Monitoring Maklumat Perbaikan Layanan & Realisasi Anggaran dalam mendukung PRD
Citizen News

Kami, 25 Mei 2023 FORSEMA Monitoring Maklumat Perbaikan Layanan danRealisasi Anggaran dalam mendukung Puskesmas Ramah Disabilitas dan Progres Puskesmas Ramah Disabilitas di Aula Puskesmas Kedungwuni 1
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua FORSEMA, Staff MADANI, FC, Muslimat NU, Puskesmas Kedungwuni 1, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas Kajen 1, Puskesmas Sragi 2, Paguyuban Ngudi Waluyo, Gemas Nusa, PPDFI dan PEKKA
Pertemuan ini diadakan untuk mereview bagaimana pelaksanaan Puskesmas Ramah Disabilitas di area intervensi. Untuk bisa dipelajari di area replikasi. “Kami harap dari replikasi bisa belajar apa yang sudah dilakukan di Puskesmas Karanganyar dan Kedungwuni 1. Nanti juga akan membahas realisasi anggaran BLUD, berapa anggaran untuk mendorong terwujudnya Puskesmas Ramah Disabilitas”. Jelas Nur Jannah selaku FC MADANI
2 Puskesmas Intervensi yaitu Puskesmas Karanganyar dan Kedungwuni 1 menyampaikan progress perwujudan Puskesmas Ramah Disabilitas.
Bowo selaku Kepala Puskesmas Karanganyar menyampaikan langkah awal yang dilakukan untuk Puskesmas Ramah Disabilitas ini agar menjadi gambaran untuk area Replikasi.” Kita sudah mendata jumlah Disabilitas, setelah itu kita menyediakan alat pembantu Disabilitas, seperti kursi roda, handrail, guading blok. Untuk running text segera kami usulkan. Kita usulkan anggaran lewat anggaran perubahan. Sampai saat ini sudah pengeluaran untuk perwujudan Puskesmas Ramah Disabilitas sebesar 80 Juta. Selanjutnya bagaimana caranya kita bisa mendapat dukungan dari masyarakat yaitu kita punya organisasi di masyarakat seperti paguyuban, MWC NU dan ormas lain”. Ungkapnya
Riskon dari Puskesmas Kedungwuni 1 menyampaikan Progres di Puskesamas Kedungwuni 1. “Di puskesm,as Kedungwuni 1 sudah bisa menepati janji layanan terhadap Disabilitas diantaranya sudah membuat parkir, toilet khusus Disabilitas , handrail, pelatihan bahasa isyarat, mobil antar jemput Disabilitas”. Tuturnya
“Kita sudah didukung oleh Perbup, tinggal kita menyiapkan SDMnya saja, apa yang perlu dikembangkan, nanti bisa konsultasi dengan Puskesmas Kedungwuni dan Karanganyar. Semoga untuk selanjutnya bisa ikut berpartisipasi pemerataan Layanan Kesehatan Disabilitas di Kab. Pekalongan”. Tambahnya.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua FORSEMA, Staff MADANI, FC, Muslimat NU, Puskesmas Kedungwuni 1, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas Kajen 1, Puskesmas Sragi 2, Paguyuban Ngudi Waluyo, Gemas Nusa, PPDFI dan PEKKA
Pertemuan ini diadakan untuk mereview bagaimana pelaksanaan Puskesmas Ramah Disabilitas di area intervensi. Untuk bisa dipelajari di area replikasi. “Kami harap dari replikasi bisa belajar apa yang sudah dilakukan di Puskesmas Karanganyar dan Kedungwuni 1. Nanti juga akan membahas realisasi anggaran BLUD, berapa anggaran untuk mendorong terwujudnya Puskesmas Ramah Disabilitas”. Jelas Nur Jannah selaku FC MADANI
2 Puskesmas Intervensi yaitu Puskesmas Karanganyar dan Kedungwuni 1 menyampaikan progress perwujudan Puskesmas Ramah Disabilitas.
Bowo selaku Kepala Puskesmas Karanganyar menyampaikan langkah awal yang dilakukan untuk Puskesmas Ramah Disabilitas ini agar menjadi gambaran untuk area Replikasi.” Kita sudah mendata jumlah Disabilitas, setelah itu kita menyediakan alat pembantu Disabilitas, seperti kursi roda, handrail, guading blok. Untuk running text segera kami usulkan. Kita usulkan anggaran lewat anggaran perubahan. Sampai saat ini sudah pengeluaran untuk perwujudan Puskesmas Ramah Disabilitas sebesar 80 Juta. Selanjutnya bagaimana caranya kita bisa mendapat dukungan dari masyarakat yaitu kita punya organisasi di masyarakat seperti paguyuban, MWC NU dan ormas lain”. Ungkapnya
Riskon dari Puskesmas Kedungwuni 1 menyampaikan Progres di Puskesamas Kedungwuni 1. “Di puskesm,as Kedungwuni 1 sudah bisa menepati janji layanan terhadap Disabilitas diantaranya sudah membuat parkir, toilet khusus Disabilitas , handrail, pelatihan bahasa isyarat, mobil antar jemput Disabilitas”. Tuturnya
“Kita sudah didukung oleh Perbup, tinggal kita menyiapkan SDMnya saja, apa yang perlu dikembangkan, nanti bisa konsultasi dengan Puskesmas Kedungwuni dan Karanganyar. Semoga untuk selanjutnya bisa ikut berpartisipasi pemerataan Layanan Kesehatan Disabilitas di Kab. Pekalongan”. Tambahnya.