Kota Bogor Meperkuat Toleransi Sesama Dengan Perbanyak Ruang Perjumpaan
Citizen News 
Memanfaatkan momentum bulan suci ramadhan 2022, BASOLIA, Metamorfosis dan FORBODAS dengan dukungan MADANI mengorganisir pelaksanaan kegiatan Diskusi Publik dan Buka Puasa Bersama Lintas Agama yang dilaksanakan di rumah-rumah ibadah secara bergiliran dengan tujuan untuk terus menjaga dan memperkuat toleransi masyarakat, termasuk hubungan dan kohesi komunal linta agama dan latar belakang.
Kegiatan ini menjadi sarana efektif menjalin silaturahmi antar element masyarakat disamping itu manjadi ajang aksi promosi toleransi yang nyata bagi semua kalangan masyarakat Kota Bogor yang majemuk. Kegiatan menghadirkan narasumber dari berbagai pihak relevant baik Tokoh Agama. Tokoh Masyarakat, Pegiatan Toleransi, Organisasi Masyarakat Sipil dan Pemerintah Daerah untuk mendiskusikan berbagai hal tentang toleransi dan HAM di Kota Bogor.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 202 peserta yang peserta dari berbagai kalangan, baik instansi pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, seperti; Korem 061 Suryakencana, Polresta Kota Bogor, KABESBANGPOL, BAPPEDA, Kanwil Kemenag, Pemerintah Kecamatan Bogor Tengah, Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Katulampa Pemerintah Kelurahan Paledang, Pemerintah Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Katulampa, BASOLIA, Metamorfosis, FORBODAS, Gereja GPIB Zebaoth, Kompemor, IPNU, IPPNU, PPDI Kota Bogor, YPD, IPM Kota Bogor, Takaran, Gereja Katedral Bogor, FBI 3, Gereja GKP Bogor, Formula, Pemuda Gereja Yesus Kristus OSZA, GUSDURian Bogor, PPM NU, GAMKI Kota Bogor, FKUB Kota Bogor, Vihara Dhanagun, Radar Bogor Grup, PHDI Kota Bogor, Banser Kota Bogor, Germasa GPIB Zebaoth, BASOLIA, Metamorfosis, IPNU, IPPNU, , Ahlul Bait Indonesia (ABI), Formula, Pemuda OSZA, Kader Penyuluh Wawasan Kebangsaan, dan lainnya.
Rangkaian diskusi publik yang terselenggara menghasilkan beberapa catatan penting sekaligus rekomendasi bersama yang diantaranya adalah:
1) Kegiatan-kegiatan aksi dan promosi tentang toleransi harus tetap dilakukan untuk memastikan toleransi di Kota Bogor menjadi lebih baik lagi dalam segi tindakan dan praktik nyata di seluruh kalangan masyarakat.
2) Program modeling kelurahan toleransi di dua kelurahan percontohan yaitu Kelurahan Babakan Pasar dan Kelurahan Katulampa diharapkan tidak berhenti di dua kelurahan saja namun justru harus diperkuat dengan berbagai dukungan para pihak terutama pemerintah kota agar dapat terlaksana di seluruh kelurahan di Kota Bogor melalui dukungan anggaran pemerintah kota.
3) Perlu sinergi dan kolaborasi berbagai pihak seperti pemerintah kota, masyarakat sipil, media dan pihak swasta untuk bersama-sama menjaga Bogor agar tetap kondusif, terlebih dalam rangka menyongsong Bogor menjadi Kota HAM.
Kegiatan ini menjadi sarana efektif menjalin silaturahmi antar element masyarakat disamping itu manjadi ajang aksi promosi toleransi yang nyata bagi semua kalangan masyarakat Kota Bogor yang majemuk. Kegiatan menghadirkan narasumber dari berbagai pihak relevant baik Tokoh Agama. Tokoh Masyarakat, Pegiatan Toleransi, Organisasi Masyarakat Sipil dan Pemerintah Daerah untuk mendiskusikan berbagai hal tentang toleransi dan HAM di Kota Bogor.
Kegiatan ini melibatkan lebih dari 202 peserta yang peserta dari berbagai kalangan, baik instansi pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, seperti; Korem 061 Suryakencana, Polresta Kota Bogor, KABESBANGPOL, BAPPEDA, Kanwil Kemenag, Pemerintah Kecamatan Bogor Tengah, Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Katulampa Pemerintah Kelurahan Paledang, Pemerintah Kelurahan Babakan Pasar, Kelurahan Katulampa, BASOLIA, Metamorfosis, FORBODAS, Gereja GPIB Zebaoth, Kompemor, IPNU, IPPNU, PPDI Kota Bogor, YPD, IPM Kota Bogor, Takaran, Gereja Katedral Bogor, FBI 3, Gereja GKP Bogor, Formula, Pemuda Gereja Yesus Kristus OSZA, GUSDURian Bogor, PPM NU, GAMKI Kota Bogor, FKUB Kota Bogor, Vihara Dhanagun, Radar Bogor Grup, PHDI Kota Bogor, Banser Kota Bogor, Germasa GPIB Zebaoth, BASOLIA, Metamorfosis, IPNU, IPPNU, , Ahlul Bait Indonesia (ABI), Formula, Pemuda OSZA, Kader Penyuluh Wawasan Kebangsaan, dan lainnya.
Rangkaian diskusi publik yang terselenggara menghasilkan beberapa catatan penting sekaligus rekomendasi bersama yang diantaranya adalah:
1) Kegiatan-kegiatan aksi dan promosi tentang toleransi harus tetap dilakukan untuk memastikan toleransi di Kota Bogor menjadi lebih baik lagi dalam segi tindakan dan praktik nyata di seluruh kalangan masyarakat.
2) Program modeling kelurahan toleransi di dua kelurahan percontohan yaitu Kelurahan Babakan Pasar dan Kelurahan Katulampa diharapkan tidak berhenti di dua kelurahan saja namun justru harus diperkuat dengan berbagai dukungan para pihak terutama pemerintah kota agar dapat terlaksana di seluruh kelurahan di Kota Bogor melalui dukungan anggaran pemerintah kota.
3) Perlu sinergi dan kolaborasi berbagai pihak seperti pemerintah kota, masyarakat sipil, media dan pihak swasta untuk bersama-sama menjaga Bogor agar tetap kondusif, terlebih dalam rangka menyongsong Bogor menjadi Kota HAM.