Masuk Daftar

MEMBUMIKAN PETUAH SANG PENCERAH

Berita Warga
Salah satu tanggung jawab akdemis dari para akademisi adalah mentransfer akademik kepada peserta didik sampai ketataran paham. hal ini dilakukan agar menjadi perserta didik yang cerdas. Dengan kecerdasan akan membentuk manusia- manusia kreatif.  Demikian salah satu petuah yang disampaikan oleh Sang Pencerah, Bapak Ketua PP PERGUNU Prof. Dr. KH Asep Syaefuddin Chalim, MA pada acara Pelantikan Pimpinan Wilayah dan Cabang Pergunu Se- NTB di Ballroom Lombok Raya Sabtu, 19 Februari 2022

Dalam sambutanya beliau menjelaskan bahwa proses membangun kreatifitas merupakan kolaborasi antara kemampuan akademik dan keterampilan, dimana kedua aspek tersebut diproses oleh namanya “kecerdasan”. Proses ini akan melahirkan generasi-generasi kreatif yang berahlakulkarimah yang baik. Maka generasi-generasi inilah yang akan mampu menciptakan kesejahteraan ummat yang berkeadilan di Negara kita tercinta ini.

Guru sebagai pekerja pengetahuan (knowledge worker) dimana tugas utamanaya mentransfer aspek akademik kepada peserta didiknya memiliki tanggung jawab moral untuk membumikan apa yang dipituahkan oleh Sang Pencerah.

Menjalankan tugas tersebut tidaklah cukup mengandalkan gelar yang panjang, kemampuan akademik yang mentereng, dan kompetensi yang tinggi, namun semua itu dapat dicapai dengan bekerja ikhlas. Iklas yang dimaksud adalah “niat, sikap, atau perasaan yang timbul dalam hati nurani pada diri seseorang dan disertai dengan amal perbuatan”. Ikhlas juga dapat dimaknai sebagai “ketulusan dalam mengabdikan diri kepada Tuhan dengan segenap hati, pikiran dan jiwa seseorang” (Muhammad al-Gazali).

Lebih lanjut Al-Gazali mengatakan, ikhlas yaitu “melakukan suatu amal semata-mata karena Allah, yakni semata-mata karena iman kepada Allah”. Namun dalam kenyataannya masih jarang sekali kita temukan para guru yang bekerja dengan ikhlas dan professional. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak para guru mengajar tampa persiapan (RPP) dan media pendukung dalam kegiatan belajar mengajar, bahkan tidak memiliki motivasi sama sekali dalam mengajar. Mereka mengajar hanya sekedar menggugurkan kewajiban tampa ada rasa tanggung jawab moral.

“Jadi guru harus ikhlas dalam mendidik karena tanggung jawabnya dunia akhirat. Jadilah guru terbaik atau tidak sama sekali”. (Prof. Dr, KH. Saifudin Chalil). Artinya menjadi guru adalah pilihan, dan setiap pilihan mesti ada resiko pilihan tersebut. Kita memilih guru sebagai profesi maka resikonya harus mampu menjadi guru yang ikhlas. Kalau tidak siap, maka jangan pilih menjadi guru. Oleh karena itu sebelum menentukan pilihan maka pilihlah profesi sesuai dengan minat dan bakat bukan karena aji mumpung.

Orang-orang yang ihlas menjalankan profesinya adalah orang- orang yang mencintai dan menikmati pekerjaannya. Orang-orang yang ikhlas bekerja adalah orang-orang yang berorientasi kepeda kepuasan kerja, artinya ketika mereka merancang dan merencanakan sebuah pekerjaan lalu dilaksanakan dengan proses yang benar dan hasil sesuai dengan harapan, maka mereka akan merasa puas.

Oleh karena itu, orang-orang yang iklas bekerja adalah mereka yang tidak berorientasi kepada materi semata, mereka berfikir kalau hanya berorientasi pada materi maka manusia tidak akan pernah puas dengan capaian materi yang diperoleh. Mereka akan bekerja hanya berorientasi pada hasil tampa berpikir apakah perosesnya benar atau salah, yang penting gugur kewajiban untuk memperoleh upahnya. Jadi kita sebagai bagian dari guru-guru yang ikhlas bekerja, maka penulis yakin bahwa kita memilih profesi guru adalah benar-benar pilihan karena ada rasa tanggung jawab dan panggilan hati diantara kita untuk ikut mencerdaskan anak-anak bangsa.

