Masuk Daftar

Masjid Al-Jihad, Nyutran, Yogyakarta: Makna Syawal dan Berikhtiar Istiqomah Ibadah Pasca Ramadan

Berita Warga
Atmago.com, Yogyakarta---Khutbah jum’at di masjid Al-Jihad Kampung Nyutran, Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta disampaikan Ustadz Abdul Razaq, M.Si. (18/4/2025). Ia mengajak jamaah untuk merefleksikan makna Syawal dan pentingnya mempertahankan semangat ibadah setelah Ramadhan.

Dalam khutbahnya, Ustadz Abdul Razaq menekankan pentingnya merenungi makna Syawal sebagai awal perjalanan spiritual, bukan penutup rangkaian ibadah Ramadhan. “Jadilah hamba Rabbani, bukan hamba Ramadhan,” ucapnya, mengutip petuah para salafus shalih. Bahwa sejatinya ketaatan kepada Allah tidak terbatas oleh waktu atau bulan, melainkan seumur hidup seorang mukmin.

Ustadz Abdul Razaq, mengajak jama’ah untuk memaknai Syawal dengan tiga nilai utama dari para ulama terdahulu: Irtifa’a (peningkatan), Ibtidā’ al-Khoir (permulaan yang baik), dan Istimror (berkelanjutan).

Irtifa’a menggambarkan semangat untuk naik level keimanan setelah Ramadhan. Iman harus makin kuat, ibadah makin rutin, dan amal shalih makin luas manfaatnya. Beliau mengutip sabda Rasulullah ﷺ: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang dikerjakan secara terus-menerus, meskipun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan Ibtidā’ al-Khoir menjadi ajakan untuk menjadikan Syawal sebagai titik awal kebaikan yang baru, saat yang tepat untuk saling memaafkan, memperbaiki hubungan, dan menata kehidupan yang lebih baik. Melalui firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 133–134, beliau mengingatkan pentingnya bersegera meraih ampunan, menahan amarah, dan membiasakan diri memberi maaf serta kebaikan.

Makna ketiga, Istimror, menjadi penekanan bahwa ibadah sejati tidak berhenti saat Ramadhan usai, tetapi harus terus berlanjut hingga ajal menjemput. “Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kepastian (kematian).” (QS. Al-Hijr: 99).

Ustadz Abdul Razaq menutup khutbahnya dengan lima kunci istiqamah pasca Ramadhan: menambah ilmu, memilih lingkungan yang baik, menyibukkan diri dalam ketaatan, meluruskan niat, dan memperbanyak doa. Doa-doa yang beliau sampaikan antara lain, mengutip permohonan Rasulullah ﷺ: “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. Muslim).

Ramadhan pada dasarnya batu loncatan, perjalanan sejati adalah bagaimana kita menjaga nyala iman, menghidupkan ibadah, dan menebar manfaat di bulan-bulan setelahnya. Karena menjadi hamba yang taat bukan hanya tugas di bulan suci, tetapi sepanjang hayat. (KangRozaq)

Tagar Populer

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar