Masuk Daftar

Kisah Pemberdayaan Perempuan Korban KDRT menjadi CO Metamorfosis Menuju Inklusi

Berita Warga
Itenk adalah salah satu dari sekian banyak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Ia berbagi cerita kepada kita tentang pengalaman hidupnya ketika berumah tangga. Awal ceritanya dimulai ketika Ia menikah di usia 19 tahun, dengan harapan suaminya yang ketika saat berpacaran sangat baik dan akan selamanya baik. Tetapi harapannya tidak sama dengan kenyataan, suaminya mulai menunjukan sifat-sifat yang tidak baik dengan sering selingkuh dengan orang yang berbeda-beda.


Ketika Itenk melahirkan anak pertama sampai kedua, itu awal mula terjadinya kekerasan fisik seperti menendang perut, melempar lutut dengan helm, mencekik leher, melempar barang-barang dan membanting tubuh Itenk di lantai dihadapan anak-anak dan ini kerap kali menimpa diri Itenk. Berkali-kali suaminya minta maaf dan berkali-kali juga Itenk memaafkan suaminya, namum tidak ada perubahan sikap dari suaminya. Suami Itenk pintar merayu agar melupakan kejadian dan mempertahankan rumah tangga dan anak-anak. Sampai-sampai Itenk bosan dengan sikap suaminya yang tidak pernah berubah selalu melakukan kekerasan.

Hingga pada puncaknya, saat Itenk memiliki 3 (tiga) orang anak, mantan suaminya melakukan kekerasan melalui ancaman dengan mengatakan, jika mengadu dengan oang tua maka akan melakukan yang lebih parah dari saat ini. Mendengar itu Itenk takut dan melarikan diri dengan cara meminta pertolongan dari orang tuanya dan berhasil bercerai dengan mantan suaminya di tahun 2014. Itenk kemudian berusaha menghilangkan trauma yang dialami dan sebagai single parent berusaha untuk menghidupi dirinya bersama ke 3 buah hatinya. Keputusannya ini sangat didukung oleh keluarga.

Setelah 4 tahun menjadi single parent, Itenk memberanikan diri untuk mengikuti undangan kegiatan dari Metamorfosis, sebuah organisasi yang bergerak dibidang kesetaraan gender. Ketika itu Metamorfosis memberikan penguatan kapasitas gender, Itenk pun merasa mendapatkan kekuatan keberanian untuk bercerita kepada orang lain dan motivasi untuk bangkit dan percaya diri, bahwa pengalaman kekerasan yang dialami saat ini menjadikan contoh agar perempuan harus berani melawan. Selain itu agar perempuan di luar sana berani mengungkapkan kekerasan yang dialaminya dengan cara melaporkan kepada teman, keluarga, aparat hukum dan lain-lain.

#madanichallenge #ayomenulis #wargabantuwarga #citizenjournalist #advokasi #wargabantuwarga #AtmaGo #jurnalismewarga

Tagar Populer

Berita Warga Terkait

Berita Warga Terpopuler

Berita Warga Terbaru

Jelajahi Informasi Lebih Dalam

Berita Warga

Kabar berita terkini dari warga

Loker

Informasi lapangan pekerjaan

Acara

Undangan acara untuk warga

Laporan Warga

Masalah yang terjadi di lingkungan

Komunitas

Ruang komunitas AtmaGo

Lihat kabar pilihan, khusus dirangkum untukmu!

Masuk Daftar