Namun guru juga manusia, tidak luput dari kesalahan dan kehilafan, maka diantara kita harus selalu introspeksi diri dan saling mengingatkan untuk terus konsisten dan komit dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai guru dengan ikhlas. Penulis menyadari bahwa menjadi guru yang ikhlas tidaklah gampang. Oleh kerena itu kita harus melatih diri secara kontinyu dalam bentuk pembiasaan. Dari pembiasaan akan menjadi kebiasaan dan kebiasaan akan menjadi sebuah budaya bekerja ikhlas.

Lalu apa yang menjadi dasar untuk membangun budaya ikhlas bekerja?. Budaya ikhlas bekerja akan terbangun atas dasar perubahan mindset atau pola pikir. Menurut Jame Artur Ray; Pola pikir (mindset) artinya kepercayaan-kepercayaan atau sekumpulan kepercayaan yang mempengaruhi sikap seseorang, atau suatu cara berfikir yang menentukan prilaku, pandangan, sikap dan masa depan seseorang. Mindset adalah pola pikir yang bisa menentukan kesuksesan seseorang.

Memahami mindset adalah salah satu cara dasar mengenali diri sendiri yang akan mempengaruhi cara berpikir, merasa, dan berperilaku dalam situasi apa pun. Pola pikir (mindset) seseorang juga sangat berpengaruh dalam tindakannya . Menurut Profesor Psikologi dari Stanford University bernama Carol S. Dweck, bahwa pola pikir seseorang dapat dilihat dari kebiasaanya, terutama dari reaksinya pada kegagalan, sehingga beliau menkategorikan ada dua type pola pikir (mindset) dengan ciri masing-masing. Kedua type itu adalah pola pikir kaku (fixed mindset) dan pola pikir berkembang (growth minset).

Pola Pikir Tetap (Fixed mindset) adalah pola pikir seseorang yang meyakini bahwa apa yang dianutnya adalah yang paling benar. Ia cenderung menghindari tantangan-tantangan dan fokus berlebihan pada sesuatu yang sudah diketahuinya saja. Pola pikir tetap dapat menyebabkan pemikiran negatif. misalnya, seseorang dengan mindset tetap mungkin gagal dalam suatu tugas dan percaya itu karena mereka tidak cukup pintar untuk melakukannya.

Orang-orang dengan mindset tetap percaya bahwa sifat individu tidak dapat berubah. Kemudian ciri-ciri mindset tetap diantaranya: mereka percaya kecerdasan dan bakat itu statis, menghindari tantangan untuk menghindari kegagalan. tidak suka dikritik dan tidak mau menerima masukan orang lain, merasa terancam dengan kesuksesan orang lain, suka membunyikan kekurangan agar tidak dihakimi oleh orang lain, mereka percaya bahwa berusaha tidak ada artinya (cepat putus asa).

Sedangkan Pola Pikir berkembang (Growth mindset) adalah lawan dari Pola Pikir Tetap (Fixed mindset) yaitu pola pikir seseorang yang percaya bahwa kecerdasan dapat dikembangan. Ia akan punya keinginan untuk memperbaiki diri. Jika diberikan tantangan, ia akan coba melaluinya dengan penuh keyakinan. Adapun ciri-ciri mindset berkembang diantaranya, berani menghadapi tantangan, bertahan saat sulit. mau mencoba, menerima kritik sebagai masukan, memandang kesuksesan orang lain sebagai inspirasi.

Carol S. Dweck juga membuat kesimpulan bahwa capaian potensi seseorang bukanlah dari kemampuan tetapi dari cara pandang akan kemampuan tersebut dan kepercayaan bahwa sesuatu dapat dikembangkan. Dengan melihat dan memahami apa itu Pola pikir berkembang dan ciri-cirinya, maka kita bisa menyimpulkan bahwa para pendidik yang bekerja ikhlas adalah mereka yang memiliki pola pikir berkembang (growth mindset).

Lalu apakah kita termasuk dalam golongan pendidik berpola pikir tetap (fixed mindset)?.
Dan kalau memang jawabannya “Ya” apakah pola pikir kaku ini kita pelihara terus? Tentunya tidak, karena untuk mengimplementasi petuah di atas maka perlu adanya perubahan pola pikir tetap (fixed mindset) ke pola pikir berkembang (growth mindset) agar setiap pekerjaan yang diemban kepada kita sebagai pendidik dapat dikerjakan dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab sehingga pada gilirannya akan menghasilkan peserta didik yang cerdas, kreatif, dan berakhlakulkarimah yang baik. Dengan demikian merekalah akan menjadi generasi yang akan mampu menciptakan kesejahteraan ummat yang berkeadilan di Negara Kesatuan Republik Indonesia kita tercinta ini. (Zul)

Topik Terkait

Lokasi Terkait

Dilihat 1924 kali

11 Komentar

Komentar

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar