Komunitas Tak Jelas
Citizen News

𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗧𝗮𝗸 𝗝𝗲𝗹𝗮𝘀
𝘉𝘪𝘴𝘮𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘴 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘢𝘵𝘶 𝘸𝘢𝘴 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢 𝘙𝘢𝘴𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘸𝘢 𝘣𝘢’𝘥𝘶,
Setiap #komunitas, menanamkan loyalitas. Mereka saling mencintai, saling membantu, saling menolong, saling membela, karena mereka satu komunitas.
Mereka bisa melakukan seperti itu, karena mereka memiliki satu ikatan yang sama. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena kesamaan itu.
Yang menjadi masalah adalah ikatan apa yang melatar belakangi terjalinnya komunitas itu?
Ada banyak ragam kesamaan, yang membuat manusia membangun komunitas.
Ada yang membangun komunitas, karena ikatan batu akik. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, penggemar batu akik.
Ada yang membangun komunitas karena Moge. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, pemilik moge.
Ada juga yang membangun komunitas karena mobil VW. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, pemilik VW.
Pun ada komunitas yang dibentuk karena kamera. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, sama-sama penggemar fotografi.
Meskipun ada yang membangun komunitas karena Islam. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, mereka muslim ahlus sunah.
Dan masih banyak aneka ikatan komunitas yang dibentuk masyarakat.
Kita tentu yakin, semua yang kita lakukan ini tidak ada yang sia-sia. Semua akan dipertanggung jawabkan kelak di yaumul akhir. Sampaipun kegiatan ber-komunitas yang kita lakukan. Allah menegaskan,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘥𝘻𝘢𝘳𝘳𝘢𝘩𝘱𝘶𝘯, 𝘯𝘪𝘴𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 (𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯)𝘯𝘺𝘢. 𝘋𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘻𝘢𝘳𝘳𝘢𝘩𝘱𝘶𝘯, 𝘯𝘪𝘴𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 (𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯)𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢.
Isi surat az-Zalzalah. Inilah yang menjadi keyakinan kita. Sekecil apapun yang kita lakukan, akan dipertanggung jawabkan. Terlebih, dalam masalah loyalitas, di sana ada amal besar yang seharusnya diperhatikan. Bahkan para ulama mencantumkannya dalam pembahasan aqidah. Itulah 𝘢𝘭-𝘞𝘢𝘭𝘢’ 𝘸𝘢𝘭 𝘉𝘢𝘳𝘢’.
Islam mengajarkan kepada kita, agar sikap loyalitas yang kita bangun, dilakukan atas dasar Islam. Loyalitas, karena Allah ta’ala. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena Allah.
Ada banyak keutamaan, ketika seseorang membangun loyalitas karena Allah.
Pertama, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 menyebutnya sebagai amal yang paling utama
Dari Abu Dzar 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
أَفْضَلُ الأَعْمَالِ الْحُبُّ فِى اللَّهِ وَالْبُغْضُ فِى اللَّهِ
“𝘈𝘮𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘢𝘧𝘥𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩.” (HR. Ahmad 21909, Abu Daud 4601 dan dishahihkan al-Albani).
Kedua, Allah berikan janji, orang yang membangun loyalitas dengan sesamanya karena Allah, akan diberi naungan kelak di hari kiamat.
Dari Abu Hurairah 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِى الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِى ظِلِّى يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّى
𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘧𝘪𝘳𝘮𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘢𝘮𝘢𝘵, “𝘋𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘢𝘨𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘒𝘶? 𝘗𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘥𝘪𝘢, 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪 𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘒𝘶.” (HR. Ahmad 7432 & Muslim 6713).
Ketiga, amalan ini dibanggakan di hari kiamat, hingga para nabi iri kepadanya
Dari Umar bin Khatab 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, bahwa Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ لأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلاَ شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى
𝘈𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘩𝘢𝘮𝘣𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘣𝘪, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘺𝘶𝘩𝘢𝘥𝘢. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘯𝘢𝘣𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘺𝘶𝘩𝘢𝘥𝘢, 𝘪𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘢𝘮𝘢𝘵, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘪 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘛𝘢’𝘢𝘭𝘢.
“Ya Rasulullah, sampaikan kepada kami, siapakah mereka?” tanya para sahabat.
Lalu Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 melanjutkan,
هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللَّهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلاَ أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا
𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘣𝘢𝘵, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪. (HR. Abu Daud 352, Ibn Hibban 573 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Allahu akbar… betapa agungnya janji indah Allah untuk amalan ini. Loyal karena Allah. saling mencintai dan saling membela, karena Allah.
