Keberagaman dan Inklusi Sosial Penting untuk Ormas
Berita Warga

Hal ini disampaikan oleh Desty Eka Putri Sari, kader muda ‘Aisyiyah Kabupaten Serang, saat menjadi pemantik diskusi Kamisan (Kajian Madani Serang Berkemajuan), pada rabu (13/10), yang rutin dilaksanakapan oleh Simpul Madani Serang (SMS) setiap rabu malam. Kajian sesi ini bertema keberagaman dan inklusi sosial, manfaatnya bagi organisasi masyarakat.
Paparan dan penjelasan yang disampaikan narasumber yang juga merangkap humas Bank Sampah Digital (BSD) Serang ini sangat jelas dan mudah dipahami. Peserta diskusi yang mayoritas berasal dari anggota simpul Madani, dengan dimoderatori ketua Gabungan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) Saefullah, secara bergiliran menanggapi dan menyampaikan gagasan bahwa materi yang disamapiakna begitu penting untuk diterapkan dalam lingkungan masyarakat, minimal dari lingkungan organisasi masing-masing.
“Saya setuju bahwa dalam rangka memperkuat organisasi, keberagaman sangat perlu diterapkan secara serius”, ungkap direktur eksekutif Pattiro Serang, Bahrul Alam. Pandangan lain disampaikan oleh Tati Masliati, salah satu pegiat SMS yang sangat aktif mengawal program dan memotivasi organ lain agar terus aktif dan berjamaah dalam simpul. “Islam telah mengajarkan kita untuk mempraktikan dan menyuarakan isu keberagaman, karena itu sunnatullah, maka Ketika kita mendorong keberagaman itu artinya kita menjalankan perintah agama, pun sebaliknya jika kita tidak toleran dengan yang lain maka konflik dan kemunduran yang diperoleh”, terangnya dengan nada serius.
Dalam sesi akhir diskusi, Desty, mengingatkan dan mengajak berbagai elemen organisasi khususnya anak muda, bahwa isu keberagaman dan inklusi social harus terus didalami, disosialisasikan, dan dipraktikan dalam kehidupan masyarakat. Dalam waktu yang sama, potensi anti keberagaman, ekslusifisme, dan radikalisme harus dicegah. “Sebagai kaum muda, kita harus menjadi garda terdepan dalam menyuarakan keberagaman dan mencegah hal-hal yang berbau perbedaan yang tajam dan mengarah pada hambatan kemajuan”, tegasnya mengakhiri diskusi.
Paparan dan penjelasan yang disampaikan narasumber yang juga merangkap humas Bank Sampah Digital (BSD) Serang ini sangat jelas dan mudah dipahami. Peserta diskusi yang mayoritas berasal dari anggota simpul Madani, dengan dimoderatori ketua Gabungan Mahasiswa Serang Utara (Gamsut) Saefullah, secara bergiliran menanggapi dan menyampaikan gagasan bahwa materi yang disamapiakna begitu penting untuk diterapkan dalam lingkungan masyarakat, minimal dari lingkungan organisasi masing-masing.
“Saya setuju bahwa dalam rangka memperkuat organisasi, keberagaman sangat perlu diterapkan secara serius”, ungkap direktur eksekutif Pattiro Serang, Bahrul Alam. Pandangan lain disampaikan oleh Tati Masliati, salah satu pegiat SMS yang sangat aktif mengawal program dan memotivasi organ lain agar terus aktif dan berjamaah dalam simpul. “Islam telah mengajarkan kita untuk mempraktikan dan menyuarakan isu keberagaman, karena itu sunnatullah, maka Ketika kita mendorong keberagaman itu artinya kita menjalankan perintah agama, pun sebaliknya jika kita tidak toleran dengan yang lain maka konflik dan kemunduran yang diperoleh”, terangnya dengan nada serius.
Dalam sesi akhir diskusi, Desty, mengingatkan dan mengajak berbagai elemen organisasi khususnya anak muda, bahwa isu keberagaman dan inklusi social harus terus didalami, disosialisasikan, dan dipraktikan dalam kehidupan masyarakat. Dalam waktu yang sama, potensi anti keberagaman, ekslusifisme, dan radikalisme harus dicegah. “Sebagai kaum muda, kita harus menjadi garda terdepan dalam menyuarakan keberagaman dan mencegah hal-hal yang berbau perbedaan yang tajam dan mengarah pada hambatan kemajuan”, tegasnya mengakhiri diskusi.