Masuk Daftar

Operasi Lintas Laut Muara Gembong - Mauk

Berita Warga
Panas matahari di laut utara Jawa menyengat!... Laut mati tak ada angin...

Sebagai komandan operasi, Marzoeki Alam memeras otak agar perjalanan bisa dilanjutkan... Ini misi penyelamatan muka Kyai Haji Noer Alie... harus tetap jalan apapun risikonya!..

Sudah hampir seharian rombongan mereka terkatung katung dilaut!... Angin mati tak berhembus!... Sudah beberapa kapal nelayan yang dimintai tolong tapi mereka menjauh...

Sampai akhirnya Marzoeki Alam mengambil inisiatif terpaksa! Ya segera menodongkan senjata ke arah salah satu perahu nelayan yang lewat! ...

Dengan sedikit gertakan! Perahu nelayan itu akhir nya membantu rombongan pasukan Marzoeki Alam...

Semalam sebenarnya mereka sudah hampir mencapai mauk jika saja salah satu perahu yg mereka bawa tak rusak.

Kisah "operasi" penyelamatan nama baik Kyai Haji Noer Alie ini dimulai ketika terdengar kabar bahwa rombongan Kyai tertangkap di Cipayung, kabar itu tersebar di Bekasi bahkan sampai Krawang.

Komandan Brigade XXI yang di pimpin Marzoeki Hidayat segera memerintahkan Marzoeki Alam berangkat ke Banten untuk mengetahui kejelasan berita tersebut.

Marzoeki Alam tanpa membawa pasukan segera menyusul ke Banten dengan berjalan kaki dan akhir nya bertemu dengan Kyai Haji Noer Alie.

" Bagaimana persenjataan? " tanya Kyai Haji Noer Alie pada Marzoeki Alam..

" Selamat " jawab Marzoeki Alam pada Kyai Haji Noer Alie, lalu Marzoeki Alam diperintahkan untuk kembali ke Bekasi serta menyiapkan pasukan dan senjata untuk di kirim ke Banten guna berjuang dengan Kyai di Banten.

Maka Marzoeki Alam kembali ke Bekasi juga dengan berjalan kaki.

Sesampai di Bekasi, ia menyiapkan pasukan dan senjata yang di sembunyikan di dalam tanah yang dulu sewaktu Kyai Haji Noer Alie akan hijrah ke Banten memang memerintahkan agar beberapa pucuk senjata di pendam untuk bisa dimanfaatkan sewaktu waktu

Setalah konsolidasi dengan komadan Marzoeki Hidayat di Tambun juga beberapa tokoh, dan setelah berhasil mengumpulkan pasukan sebanyak 25 personil juga 15 pucuk senjata maka berangkat kembali Marzoeki Alam menuju Banten.

Awalnya rombongan akan melalui jalan darat, namun mengingat ketatnya blokade Belanda maka diputuskan lewat laut dengan jalur Muara gembong lalu ke Mauk.

Namun dalam perjalanan tak semudah yg di duga, operasi ini bocor dan di ketahui Belanda.

Pos Belanda di Cilincing, menghujani rombongan ini dengan mortir!... Puluhan tembakan mortir dilepas Belanda! Namun satupun tak ada yang mengenai rombongan...

Lolos dari hujan mortir, satu perahu patah tiang layar, maka mereka terkatung katung di tengah laut. Beruntung Belanda tak mengejar mereka.

Saat terkatung katung di tengah laut itulah, beberapa kalo Marzoeki Alam meminta bantuan perahu nelayan yang lewat. Tapi karena takut, perahu nelayan tak ada yang mengindahkan permintaan tolong rombongan mereka, sampai akhirnya sang komandan "operasi" Marzoeki Alam mengambil inisiatif menodongkan senjata pada salah satu perahu nelayan yang lewat.

Setelah mendapat perahu pengganti itu mereka melanjutkan perjalanan menuju Mauk dan merapat di sana jam 07.00 sore.

Sejak rombongan yang dipimpin Marzoeki Alam ini sampai di Banten, Kyai Haji Noer Alie dapat terus berjuang.

Karena setalah peristiwa penangkapan Kyai Haji Noer Alie di Cipayung... Kyai Haji Noer Alie tak memiliki pasukan dan senjata.

Operasi yang dilakukan oleh Marzoeki Alam ini adalah untuk menyelamatkan muka Kyai Haji Noer Alie di mata pejuang Banten!

Sumber: Buku Kemandirian Ulama Pejuang karya Bang Ali Anwar dan FB Beny Rusmawan

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 2225 kali

0 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar