Kolaborasi Stakeholder Dibutuhkan Dalam Upaya Penanganan AKI dan AKB
Berita Warga

Permasalahan Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBBL) di Kabupaten Brebes tak kunjung selesai.Dari tahun 2012 sampai tahun 2021 Kabupaten Brebes selalu menjadi penyumbang tertinggi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah.Berdasarkan data tahun 2021 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes,kasus kematian ibu hamil di Kabupaten Brebes sebanyak 105 kasus, dan kasus kematian bayi dengan jumlah sebanyak 283 kasus.
Berbagai cara sudah dilakukan Kabupaten Brebes dalam menanggulangi masalah AKI dan AKB.Tetapi sampai dengan sekarang,cara-cara yang dilakukan masih belum bisa menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.Perlu ada langkah yang konkret untuk mencari solusi dalam menangani kasus kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Brebes kedepannya.
Eska Unggul Indonesia sebagai Lead Partner dari Program MADANI di Kabupaten Brebes membentuk learning forum dan diberi nama Komunitas Brebes Bersama (KOBBER). Kata kober dalam Bahasa Jawa bermakna siap menyempatkan diri baik waktu,tenaga, materi,dan pikiran.Semangat dan komitmen itu yang melandasi perwakilan 12 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Kabupaten Brebes membentuk KOBBER.
Eska Unggul Indonesia bersama KOBBER melaksanakan kegiatan dan aksi bersama dalam mencari solusi permasalahan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.Ada dua desa yang menjadi desa intervensi dalam menangani kasus kematian ibu dan kematian bayi yaitu Desa Pesantunan dan Desa Sengon.
Dua desa ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Desa Pesantunan adalah desa yang berada di Kecamatan Wanasari yang termasuk desa urban,serta menjadi desa yang dekat dengan pusat pemerintahan. Desa ini jaraknya kurang lebih 500 meter sebelah barat dari alun-alun Brebes. Tetapi Desa Pesantunan pada tahun 2020 menjadi penyumbang AKI dan AKB. Sedangkan Desa Sengon adalah desa yang berada di Kecamatan Tanjung dengan jarak 22 Kilometer dari pusat pemerintahan,dan Desa Sengon menjadi desa yang zero kasus kematian ibu dan kematian bayinya.
Salah satu kegiatan didua desa intervensi adalah pembentukan Tim Penggerak Desa Siaga KIBBL. Desa Siaga KIBBL adalah desa yang Pemerintah Desa dan masyarakatnya memiliki kesiapsiagaan sumber daya dan kemampuan terkait kesehatan, kebencanaan dan kedaruratan mengenai ibu hamil dan bayi baru lahir.
Adanya Tim Penggerak Desa Siaga KIBBL sangat membantu dalam proses menanggulangi masalah kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Brebes. Salah satu peranan penting Tim Penggerak Desa Siaga KIBBL adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang KIBBL yang sesuai dengan ilmu medis.
Hasil dampingan dari Eska Unggul Indonesia dan KOBBER, Desa Pesantunan bisa membentuk Desa Siaga KIBBL sampai ditingkat RW. Ini merupakan inovasi yang sangat bagus dalam membantu mengurangi AKI dan AKB.
Dengan adanya desa intervensi dari Program MADANI, Desa Pesantunan mengalami penurunan kematian ibu. Tahun 2020, Desa Pesantunan menyumbang AKI sebanyak 4 kasus,tahun 2021 dengan 1 kasus. Tahun 2022 sampai dengan bulan Oktober, AKI di Desa Pesantunan 0 kasus. Hasil penurunan AKI tidak lepas dari keterlibatan semua stakeholder.
Pada tanggal 29 Maret 2022, Bupati Brebes bersiap untuk mereplikasi inisiatif Program MADANI yaitu replikasi Desa Siaga KIBBL di 295 desa dan 5 kelurahan.
“Kami akan melakukan replikasi serentak Desa Siaga KIBBL di 295 desa dan 5 kelurahan untuk penanganan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.Semoga langkah ini bisa menjadi AKI dan AKB di Brebes turun”, kata Hj. Idza Priyanti Bupati Brebes
Kegiatan ini dimulai dengan melibatkan Lead Partner Program MADANI yaitu Eska Unggul Indonesia dan KOBBER sebagai learning forum dalam sesi pelatihan para pelatih (Training for Trainer).