Di saat yang sama, Islam juga melarang, manusia membangun fanatisme karena suku dan golongan. Karena ini sumber perpecahan kaum muslimin. Mereka diikat dengan satu ikatan agama, namun mereka bercerai karena ikatan ormas dan komunitas.
Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bahkan mengancam, jika ada orang yang mati karena berjuang membela suku, kelompok, ormasnya, maka dia mati jahiliyah. Artinya, mati dalam kondisi membawa dosa.
Dari Abu Hurairah 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
مَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ عُمِّيَّةٍ يَدْعُو إِلَى عَصَبِيَّةٍ أَوْ يَغْضَبُ لِعَصَبِيَّةٍ فَقُتِلَ فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘥𝘦𝘳𝘢 ‘𝘪𝘮𝘮𝘪𝘺𝘢𝘩’, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘧𝘢𝘯𝘢𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘰𝘬, 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘢 𝘧𝘢𝘯𝘢𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘰𝘬, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘫𝘢𝘩𝘪𝘭𝘪𝘺𝘢𝘩. (HR. Ahmad 8164, Muslim 4892, dan yang lainnya).
Makna bendera ‘Immiyah’. Kita simak keterangan Ibnul Atsir,
Kata Immiyah mengikuti wazan fi’liyah, dari kata al-‘Ama’ [العماء], yang artinya kesesatan. Seperti orang yang berperang karena fanatisme golongan dan hawa nafsu. (an-Nihayah, 3/304)
Kata Fuad Abdul Baqi melanjutkan keterangan Ibnul Atsir,
كالقتال في العصبية والأهواء وهي الأمر الذي لا يستبين وجهه . وهو كناية عن جماعة مجتمعين على أمر مجهول لا يعرف أنه حق أو باطل
Seperti orang yang berperang karena fanatisme golongan dan hawa nafsu, yang urusannya tidak jelas arahnya. Ini merupakan isyarat tentang sekelompok komunitas yang diikat dengan sesuatu tak jelas. Dia tidak tahu, apakah itu benar atau bathil. (Hasyiyah Ibnu Majah, untuk hadis no. 3948)
Apa yang bisa kita bayangkan, ketika di hari kiamat kita diadili kemudian ditanya, mengapa kamu membela fulan? Akankah kita menjawabnya,
Karena kita sama-sama punya moge…
Karena kita sama-sama punya VW…
Karena kita sama-sama penggemar akik…
Karena kita sama-sama orang kota/desa…??!
𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗛𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝘁𝗮𝘀
Jika anda menjamin, komunitas ini hanya terkait masalah dunia, maka jangan sampai terbangun loyalitas dan fanatisme. Hingga saling mencintai dan saling membela karena ikatan tidak jelas.
Pokoknya yang ada di komunitas ini akan dibela, apapun agamanya, bahkan sekalipun dia melanggar. Sekalipun harus berhadapan dengan tuntutan di pengadilan. Ini jelas loyalitas.
Karena itu, seharusnya komunitas hanya dijadikan alat bantu. Saling membantu melengkapi kekurangan yang kita butuhkan.
Anda penganut komunitas mobil tua, boleh saja berkumpul dengan sesama penggemar mobil tua. Sehingga ketika ada bagian sparepart yang anda butuhkan, anda tidak perlu susah mencarinya.
Allahu a’lam.
𝗗𝗶𝘁𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗔𝗺𝗺𝗶 𝗡𝘂𝗿 𝗕𝗮𝗶𝘁𝘀 (𝗗𝗲𝘄𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗶𝗻𝗮 𝗞𝗼𝗻𝘀𝘂𝗹𝘁𝗮𝘀𝗶𝘀𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝗵.𝗰𝗼𝗺)
Sumber :
https://konsultasisyariah.com/25389-komunitas-tak-jelas.html
________________________________
Yuk gabung di Komunitas AtmaGo
https://komunitas.atmago.com
𝘉𝘪𝘴𝘮𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘴 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘢𝘵𝘶 𝘸𝘢𝘴 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢 𝘙𝘢𝘴𝘶𝘭𝘪𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘸𝘢 𝘣𝘢’𝘥𝘶,
Setiap #komunitas, menanamkan loyalitas. Mereka saling mencintai, saling membantu, saling menolong, saling membela, karena mereka satu komunitas.
Mereka bisa melakukan seperti itu, karena mereka memiliki satu ikatan yang sama. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena kesamaan itu.
Yang menjadi masalah adalah ikatan apa yang melatar belakangi terjalinnya komunitas itu?
Ada banyak ragam kesamaan, yang membuat manusia membangun komunitas.
Ada yang membangun komunitas, karena ikatan batu akik. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, penggemar batu akik.
