Lebah Sempaga Lombok Menawarkan Keindahan Alam, Mengunjunginya Bikin Takjub
Berita Warga

Lombok Barat - Berada di kaki Gunung Layur, di sisi tenggara Rinjani, Desa Lebah Sempaga menawarkan suasana pedesaan yang asri dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Gunung Rinjani dan anak-anaknya jika diintip dari kejauhan, sungai alami mengalir melintasi lembah, dan deretan tebing batu yang terukir indah oleh alam. Dibeberapa titik terdapat sejumlah goa, namun yang paling populer adalah Goa Lawah.
Cerita tutur mengatakan bahwa keberadaan Goa Lawah telah diketahui sejak zaman Anak Agung. Konon, salah seorang keluarga raja pernah menyusuri goa dengan bermodalkan seikat bobok (daun kelapa kering) sebagai penerang dan keluar di Goa Lawah, Klungkung, Bali. Kemungkinan dari peristiwa itulah goa ini mendapatkan namanya sebagai Goa Lawah.
Menurut Sapta Setiawan, salah seorang pelopor dan penggiat pariwisata di Desa Lebah Sempaga, Goa Lawah yang berhasil diakses oleh warga terdiri atas tiga ruangan. Meskipun sebenarnya masih terdapat sebuah lorong panjang yang belum dieksplorasi karena adanya runtuhan akibat penggunaan alat berat saat penggalian proyek PLTMH.
"Hal ini bisa menjadi agenda pembenahan oleh pihak pengelola dan dinas terkait untuk membuka dan memperlebar akses masuk ke ruang kedua dan membersihkan sisa reruntuhan yang menutup akses ke ruang ketiga sehingga Goa Lawah tidak hanya sekedar menjadi destinasi Camping, tetapi juga Caving atau Jelajah Goa," harap Sapta, dalam keterangannya yang diterima Jum'at (07/01/2025)
Kata Sapta, di sisi kiri serta kanannya terdapat sekitar 9 air terjun kecil yang cukup cantik yang memperkuat keindahan alam dan daya tarik Desa Lebah Sempaga sebagai destinasi wisata caving dan camping yang berbeda dengan tempat lainnya di pulau Lombok.
"Sembilan air terjun yang mengalir dari dinding dinding tebing sungai baik di sisi kiri maupun kanan sejatinya memiliki debit air yang besar dan konsisten sepanjang tahun, namun sebagian besar airnya telah dimanfaatkan untuk keperluan PDAM, PLTMH, dan juga untuk keperluan air minum warga desa Lebah Sempaga," tuturnya
Selain itu, Menurut Adit R. Alfath, owner Lombok Friendly yang merupakan seorang pemerhati potensi serta pengembangan Desa Wisata, yang juga menyukai Caving, Pulau Lombok memiliki landskap yang didominasi oleh pegunungan dan keberadaan Goa bisa ditemukan di banyak tempat pulau Lombok.
“Hanya saja belum “satupun” yang dikelola dengan baik sebagai sebuah destinasi wisata. Bahkan sebuah goa yang berada di pusat turis, seperti Gili Trawangan, belum tersentuh sama sekali. Padahal goa tersebut tidak hanya menawarkan keunikan kontur alam, tetapi juga menyimpan sejarah pendudukan Jepang di masa lalu," jelas Adit
Adit menyebut, bagi masyarakat pulau Lombok, kegiatan menjelajahi goa bukanlah hal yang baru. Sejak zaman dahulu kala, masyarakat Lombok telah terbiasa menjadikan goa sebagai lokasi bertapa atau semedi.
“Melihat fakta ini, Lombok memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi caving yang layak diperhitungkan oleh para petualang, bahkan Speleolog yang mempelajari tentang Goa. Bagi wisatawan umum, beberapa Goa di pulau Lombok bisa menjadi destinasi semi-adventure dan Wellness Retreat. Salah satunya ya Goa Lawah ini," jelas Adit
Menurut Geo Heritage, Caving atau Jelajah Goa merupakan salah satu trend Adventure Travelers di Eropa. Pada tahun 2022, Geo Heritage mencatat bahwa sekitar 70 juta wisatawan setiap tahun memilih goa sebagai tujuan wisata. Dari 1200 goa yang menjadi objek penelitian, tercatat bahwa pendapatan per tahun dari Caving mencapai 800 juta Euro atau sekitar 13,8 triliun rupiah hanya dari tiket masuk saja. Hal itu belum termasuk biaya sewa peralatan dan jasa lainnya yang tersedia di lokasi.
Pengelola Wisata Goa Lawah Lebah Sempaga, Mada menjelaskan, untuk mendukung kebutuhan para pengunjung, telah tersedia sejumlah fasilitas, antara lain, 6 unit toilet, Mushola, 6 unit warung deret untuk memenuhi segala kebutuhan pengunjung, listrik selama 24 jam dan area parkir yang luas dan nyaman.
Sumber: Adit R. Lombok Friendly.
Cerita tutur mengatakan bahwa keberadaan Goa Lawah telah diketahui sejak zaman Anak Agung. Konon, salah seorang keluarga raja pernah menyusuri goa dengan bermodalkan seikat bobok (daun kelapa kering) sebagai penerang dan keluar di Goa Lawah, Klungkung, Bali. Kemungkinan dari peristiwa itulah goa ini mendapatkan namanya sebagai Goa Lawah.
Menurut Sapta Setiawan, salah seorang pelopor dan penggiat pariwisata di Desa Lebah Sempaga, Goa Lawah yang berhasil diakses oleh warga terdiri atas tiga ruangan. Meskipun sebenarnya masih terdapat sebuah lorong panjang yang belum dieksplorasi karena adanya runtuhan akibat penggunaan alat berat saat penggalian proyek PLTMH.
"Hal ini bisa menjadi agenda pembenahan oleh pihak pengelola dan dinas terkait untuk membuka dan memperlebar akses masuk ke ruang kedua dan membersihkan sisa reruntuhan yang menutup akses ke ruang ketiga sehingga Goa Lawah tidak hanya sekedar menjadi destinasi Camping, tetapi juga Caving atau Jelajah Goa," harap Sapta, dalam keterangannya yang diterima Jum'at (07/01/2025)
Kata Sapta, di sisi kiri serta kanannya terdapat sekitar 9 air terjun kecil yang cukup cantik yang memperkuat keindahan alam dan daya tarik Desa Lebah Sempaga sebagai destinasi wisata caving dan camping yang berbeda dengan tempat lainnya di pulau Lombok.
"Sembilan air terjun yang mengalir dari dinding dinding tebing sungai baik di sisi kiri maupun kanan sejatinya memiliki debit air yang besar dan konsisten sepanjang tahun, namun sebagian besar airnya telah dimanfaatkan untuk keperluan PDAM, PLTMH, dan juga untuk keperluan air minum warga desa Lebah Sempaga," tuturnya
Selain itu, Menurut Adit R. Alfath, owner Lombok Friendly yang merupakan seorang pemerhati potensi serta pengembangan Desa Wisata, yang juga menyukai Caving, Pulau Lombok memiliki landskap yang didominasi oleh pegunungan dan keberadaan Goa bisa ditemukan di banyak tempat pulau Lombok.
“Hanya saja belum “satupun” yang dikelola dengan baik sebagai sebuah destinasi wisata. Bahkan sebuah goa yang berada di pusat turis, seperti Gili Trawangan, belum tersentuh sama sekali. Padahal goa tersebut tidak hanya menawarkan keunikan kontur alam, tetapi juga menyimpan sejarah pendudukan Jepang di masa lalu," jelas Adit
Adit menyebut, bagi masyarakat pulau Lombok, kegiatan menjelajahi goa bukanlah hal yang baru. Sejak zaman dahulu kala, masyarakat Lombok telah terbiasa menjadikan goa sebagai lokasi bertapa atau semedi.
“Melihat fakta ini, Lombok memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi caving yang layak diperhitungkan oleh para petualang, bahkan Speleolog yang mempelajari tentang Goa. Bagi wisatawan umum, beberapa Goa di pulau Lombok bisa menjadi destinasi semi-adventure dan Wellness Retreat. Salah satunya ya Goa Lawah ini," jelas Adit
Menurut Geo Heritage, Caving atau Jelajah Goa merupakan salah satu trend Adventure Travelers di Eropa. Pada tahun 2022, Geo Heritage mencatat bahwa sekitar 70 juta wisatawan setiap tahun memilih goa sebagai tujuan wisata. Dari 1200 goa yang menjadi objek penelitian, tercatat bahwa pendapatan per tahun dari Caving mencapai 800 juta Euro atau sekitar 13,8 triliun rupiah hanya dari tiket masuk saja. Hal itu belum termasuk biaya sewa peralatan dan jasa lainnya yang tersedia di lokasi.
Pengelola Wisata Goa Lawah Lebah Sempaga, Mada menjelaskan, untuk mendukung kebutuhan para pengunjung, telah tersedia sejumlah fasilitas, antara lain, 6 unit toilet, Mushola, 6 unit warung deret untuk memenuhi segala kebutuhan pengunjung, listrik selama 24 jam dan area parkir yang luas dan nyaman.
Sumber: Adit R. Lombok Friendly.