Harapan dari adanya replikasi Desa Siaga KIBBL di 295 desa dan 5 kelurahan,kedepannya lebih menguat dengan adanya kolaborasi dari berbagai lintas sektor untuk berkontribusi membangun desa sehingga berdampak dalam penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.
#madanichallenge #ayomenulis #wargabantuwarga
Berbagai cara sudah dilakukan Kabupaten Brebes dalam menanggulangi masalah AKI dan AKB.Tetapi sampai dengan sekarang,cara-cara yang dilakukan masih belum bisa menurunkan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.Perlu ada langkah yang konkret untuk mencari solusi dalam menangani kasus kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Brebes kedepannya.
Eska Unggul Indonesia sebagai Lead Partner dari Program MADANI di Kabupaten Brebes membentuk learning forum dan diberi nama Komunitas Brebes Bersama (KOBBER). Kata kober dalam Bahasa Jawa bermakna siap menyempatkan diri baik waktu,tenaga, materi,dan pikiran.Semangat dan komitmen itu yang melandasi perwakilan 12 Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Kabupaten Brebes membentuk KOBBER.
Eska Unggul Indonesia bersama KOBBER melaksanakan kegiatan dan aksi bersama dalam mencari solusi permasalahan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.Ada dua desa yang menjadi desa intervensi dalam menangani kasus kematian ibu dan kematian bayi yaitu Desa Pesantunan dan Desa Sengon.
Dua desa ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Desa Pesantunan adalah desa yang berada di Kecamatan Wanasari yang termasuk desa urban,serta menjadi desa yang dekat dengan pusat pemerintahan. Desa ini jaraknya kurang lebih 500 meter sebelah barat dari alun-alun Brebes. Tetapi Desa Pesantunan pada tahun 2020 menjadi penyumbang AKI dan AKB. Sedangkan Desa Sengon adalah desa yang berada di Kecamatan Tanjung dengan jarak 22 Kilometer dari pusat pemerintahan,dan Desa Sengon menjadi desa yang zero kasus kematian ibu dan kematian bayinya.
Salah satu kegiatan didua desa intervensi adalah pembentukan Tim Penggerak Desa Siaga KIBBL. Desa Siaga KIBBL adalah desa yang Pemerintah Desa dan masyarakatnya memiliki kesiapsiagaan sumber daya dan kemampuan terkait kesehatan, kebencanaan dan kedaruratan mengenai ibu hamil dan bayi baru lahir.
Adanya Tim Penggerak Desa Siaga KIBBL sangat membantu dalam proses menanggulangi masalah kematian ibu dan kematian bayi di Kabupaten Brebes. Salah satu peranan penting Tim Penggerak Desa Siaga KIBBL adalah memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang KIBBL yang sesuai dengan ilmu medis.
Hasil dampingan dari Eska Unggul Indonesia dan KOBBER, Desa Pesantunan bisa membentuk Desa Siaga KIBBL sampai ditingkat RW. Ini merupakan inovasi yang sangat bagus dalam membantu mengurangi AKI dan AKB.
Dengan adanya desa intervensi dari Program MADANI, Desa Pesantunan mengalami penurunan kematian ibu. Tahun 2020, Desa Pesantunan menyumbang AKI sebanyak 4 kasus,tahun 2021 dengan 1 kasus. Tahun 2022 sampai dengan bulan Oktober, AKI di Desa Pesantunan 0 kasus. Hasil penurunan AKI tidak lepas dari keterlibatan semua stakeholder.
Pada tanggal 29 Maret 2022, Bupati Brebes bersiap untuk mereplikasi inisiatif Program MADANI yaitu replikasi Desa Siaga KIBBL di 295 desa dan 5 kelurahan.
“Kami akan melakukan replikasi serentak Desa Siaga KIBBL di 295 desa dan 5 kelurahan untuk penanganan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.Semoga langkah ini bisa menjadi AKI dan AKB di Brebes turun”, kata Hj. Idza Priyanti Bupati Brebes
Kegiatan ini dimulai dengan melibatkan Lead Partner Program MADANI yaitu Eska Unggul Indonesia dan KOBBER sebagai learning forum dalam sesi pelatihan para pelatih (Training for Trainer).
Harapan dari adanya replikasi Desa Siaga KIBBL di 295 desa dan 5 kelurahan,kedepannya lebih menguat dengan adanya kolaborasi dari berbagai lintas sektor untuk berkontribusi membangun desa sehingga berdampak dalam penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Brebes.
#madanichallenge #ayomenulis #wargabantuwarga