Masuk Daftar

Museum Pleret Sukses Menggelar Event "Pasaran Pleret: Cerita Rasa Kuliner Mataram"

Berita Warga
Bantul, AtmaGo - Museum Sejarah Purbakala Pleret kembali menggelar event edukasi bagi masyarakat umum dengan judul "Pasaran Pleret: Cerita Rasa Kuliner Mataram", Kamis (27/07/2023). Acara yang disponsori oleh Dana Keistimewaan DIY ini terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu tur museum, talk show, live cooking sate klathak, dan makan bersama.

Afi, edukator Museum Pleret, dalam sambutannya menuturkan bahwa pemilihan tema kuliner tidak terlepas dari banyaknya food blogger maupun vlogger yang bermunculan saat ini, sehingga harapannya kuliner era Mataram juga bisa eksis dalam konten-konten yang mereka ciptakan.

1. Menelusuri sejarah Pleret dari benda koleksi museum

Tur museum mengawali acara pada sore hari itu. Didampingi oleh seorang edukator museum, peserta diajak belajar tentang sejarah benda-benda koleksi yang di-display di Ruang Gunung Kelir dan Ruang Kerta.

Ruang Gunung Kelir berisikan benda temuan dari era purbakala dan era Hindu-Buddha, seperti arca, wadah peripih, nampan, peralatan sembahyang, serta lingga dan yoni. Sementara Ruang Kerta menyimpan benda temuan dari era Mataram Islam dan kolonialisme, seperti umpak, batu bata sisa dinding keraton, buis sumur, mata uang kuno, guci, dan keris yang ditemukan di situs Masjid Kauman.

2. Belajar tentang perkembangan kuliner era Mataram dari pakar sejarah

Tur museum dilanjutkan dengan acara talk show "Cerita Rasa Kuliner Mataram" bersama Dr. Sri Margana. Narasumber adalah dosen Departemen Sejarah UGM yang meraih gelar doktornya di Leiden University, Belanda.

Pembahasan dalam talk show lebih menitikberatkan pada kuliner Mataram Islam daripada Mataram Kuno. Namun demikian, sempat disinggung bahwa perbedaan kuliner era Mataram Kuno dan Mataram Islam yang paling menonjol terletak pada larangan konsumsi daging. Mataram Kuno yang masih menganut ajaran Hindu-Buddha melarang konsumsi daging sapi, sedangkan Mataram Islam mengharamkan konsumsi daging anjing dan babi.

Adapun karakteristik kuliner pada era Mataram Islam yaitu menggunakan empat bahan: sayur, kelapa, palawija, beras. Sementara camilan berbahan dasar beras, kelapa, dan gula.

Menu-menu era Mataram yang didominasi rasa manis memiliki cerita tersendiri. Konon, rasa manis lebih dipilih karena paling pas di lidah dan manis menjadi takaran untuk sesuatu yang baik. Namun, kala itu kalangan rajalah yang hanya dapat menikmati manis dari gula tebu (gula pasir), sedangkan rakyat membuat gula merah dari air nira.

Selanjutnya perkembangan kuliner era Mataram Islam tidak luput dari pengaruh bangsa asing yang datang ke Nusantara, mulai dari Tionghoa, India, Arab, hingga Eropa. Misalnya, warna-warni pada makanan (jajanan pasar) dipengaruhi oleh Tionghoa, dan tambahan kacang-kacangan (bean) dipengaruhi oleh bangsa Eropa.

Menutup acara talk show, Dr. Sri Margana berpesan agar kuliner khas Mataram dapat diperkenalkan kepada kalangan anak muda. Salah satu caranya yaitu dengan menghadirkannya dalam daftar menu kafe.

Menampilkan kuliner lokal di kafe-kafe sudah semestinya dilakukan untuk mengangkat derajat makanan tradisional menjadi kekinian. Untuk itu, baik pengusaha kuliner maupun customer harus memiliki rasa percaya diri dan bangga dengan kuliner daerah yang dimiliki daripada makanan Western.

3. Menyantap sate bersama di penghujung acara

Diketahui Pleret terkenal dengan kuliner sate klathak yang dapat dijumpai di sejumlah ruas jalannya. Maka di akhir acara, peserta diajak menyaksikan langsung live cooking sate klathak "Bu Ning", dilanjutkan menikmati sate yang sudah disediakan. Tak lupa, ada minuman dari sari asam Jawa yang disebut kinca.

Acara Pasaran Pleret yang dihadiri kurang lebih 50 peserta ini edukatif dan menyenangkan sekali. Peserta sangat antusias mengikuti serangkaian acara, mulai dari pukul 15.00 sampai dengan 18.00 WIB, sambil saling berkenalan dan bertukar cerita. Bagi museum, acara ini makin menambah citra positifnya sebagai institusi yang bisa dekat dengan semua kalangan masyarakat. [rh]

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar