Lanching Baruga Sampah Plastik Warnai Diskusi Kolaboratif YBS Palopo
Berita Warga 
PAlOPO -- USAID MADANI, Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan memfasiltasi agenda diskusi Pengelolaan Sampah secara Kolaboratif dan Berkelanjutan, di Baruga YBS, Jl. Batara Lattu (eks Jl. Dr. Ratulangi), Kelurahan Salobulo Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Jumat (27/5/2022).
Kegiatan tersebut turut dirangkaikan launching Baruga Sampah Plastik (BSP) yang merupakan wujud nyata dan keseriusan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang fokus bergerak dibidang lingkungan dan sudah berdiri sejak 15 Januari 1997 itu.
Diskusi ini melibatkan sejumlah lembaga yang tergabung dalam Forum Belajar Mapaccing (FBM), DLHK, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Universitas. Andi Djemma, Institute Agama Islam Negeri.
Sampah merupakan persoalan rutin yang harus dihadapi Kota Palopo sebagai kota kecil yang akan menuju sebuah Kota Besar. Seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk, persoalan sampah menjadi persoalan yang urgent untuk segera ditangani secara kolaboratif.
Situasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kota Palopo menerima sumbangan sampah berkisar antara 70-90 ton per hari, dan disaat momen perayaan besar menembus angka 90-100 ton dalam per hari. Sementara kapasitas TPA hanya mampu menampung sebanyak 80 ton setiap harinya.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan serius dari seluruh lapisan masyarakat dalam meminimalisir timbulan sampah. Salah satu wujud inovasi yang kian terimplementasi adalah Tong dan Kotak Ajaib Terpadu (TongKAT) sebagai media pengelolaan sampah organik dari rumah tangga untuk menghasilkan pupuk cair dan larva maggot sebagai pakan ternak.
Sementara untuk penanganan sampah anorganik berbahan plastik agar lebih bernilai ekonomi adalah dengan melalui BSP yang tengah dikelola oleh YBS yang merupakan hasil kerjasama WALHI Sulawesi Selatan dan P3LI.
Sebagai bentuk kerjasama sekaligus langkah keseriusannya, Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Drs. H. Muchtar Basir dalam pertemuan tersebut meminta daftar kaum duafa di Kelurahan Dangerakko untuk mendapatkan fasilitas pengolah sampah organik TongKAT.
Hal yang sama terjadi dari pihak UNANDA juga akan mereplikasi kegiatan yang sama di Kelurahan Ponjalae untuk sampah laut dan pesisir. Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLHK memberikan dukungan penuh kepada YBS agar pembelian sampah plastik bekerjasama dengan Bank sampah yang tersebar di Kota Palopo.
Kerja-kerja kolaborasi yang konsisten merupakan salah satu kunci dar suksesnya tujuan dari sebuah inisiatif. Tentunya dukungan masih dari masyarakat luas harus digerakkan untuk suksesnya sebuah gerakan bersama.
Hadir dalam kegiatan, Pemerintah Kecamatan Wara, Wara Utara dan Kelurahan Dangerakko sebagai lokasi piloting, jalannya kegiatan difasilitasi langsung Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Inovasi UNANDA, Dr. Abdul Rahman Nur, SH., MH.
Field Coordinator (FC) USAID MADANI Kota Palopo, Rahman Dako, Ketua Forum Peduli Sampah Dangerakko (FPSD), M. Sumardi, Direktur WALHI Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin, Koordinator Perkumpulan Pengusaha Plastik Limbah Indonesia (P3LI), Annas Muhammad. (Palbin)
Kegiatan tersebut turut dirangkaikan launching Baruga Sampah Plastik (BSP) yang merupakan wujud nyata dan keseriusan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang fokus bergerak dibidang lingkungan dan sudah berdiri sejak 15 Januari 1997 itu.
Diskusi ini melibatkan sejumlah lembaga yang tergabung dalam Forum Belajar Mapaccing (FBM), DLHK, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Universitas. Andi Djemma, Institute Agama Islam Negeri.
Sampah merupakan persoalan rutin yang harus dihadapi Kota Palopo sebagai kota kecil yang akan menuju sebuah Kota Besar. Seiring dengan makin bertambahnya jumlah penduduk, persoalan sampah menjadi persoalan yang urgent untuk segera ditangani secara kolaboratif.
Situasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kota Palopo menerima sumbangan sampah berkisar antara 70-90 ton per hari, dan disaat momen perayaan besar menembus angka 90-100 ton dalam per hari. Sementara kapasitas TPA hanya mampu menampung sebanyak 80 ton setiap harinya.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan serius dari seluruh lapisan masyarakat dalam meminimalisir timbulan sampah. Salah satu wujud inovasi yang kian terimplementasi adalah Tong dan Kotak Ajaib Terpadu (TongKAT) sebagai media pengelolaan sampah organik dari rumah tangga untuk menghasilkan pupuk cair dan larva maggot sebagai pakan ternak.
Sementara untuk penanganan sampah anorganik berbahan plastik agar lebih bernilai ekonomi adalah dengan melalui BSP yang tengah dikelola oleh YBS yang merupakan hasil kerjasama WALHI Sulawesi Selatan dan P3LI.
Sebagai bentuk kerjasama sekaligus langkah keseriusannya, Ketua Badan Amil Zakat Nasional, Drs. H. Muchtar Basir dalam pertemuan tersebut meminta daftar kaum duafa di Kelurahan Dangerakko untuk mendapatkan fasilitas pengolah sampah organik TongKAT.
Hal yang sama terjadi dari pihak UNANDA juga akan mereplikasi kegiatan yang sama di Kelurahan Ponjalae untuk sampah laut dan pesisir. Sementara Kepala Bidang Pengelolaan Sampah DLHK memberikan dukungan penuh kepada YBS agar pembelian sampah plastik bekerjasama dengan Bank sampah yang tersebar di Kota Palopo.
Kerja-kerja kolaborasi yang konsisten merupakan salah satu kunci dar suksesnya tujuan dari sebuah inisiatif. Tentunya dukungan masih dari masyarakat luas harus digerakkan untuk suksesnya sebuah gerakan bersama.
Hadir dalam kegiatan, Pemerintah Kecamatan Wara, Wara Utara dan Kelurahan Dangerakko sebagai lokasi piloting, jalannya kegiatan difasilitasi langsung Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama dan Inovasi UNANDA, Dr. Abdul Rahman Nur, SH., MH.
Field Coordinator (FC) USAID MADANI Kota Palopo, Rahman Dako, Ketua Forum Peduli Sampah Dangerakko (FPSD), M. Sumardi, Direktur WALHI Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin, Koordinator Perkumpulan Pengusaha Plastik Limbah Indonesia (P3LI), Annas Muhammad. (Palbin)