Ada yang membangun komunitas karena Moge. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, pemilik moge.
Ada juga yang membangun komunitas karena mobil VW. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, pemilik VW.
Pun ada komunitas yang dibentuk karena kamera. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, sama-sama penggemar fotografi.
Meskipun ada yang membangun komunitas karena Islam. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena satu kesamaan, mereka muslim ahlus sunah.
Dan masih banyak aneka ikatan komunitas yang dibentuk masyarakat.
Kita tentu yakin, semua yang kita lakukan ini tidak ada yang sia-sia. Semua akan dipertanggung jawabkan kelak di yaumul akhir. Sampaipun kegiatan ber-komunitas yang kita lakukan. Allah menegaskan,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
𝘉𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘵 𝘥𝘻𝘢𝘳𝘳𝘢𝘩𝘱𝘶𝘯, 𝘯𝘪𝘴𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 (𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯)𝘯𝘺𝘢. 𝘋𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨𝘴𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘳𝘫𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘫𝘢𝘩𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘻𝘢𝘳𝘳𝘢𝘩𝘱𝘶𝘯, 𝘯𝘪𝘴𝘤𝘢𝘺𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 (𝘣𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯)𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘭𝘢.
Isi surat az-Zalzalah. Inilah yang menjadi keyakinan kita. Sekecil apapun yang kita lakukan, akan dipertanggung jawabkan. Terlebih, dalam masalah loyalitas, di sana ada amal besar yang seharusnya diperhatikan. Bahkan para ulama mencantumkannya dalam pembahasan aqidah. Itulah 𝘢𝘭-𝘞𝘢𝘭𝘢’ 𝘸𝘢𝘭 𝘉𝘢𝘳𝘢’.
Islam mengajarkan kepada kita, agar sikap loyalitas yang kita bangun, dilakukan atas dasar Islam. Loyalitas, karena Allah ta’ala. Mereka saling mencintai dan saling membela, karena Allah.
Ada banyak keutamaan, ketika seseorang membangun loyalitas karena Allah.
Pertama, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 menyebutnya sebagai amal yang paling utama
Dari Abu Dzar 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
أَفْضَلُ الأَعْمَالِ الْحُبُّ فِى اللَّهِ وَالْبُغْضُ فِى اللَّهِ
“𝘈𝘮𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘢𝘧𝘥𝘩𝘢𝘭 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩.” (HR. Ahmad 21909, Abu Daud 4601 dan dishahihkan al-Albani).
Kedua, Allah berikan janji, orang yang membangun loyalitas dengan sesamanya karena Allah, akan diberi naungan kelak di hari kiamat.
Dari Abu Hurairah 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بِجَلاَلِى الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِى ظِلِّى يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلِّى
𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘧𝘪𝘳𝘮𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘢𝘮𝘢𝘵, “𝘋𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘢𝘨𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘒𝘶? 𝘗𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘬𝘶 𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘥𝘪𝘢, 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪 𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯-𝘒𝘶.” (HR. Ahmad 7432 & Muslim 6713).
Ketiga, amalan ini dibanggakan di hari kiamat, hingga para nabi iri kepadanya
Dari Umar bin Khatab 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, bahwa Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ لأُنَاسًا مَا هُمْ بِأَنْبِيَاءَ وَلاَ شُهَدَاءَ يَغْبِطُهُمُ الأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِمَكَانِهِمْ مِنَ اللَّهِ تَعَالَى
𝘈𝘥𝘢 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘢𝘯𝘶𝘴𝘪𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢 𝘩𝘢𝘮𝘣𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘣𝘪, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘺𝘶𝘩𝘢𝘥𝘢. 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘯𝘢𝘣𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘺𝘶𝘩𝘢𝘥𝘢, 𝘪𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘪𝘢𝘮𝘢𝘵, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘴𝘪 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘛𝘢’𝘢𝘭𝘢.
“Ya Rasulullah, sampaikan kepada kami, siapakah mereka?” tanya para sahabat.
Lalu Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 melanjutkan,
هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوا بِرُوحِ اللَّهِ عَلَى غَيْرِ أَرْحَامٍ بَيْنَهُمْ وَلاَ أَمْوَالٍ يَتَعَاطَوْنَهَا
𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘣𝘢𝘵, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘭𝘢 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘯𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪. (HR. Abu Daud 352, Ibn Hibban 573 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Allahu akbar… betapa agungnya janji indah Allah untuk amalan ini. Loyal karena Allah. saling mencintai dan saling membela, karena Allah.
Di saat yang sama, Islam juga melarang, manusia membangun fanatisme karena suku dan golongan. Karena ini sumber perpecahan kaum muslimin. Mereka diikat dengan satu ikatan agama, namun mereka bercerai karena ikatan ormas dan komunitas.
Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bahkan mengancam, jika ada orang yang mati karena berjuang membela suku, kelompok, ormasnya, maka dia mati jahiliyah. Artinya, mati dalam kondisi membawa dosa.
Dari Abu Hurairah 𝘳𝘢𝘥𝘩𝘪𝘺𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘯𝘩𝘶, Nabi 𝘴𝘩𝘢𝘭𝘭𝘢𝘭𝘭𝘢𝘩𝘶 ‘𝘢𝘭𝘢𝘪𝘩𝘪 𝘸𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘭𝘢𝘮 bersabda,
مَنْ قَاتَلَ تَحْتَ رَايَةٍ عُمِّيَّةٍ يَدْعُو إِلَى عَصَبِيَّةٍ أَوْ يَغْضَبُ لِعَصَبِيَّةٍ فَقُتِلَ فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ
𝘚𝘪𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘣𝘢𝘸𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘯𝘥𝘦𝘳𝘢 ‘𝘪𝘮𝘮𝘪𝘺𝘢𝘩’, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘴𝘺𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘧𝘢𝘯𝘢𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘰𝘬, 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘭𝘢 𝘧𝘢𝘯𝘢𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦 𝘬𝘦𝘭𝘰𝘮𝘱𝘰𝘬, 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩, 𝘮𝘢𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘫𝘢𝘩𝘪𝘭𝘪𝘺𝘢𝘩. (HR. Ahmad 8164, Muslim 4892, dan yang lainnya).
Makna bendera ‘Immiyah’. Kita simak keterangan Ibnul Atsir,
Kata Immiyah mengikuti wazan fi’liyah, dari kata al-‘Ama’ [العماء], yang artinya kesesatan. Seperti orang yang berperang karena fanatisme golongan dan hawa nafsu. (an-Nihayah, 3/304)
Kata Fuad Abdul Baqi melanjutkan keterangan Ibnul Atsir,
كالقتال في العصبية والأهواء وهي الأمر الذي لا يستبين وجهه . وهو كناية عن جماعة مجتمعين على أمر مجهول لا يعرف أنه حق أو باطل
Seperti orang yang berperang karena fanatisme golongan dan hawa nafsu, yang urusannya tidak jelas arahnya. Ini merupakan isyarat tentang sekelompok komunitas yang diikat dengan sesuatu tak jelas. Dia tidak tahu, apakah itu benar atau bathil. (Hasyiyah Ibnu Majah, untuk hadis no. 3948)
Apa yang bisa kita bayangkan, ketika di hari kiamat kita diadili kemudian ditanya, mengapa kamu membela fulan? Akankah kita menjawabnya,
Karena kita sama-sama punya moge…
Karena kita sama-sama punya VW…
Karena kita sama-sama penggemar akik…
Karena kita sama-sama orang kota/desa…??!
𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝘁𝗮𝘀 𝗛𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗞𝗼𝗺𝘂𝗻𝗶𝘁𝗮𝘀
Jika anda menjamin, komunitas ini hanya terkait masalah dunia, maka jangan sampai terbangun loyalitas dan fanatisme. Hingga saling mencintai dan saling membela karena ikatan tidak jelas.
Pokoknya yang ada di komunitas ini akan dibela, apapun agamanya, bahkan sekalipun dia melanggar. Sekalipun harus berhadapan dengan tuntutan di pengadilan. Ini jelas loyalitas.
Karena itu, seharusnya komunitas hanya dijadikan alat bantu. Saling membantu melengkapi kekurangan yang kita butuhkan.
Anda penganut komunitas mobil tua, boleh saja berkumpul dengan sesama penggemar mobil tua. Sehingga ketika ada bagian sparepart yang anda butuhkan, anda tidak perlu susah mencarinya.
Allahu a’lam.
𝗗𝗶𝘁𝘂𝗹𝗶𝘀 𝗼𝗹𝗲𝗵 𝗨𝘀𝘁𝗮𝗱𝘇 𝗔𝗺𝗺𝗶 𝗡𝘂𝗿 𝗕𝗮𝗶𝘁𝘀 (𝗗𝗲𝘄𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗶𝗻𝗮 𝗞𝗼𝗻𝘀𝘂𝗹𝘁𝗮𝘀𝗶𝘀𝘆𝗮𝗿𝗶𝗮𝗵.𝗰𝗼𝗺)
Sumber :
https://konsultasisyariah.com/25389-komunitas-tak-jelas.html
________________________________
Yuk gabung di Komunitas AtmaGo
https://komunitas.atmago.com