Kanwil Bea Cukai Sulbagsel Gelar FGD Revitalisasi SIHT
Citizen News

Makassar 5 September 2024, Kanwil Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas rencana revitalisasi Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT) di Kabupaten Soppeng. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kanwil DJBC Sulbagsel, Djaka Kusmartata beserta pejabat dan pegawai di lingkungan Kanwil DJBC Sulbagsel, Kepala Kanwil DJBC Jatim II, Agus Sudarmadi, Kepala Kantor Bea Cukai Malang, Gunawan Tri Wibowo, Perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Prov. Sulsel dan Kab. Soppeng, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sulsel dan Kab. Soppeng serta akademisi dari Universitas Hasanuddin dan Universitas Muslim Indonesia.
FGD yang berlangsung di Aula Kanwil DJBC Sulbagsel ini dimulai dengan pemaparan materi dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Dr. Nursalim, SE., M. Si, CRA., CRP., CWM tentang “Potensi Peningkatan Ekonomi dari hulu ke hilir untuk industri hasil tembakau di Sulawesi”. Dilanjutkan materi oleh Ahli Bidang Pertanian Universitas Muslim Indonesia, Dr. Ir. Ayu Kartini Parawansa M.P. tentang “Potensi pertanian tembakau di Sulawesi Selatan menjadi bahan baku Utama industri hasil tembakau di Sulawesi”.
Para peserta FGD secara intensif berdiskusi mengenai berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam revitalisasi, mulai dari peningkatan kualitas produk, pengembangan pasar, hingga dukungan kebijakan pemerintah.
Melalui FGD ini, diharapkan dapat dihasilkan rekomendasi-rekomendasi konkret yang dapat menjadi dasar dalam menyusun program revitalisasi sentra industri hasil tembakau di Kab. Soppeng.
Selain itu, FGD ini juga diharapkan dapat menjadi titik permulaan roadmap revitalisasi SIHT Soppeng agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing di tingkat nasional. Dengan demikian, industri hasil tembakau di Kab. Soppeng dapat tumbuh semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional.
FGD yang berlangsung di Aula Kanwil DJBC Sulbagsel ini dimulai dengan pemaparan materi dari Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Dr. Nursalim, SE., M. Si, CRA., CRP., CWM tentang “Potensi Peningkatan Ekonomi dari hulu ke hilir untuk industri hasil tembakau di Sulawesi”. Dilanjutkan materi oleh Ahli Bidang Pertanian Universitas Muslim Indonesia, Dr. Ir. Ayu Kartini Parawansa M.P. tentang “Potensi pertanian tembakau di Sulawesi Selatan menjadi bahan baku Utama industri hasil tembakau di Sulawesi”.
Para peserta FGD secara intensif berdiskusi mengenai berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam revitalisasi, mulai dari peningkatan kualitas produk, pengembangan pasar, hingga dukungan kebijakan pemerintah.
Melalui FGD ini, diharapkan dapat dihasilkan rekomendasi-rekomendasi konkret yang dapat menjadi dasar dalam menyusun program revitalisasi sentra industri hasil tembakau di Kab. Soppeng.
Selain itu, FGD ini juga diharapkan dapat menjadi titik permulaan roadmap revitalisasi SIHT Soppeng agar dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing di tingkat nasional. Dengan demikian, industri hasil tembakau di Kab. Soppeng dapat tumbuh semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional.