaga Bestari.
Dalam hal ini pemerintah Kecamatan Teluknaga Bapak Husen yang mewaliki camat (Zamzam Manohara), mendukung penuh dalam hal ini, karena pada dasarnya pelibatan semua unsur elemen masyarakat bisa menjadi faktor pendukung dalam percepatan penurunan AKI, AKB dan Stunting. Ditambah dengan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) kader (Pokja KIBBL dan MKIA) yang luar biasa mengetahui medan lapangan dalam hal pendampingan, mudah-mudahan apa yang menjadi niatan baik diawal akan menjadi akhir yang indah.
Kang atif selaku ketua FOPKIA Kabupaten Tangerang dalam hal ini memberikan apresiasi yang luar biasa kepada semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan desa percontohan, mudah-mudahan kolaborasi antara Pokja KIBBL dan MKIA bisa menjadi warna baru ketika melakukan pendampingan-pendampingan dilapangan. Selanjutunya kegiatan pertama ditutup dengan penandatanganan berita acara Pembentukan Pokja KIBBL, Ibu Munawati sebagai Pokja KIBBL Desa KP. Melayu Barat dan Ibu Siti Laela Pokja KIBBL Desa Tegal Angus.
Kegiatan kedua 21 Maret 2022 yaitu tentang penguatan kapasitas Kader MKIA (Motivator Kesehatan Ibu dan Anak) dan Anggota Pokja KIBBL.
Subur maryono selaku kepala Desa KP. Melayu Barat sekaligus ketua APDESI Kec. Teluknaga, menyampaikan siap berkontribusi penuh serta mensukseskan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam penurunan AKI, AKB dan stunting.
Kegiatan selanjutnya yaitu pemamparan materi terkait penguatan kapasitas Kader MKIA (Motivator Kesehatan Ibu dan Anak) dan Anggota Pokja KIBBL. Dalam hal ini yang menjadi narasumber yaitu kepala Puskesmas Kecamatan Teluknaga yang telah diberi mandat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang karena ada kegiatan diklat.
drg. Husna memyampaikan tentang kondisi stunting ada 58 orang, gizi buruk 12 orang, ibu hamil resti klinis anemia 44 orang, serta Kekurangan Energi Kronis (KEK) 7 orang. Hal ini tentu menjadi perhatian kita semua sebagai betapa mirisnya keadaan masyarakat yang belum memahami betul terkait Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Kader Pokja KIBBL ataupun MKIA harus bisa menjangkau semua elemen masyarakat dalam mengedukasi terkait Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), bahaya anemia terkait ibu hamil, pola hidup sehat bagi ibu hamil, dan sebagainya. Penjelasan terkait Buku saku pendampingan MKIA untuk bisa dimaksimalkan sebagai alat dalam mendata atau menjaring ibu hamil resti yang berada di desa masing-masing, bisa menjadi bukti pelaporan kepada bidan desa atau bidkor, serta menjadi data untuk melakuka evaluasi.