Kolaboratif Pemerintah dan Organisasi Masyarakat Sipil dalam GKMS Wujudkan Gresik Zero Waste City
Berita Warga 
Tim Penyuluh GKMS (Gresik Kawasan Merdeka Sampah) inisiasi kolaboratif DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Gresik mengajak Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan OMS (Organisasi Masyarakat Sipil), diantaranya PKK Kabupaten Gresik, UISI, PATTIRO Gresik, Ecoton, PD Nasiatul Aisiyah, PD Aisiyah, PC Fatayat Gresik, PC Muslimat Gresik, RDEE Gresik, dan ASOBSI Gresik untuk melakukan penyuluhan ke kawasan sekolah zero waste, yakni UPT SMP Negeri 2 Gresik, Rabu (23/10).
Tim penyuluh GKMS mengunjugi kawasan sekolah zero waste di UPT SMP Negeri 2 Gresik dan Kampung SIBA Klasik. Dimana, kawasan sekolah dan perkampungan tersebut termasuk sekolah adiwiyata dan kampung proklim di wilayah perkotaan.
Kunjungan pertama di mulai dari kawasan sekolah, tim penyuluh juga berdiskusi dengan pihak sekolah dalam penerapan sekolah zero waste. Mulai dari adanya pengelolaan sampah di sekolah, penerapan hidup minim sampah dengan penyediaan fasilitas kantin sekolah yang bebas 5P (Pengenyal, Perasa, Pengawet, Pemanis, Pewarna).
Selain itu juga, melalui kader cinta lingkungan yang terdiri dari para siswa dan siswi SMP Negeri 2 Gresik telah mengelolah sampah organik yang mereka hasilkan menjadi eco enzym. Kader Cinta Lingkungan juga mensupport sekolah dalam mewujudkan sekolah adiwiyata mandiri.
Kunjungan kedua tim penyuluh mengunjungi kawasan penduduk Kampung SIBA Klasik, dimana kampung SIBA merupakan kampung dengan penerapan zero waste pertama kali di kabupaten Gresik. Selain itu juga, SIBA Klasik telah mendapat penghargaan proklim dari KLHK beberapa waktu lalu.
Tim penyuluh disambut baik oleh Ketua RT, Syaifuddin Efendi. Beliau memaparkan pengelolaan sampah organik di Kampung SIBA melalui pengomposan dan biopori.
Selain melalui pengomposan, tim penyuluh diajak untuk belajar terkait budidaya maghot yang banyak manfaatnya, selain itu maghot sebagai salah satu cara pengelolaan sampah organik. Yang mana, persentase sampah organik lebih tinggi dari pada sampah anorganik pada umumnya saat ini.(Red/Ind)
Tim penyuluh GKMS mengunjugi kawasan sekolah zero waste di UPT SMP Negeri 2 Gresik dan Kampung SIBA Klasik. Dimana, kawasan sekolah dan perkampungan tersebut termasuk sekolah adiwiyata dan kampung proklim di wilayah perkotaan.
Kunjungan pertama di mulai dari kawasan sekolah, tim penyuluh juga berdiskusi dengan pihak sekolah dalam penerapan sekolah zero waste. Mulai dari adanya pengelolaan sampah di sekolah, penerapan hidup minim sampah dengan penyediaan fasilitas kantin sekolah yang bebas 5P (Pengenyal, Perasa, Pengawet, Pemanis, Pewarna).
Selain itu juga, melalui kader cinta lingkungan yang terdiri dari para siswa dan siswi SMP Negeri 2 Gresik telah mengelolah sampah organik yang mereka hasilkan menjadi eco enzym. Kader Cinta Lingkungan juga mensupport sekolah dalam mewujudkan sekolah adiwiyata mandiri.
Kunjungan kedua tim penyuluh mengunjungi kawasan penduduk Kampung SIBA Klasik, dimana kampung SIBA merupakan kampung dengan penerapan zero waste pertama kali di kabupaten Gresik. Selain itu juga, SIBA Klasik telah mendapat penghargaan proklim dari KLHK beberapa waktu lalu.
Tim penyuluh disambut baik oleh Ketua RT, Syaifuddin Efendi. Beliau memaparkan pengelolaan sampah organik di Kampung SIBA melalui pengomposan dan biopori.
Selain melalui pengomposan, tim penyuluh diajak untuk belajar terkait budidaya maghot yang banyak manfaatnya, selain itu maghot sebagai salah satu cara pengelolaan sampah organik. Yang mana, persentase sampah organik lebih tinggi dari pada sampah anorganik pada umumnya saat ini.(Red/Ind)
