Kontribusi Nyata OMS pada Kemajuan Pelayanan Publik dan Keterbukaan Informasi di Wonosobo
Berita Warga

WONOSOBO - Peran organisasi masyarakat sipil (OMS) di Kabupaten Wonosobo terhadap kemajuan daerah makin terasa dan menghasilkan perubahan nyata.
Setidaknya hal itu ditunjukkan oleh peran serta Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan keterbukaan informasi publik.
Beberapa indikator capaian positip telah diraih antara lain indek kepatuhan terhadap standar pelayanan publik dan kualifikasi daerah terhadap keterbukaan informasi publik.
Dafi Uddin dari Bagian Organisasi Setda Wonosobo menyampaikan bahwa adanya partisipasi Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo, telah terjadi peningkatan indek kepatuhan terhadap standar pelayanan berdasarkan UU No.25/2009 tentang Pelayanan Publik.
Pada tahun 2021 berada pada angka 59,35 (zona kuning/tingkat kepatuhan sedang), pda tahun 2022 meningkat tajam menjadi 90,25 (zona hijau/tingkat kepatuhan tinggi).
Pada sisi lain, Kabupaten Wonosobo juga mengalami peningkatan dari sisi keterbukaan informasi publik. Pada tahun 2021 berstatus sebagai "Menuju Informatif" dengan 84,4, dan pada tahun 2022 telah meraih kualifikasi tertinggi yaitu"Informatif" dengan skor 90.
Hal itu mengemuka pada Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Kita Institute dan dihadiri oleh unsur Pemerintah Kabupaten Wonosobo (Bappeda, Bakesbangpol, Dinkes, Bagian Pemerintahan dan Bagian Organisasi Setda), unsur DPRD Kabupaten Wonosobo (Komisi A dan Komisi D), dan organisasi masyarakat yang tergabung dalam Forum Madani Wonosobo, Senin (16/1/2023).
Hasil tersebut membuka fakta bahwa partisipasi masyarakat berkorelasi positip terhadap kemajuan daerah.
Terkait dengan hal itu maka para pihak yang terkait diharapkan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat pada satu sisi dan sekaligus meningkatkan keterbukaan pemerintah pada sisi lainnya.
Ketua Komisi A DPRD Wonosobo Suwondo Yudistiro sangat mengapresiasi peran OMS seperti yang telah ditunjukkan oleh Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo.
"Ini bukti bahwa partsipasi itu berdampak baik terhadap pembangunan. Oleh sebab itu saya berharap program Madani terus dikolaborasikan dengan pemkab agar makin meningkatkan perubahan baik,"kata Suwondo yang merupakan politisi dari PKB.
Pendapat Suwondo juga diamini oleh Sekretaris Komisi D DPRD Wonosobo Mugi Sugeng yang sangat berharap program Madani berlanjut di tahun 2023.
"Perubahan pelayanan publik itu diantaranya berasal dari perubahan pelayanan di puskesmas model yang menjadi lokus kegiatan Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo. Ini hasil baik yang perlu terus dilanjutkan,"kata Mugi yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Wonosobo.
Pada kesempatan yang sama Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Wonosobo Widi Hartono juga mengapresiasi kinerja Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo.
"Setidaknya Dinkes memiliki mitra kerja dari masyarakat. Oleh sebab itu Dinkes akan menyambut baik rencana kegiatan Kita Institute di 2023 dan kedepan kerjasamanya akan semakin baik", kata Widi.
Setidaknya hal itu ditunjukkan oleh peran serta Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan publik dan keterbukaan informasi publik.
Beberapa indikator capaian positip telah diraih antara lain indek kepatuhan terhadap standar pelayanan publik dan kualifikasi daerah terhadap keterbukaan informasi publik.
Dafi Uddin dari Bagian Organisasi Setda Wonosobo menyampaikan bahwa adanya partisipasi Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo, telah terjadi peningkatan indek kepatuhan terhadap standar pelayanan berdasarkan UU No.25/2009 tentang Pelayanan Publik.
Pada tahun 2021 berada pada angka 59,35 (zona kuning/tingkat kepatuhan sedang), pda tahun 2022 meningkat tajam menjadi 90,25 (zona hijau/tingkat kepatuhan tinggi).
Pada sisi lain, Kabupaten Wonosobo juga mengalami peningkatan dari sisi keterbukaan informasi publik. Pada tahun 2021 berstatus sebagai "Menuju Informatif" dengan 84,4, dan pada tahun 2022 telah meraih kualifikasi tertinggi yaitu"Informatif" dengan skor 90.
Hal itu mengemuka pada Rapat Koordinasi yang diselenggarakan oleh Kita Institute dan dihadiri oleh unsur Pemerintah Kabupaten Wonosobo (Bappeda, Bakesbangpol, Dinkes, Bagian Pemerintahan dan Bagian Organisasi Setda), unsur DPRD Kabupaten Wonosobo (Komisi A dan Komisi D), dan organisasi masyarakat yang tergabung dalam Forum Madani Wonosobo, Senin (16/1/2023).
Hasil tersebut membuka fakta bahwa partisipasi masyarakat berkorelasi positip terhadap kemajuan daerah.
Terkait dengan hal itu maka para pihak yang terkait diharapkan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat pada satu sisi dan sekaligus meningkatkan keterbukaan pemerintah pada sisi lainnya.
Ketua Komisi A DPRD Wonosobo Suwondo Yudistiro sangat mengapresiasi peran OMS seperti yang telah ditunjukkan oleh Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo.
"Ini bukti bahwa partsipasi itu berdampak baik terhadap pembangunan. Oleh sebab itu saya berharap program Madani terus dikolaborasikan dengan pemkab agar makin meningkatkan perubahan baik,"kata Suwondo yang merupakan politisi dari PKB.
Pendapat Suwondo juga diamini oleh Sekretaris Komisi D DPRD Wonosobo Mugi Sugeng yang sangat berharap program Madani berlanjut di tahun 2023.
"Perubahan pelayanan publik itu diantaranya berasal dari perubahan pelayanan di puskesmas model yang menjadi lokus kegiatan Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo. Ini hasil baik yang perlu terus dilanjutkan,"kata Mugi yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Wonosobo.
Pada kesempatan yang sama Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Wonosobo Widi Hartono juga mengapresiasi kinerja Kita Institute dan Forum Madani Wonosobo.
"Setidaknya Dinkes memiliki mitra kerja dari masyarakat. Oleh sebab itu Dinkes akan menyambut baik rencana kegiatan Kita Institute di 2023 dan kedepan kerjasamanya akan semakin baik", kata Widi.