Pelatihan Pemahaman Ketidakadilan Gender
Berita Warga

Sanggar Hijau Indonesi (SHI) menggelar pelatihan Sensitive Gender Training bagi anggota SHI. Kegiatan tersebut dilaksanaka di Kantor Sanggar Hijau Indonesia dengan mengangkat tema “Pemahaman Tentang Ketidakadilan Gender”(11/2/21).
Pelatihan ini disampaiakan oleh Palupi Pusporini selaku Field Coordinator (FC) program Madani Jombang yang juga merupakan aktivis perempuan. Palupi, panggilan akrabnya, membahas mulai dari prinsip kesetaraan gender hingga bagaimana isu-isu perempuan yang ada di masyarakat umum.
“Jujur tema pelatihan ini sangat menarik, khususnya untuk bidang perencaan di SHI. Satu pendekatan baru, bahwa tidak cukup perencaan saja pada suatu masalah, ini sudah masuk pada tataran gender dan inkusif. Semua masuknya di sosial. Ini kegiatan penting untuk dipahami para anggota organisasi” ungkap Palupi.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan diskusi yang membahas peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat sosial dan budaya. Peserta pelatihan juga turut andil mempresentasikan hasil diskusi didepan forum sebagai hasil dari pemahaman yang telah didapat.
Salah satu peserta pelatihan, Hagai 21 tahun, mengungkapkan bahwa bayak manfaat yang ia dapatkan melalui kegiatan pelatihan tersebut.
“banyak sekali manfaat yang saya dapatkan tentang isu gender yang selama ini disalah artikan oleh masyarakat umum” ujar Hagai.
Pelatihan ini disampaiakan oleh Palupi Pusporini selaku Field Coordinator (FC) program Madani Jombang yang juga merupakan aktivis perempuan. Palupi, panggilan akrabnya, membahas mulai dari prinsip kesetaraan gender hingga bagaimana isu-isu perempuan yang ada di masyarakat umum.
“Jujur tema pelatihan ini sangat menarik, khususnya untuk bidang perencaan di SHI. Satu pendekatan baru, bahwa tidak cukup perencaan saja pada suatu masalah, ini sudah masuk pada tataran gender dan inkusif. Semua masuknya di sosial. Ini kegiatan penting untuk dipahami para anggota organisasi” ungkap Palupi.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan diskusi yang membahas peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan masyarakat sosial dan budaya. Peserta pelatihan juga turut andil mempresentasikan hasil diskusi didepan forum sebagai hasil dari pemahaman yang telah didapat.
Salah satu peserta pelatihan, Hagai 21 tahun, mengungkapkan bahwa bayak manfaat yang ia dapatkan melalui kegiatan pelatihan tersebut.
“banyak sekali manfaat yang saya dapatkan tentang isu gender yang selama ini disalah artikan oleh masyarakat umum” ujar Hagai.