Komitmen Keberlanjutan Inisiatif Lokal, Pemkot Madiun Tambah Fokus Intervensi
Berita Warga

Bambu Nusantara- Madiun- Kinerja program USAID MADANI yang dibangun Forum Pembangunan Masyarakat Kota Madiun (FORPEMMA) dalam mengawal Lapak UMKM Kelurahan Mandiri, semakin diperhitungkan.
Sebagai langkah membangun lapak UMKM menuju kelurahan mandiri, sekaligus sebagai upaya menindaklanjuti keberlanjutan program tersebut adalah melalui integrasi Cross Cutting Issue.
Tidak hanya dalam hal membangun kemandirian ekonomi, tetapi juga dalam hal mendorong lapak UMKM kelurahan mandiri yang berkelanjutan melalui kemandirian lingkungan, kesehatan, sosial-inklusif GESI dan kemandirian lainnya.
Direktur Bambu Nusantara Titik Sugianti mengatakan dengan adanya mengembangkan wilayah intervensi yang semula dari 2 kelurahan dan menjadi 4 kelurahan serta kelurahan kesepakatan replikasi pada 23 kelurahan lainnya, pihaknya terus berupaya meningkatkan sinergitas bersama seluruh stakeholder. Salah satunya dengan melaksanakan workshop keberlanjutan lokal, pada Jumat (12/5/2023) lalu.
"Program Lapak UMKM sebagai Kelurahan Mandiri selama ini belum dipahami secara utuh oleh semua instansi. Kedepan kita tetap butuh mensinergikan lintas sektor," katanya.
Pada workshop yang dilaksanakan di ruang lantai 2 BAPPEDA Kota Madiun tersebut, lanjut Titik mempertemukan banyak perwakilan instansi. Sedikitnya ada 13 lembaga, dengan total peserta mencapai 41 orang. Ada Disnaker KUKM, Dishub, Dinkes, Kominfo, Bappeda, Disbudparpora, DLH, FC. USAID MADANI, BPBD, INKA serta lainnya.
Sejumlah materi pentingpun dibahas dalam pertemuan itu. Diantaranya terkait dengan proses dan tahapan yang sudah dilalui FORPEMMA mendampingi Lapak UMKM Kelurahan Mandiri sejak kurun waktu tiga tahun terakhir.
Kemudian, lanjut Titik melalui kegiatan itu kedepan para stakeholder paham akan pentingnya konsep kolaborasi pentahelix yang telah dibangun mampu mendorong keberlangsungan Lapak UMKM sebagai Kelurahan Mandiri yang terintegrasi dengan cross cutting issue. Khususnya setelah program USAID MADANI berakhir nanti.
"Ini penting dipahami oleh semua instansi. Tidak hanya satu dua instansi saja, tetapi seluruh stakeholder di lingkup Pemkot Madiun," paparnya.
Dari pertemuan itu, para pihak berkomitmen mendukung program Lapak UMKM berkelanjutan. Serta bersedia berkolaborasi untuk mengimplementasikan rencana kerja baik program maupun anggaran dalam mewujudkan Lapak UMKM Kelurahan Mandiri yang berkelanjutan. (Humas)
Sebagai langkah membangun lapak UMKM menuju kelurahan mandiri, sekaligus sebagai upaya menindaklanjuti keberlanjutan program tersebut adalah melalui integrasi Cross Cutting Issue.
Tidak hanya dalam hal membangun kemandirian ekonomi, tetapi juga dalam hal mendorong lapak UMKM kelurahan mandiri yang berkelanjutan melalui kemandirian lingkungan, kesehatan, sosial-inklusif GESI dan kemandirian lainnya.
Direktur Bambu Nusantara Titik Sugianti mengatakan dengan adanya mengembangkan wilayah intervensi yang semula dari 2 kelurahan dan menjadi 4 kelurahan serta kelurahan kesepakatan replikasi pada 23 kelurahan lainnya, pihaknya terus berupaya meningkatkan sinergitas bersama seluruh stakeholder. Salah satunya dengan melaksanakan workshop keberlanjutan lokal, pada Jumat (12/5/2023) lalu.
"Program Lapak UMKM sebagai Kelurahan Mandiri selama ini belum dipahami secara utuh oleh semua instansi. Kedepan kita tetap butuh mensinergikan lintas sektor," katanya.
Pada workshop yang dilaksanakan di ruang lantai 2 BAPPEDA Kota Madiun tersebut, lanjut Titik mempertemukan banyak perwakilan instansi. Sedikitnya ada 13 lembaga, dengan total peserta mencapai 41 orang. Ada Disnaker KUKM, Dishub, Dinkes, Kominfo, Bappeda, Disbudparpora, DLH, FC. USAID MADANI, BPBD, INKA serta lainnya.
Sejumlah materi pentingpun dibahas dalam pertemuan itu. Diantaranya terkait dengan proses dan tahapan yang sudah dilalui FORPEMMA mendampingi Lapak UMKM Kelurahan Mandiri sejak kurun waktu tiga tahun terakhir.
Kemudian, lanjut Titik melalui kegiatan itu kedepan para stakeholder paham akan pentingnya konsep kolaborasi pentahelix yang telah dibangun mampu mendorong keberlangsungan Lapak UMKM sebagai Kelurahan Mandiri yang terintegrasi dengan cross cutting issue. Khususnya setelah program USAID MADANI berakhir nanti.
"Ini penting dipahami oleh semua instansi. Tidak hanya satu dua instansi saja, tetapi seluruh stakeholder di lingkup Pemkot Madiun," paparnya.
Dari pertemuan itu, para pihak berkomitmen mendukung program Lapak UMKM berkelanjutan. Serta bersedia berkolaborasi untuk mengimplementasikan rencana kerja baik program maupun anggaran dalam mewujudkan Lapak UMKM Kelurahan Mandiri yang berkelanjutan. (Humas)