LKTS Gelar Lokakarya Hasil Survei Persepsi Warga Tentang Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Citizen News

LKTS Gelar Lokakarya Hasil Survei Persepsi Warga Tentang Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir
Boyolali- Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) menggelar Lokarkarya Hasil Survei Persepsi Warga Tentang Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir, Senin (24/5) di Mager, Boyolali. Kabid Permerintahan dan Sosial Budaya BP3D Kabupaten Boyolali Khusnul Hadi menegaskan, semua pihak baik pemerintah daerah maupun pihak swasta diharapkan ikut mendorong dalam upaya menekan anggka kematian ibu bayi baru lahir yang berada di Kabupaten Boyolali menginggat kasus kematian ibu bayi di Boyolali masih tinggi selama lima tahun terakhir, periode 2015 – 2020.
"Terdapat 98 jumlah kasus kematian ibu. Hal ini mengacu pada Rencana Kerja Tindak Lanjut USAID MADANI untuk Kabupaten Boyolali sampai tahun 2023 nantinya," jelasnya.
Program Manajer LKTS Sugiman pada kesempatan ini menyampaikan, tahun 2021 di layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang dilakukan di tiga Puskesmas antara lain Puskesmas Andong, Puskesmas Gladagsari dan Puskesmas Banyudono dari hasil enuremator ketiga faskes terdapat kualitas layanan dari pemerintah, puas 50-53%, 30-35% tidak puas , hal yg baik 15-27% ketersediaan layanan, 6-7 % tidak menjawab, layanan buruk 28-33%.
"Dalam responden terdapat sikap penyedia layanan tidak baik, informasi yang tidak memuaskan, sarpras kurang memadai. Dalam hal yang paling penting adalah hak layanan yg harus ditingkatkan paling tinggi adalah kecepatan layanan, sikap penyedia layanan, peralatan yg memadai, respon bidan, penyediaan informasi, kesesuaian layanan dengan kebutuhan dan ketersediaan layanan," ujarnya.
Adapun tujuan dari lokakarya lanjut Sugiman, adalah dapat memberikan informasi kepada para pihak terkait hasil survei persepsi warga terhadap layanan kesehatan KIBBL di Kabupaten Boyolali. Sharing informasi umpan balik warga terhadap kualitas layanan kesehatan KIBBL sebagai masukan kepada para pihak untuk perbaikan kebijakan dan kualitas layanan.
"Juga mendapatkan tanggapan dan masukan serta penyepakatan para pihak terkait rencana aksi isu tematik Program Madani di Boyolali. Menyampaikan rencana kegiatan untuk mendapatkan dukungan terkait implementasi program, utamanya terkait modeling dan penentuan wilayah percontohan," tandasnya.
Boyolali- Lembaga Kajian untuk Transformasi Sosial (LKTS) menggelar Lokarkarya Hasil Survei Persepsi Warga Tentang Layanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir, Senin (24/5) di Mager, Boyolali. Kabid Permerintahan dan Sosial Budaya BP3D Kabupaten Boyolali Khusnul Hadi menegaskan, semua pihak baik pemerintah daerah maupun pihak swasta diharapkan ikut mendorong dalam upaya menekan anggka kematian ibu bayi baru lahir yang berada di Kabupaten Boyolali menginggat kasus kematian ibu bayi di Boyolali masih tinggi selama lima tahun terakhir, periode 2015 – 2020.
"Terdapat 98 jumlah kasus kematian ibu. Hal ini mengacu pada Rencana Kerja Tindak Lanjut USAID MADANI untuk Kabupaten Boyolali sampai tahun 2023 nantinya," jelasnya.
Program Manajer LKTS Sugiman pada kesempatan ini menyampaikan, tahun 2021 di layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang dilakukan di tiga Puskesmas antara lain Puskesmas Andong, Puskesmas Gladagsari dan Puskesmas Banyudono dari hasil enuremator ketiga faskes terdapat kualitas layanan dari pemerintah, puas 50-53%, 30-35% tidak puas , hal yg baik 15-27% ketersediaan layanan, 6-7 % tidak menjawab, layanan buruk 28-33%.
"Dalam responden terdapat sikap penyedia layanan tidak baik, informasi yang tidak memuaskan, sarpras kurang memadai. Dalam hal yang paling penting adalah hak layanan yg harus ditingkatkan paling tinggi adalah kecepatan layanan, sikap penyedia layanan, peralatan yg memadai, respon bidan, penyediaan informasi, kesesuaian layanan dengan kebutuhan dan ketersediaan layanan," ujarnya.
Adapun tujuan dari lokakarya lanjut Sugiman, adalah dapat memberikan informasi kepada para pihak terkait hasil survei persepsi warga terhadap layanan kesehatan KIBBL di Kabupaten Boyolali. Sharing informasi umpan balik warga terhadap kualitas layanan kesehatan KIBBL sebagai masukan kepada para pihak untuk perbaikan kebijakan dan kualitas layanan.
"Juga mendapatkan tanggapan dan masukan serta penyepakatan para pihak terkait rencana aksi isu tematik Program Madani di Boyolali. Menyampaikan rencana kegiatan untuk mendapatkan dukungan terkait implementasi program, utamanya terkait modeling dan penentuan wilayah percontohan," tandasnya.