Jurnalis Warga Siap Berkolaborasi SBL, Kawal Dana Desa di Luwu Utara
Berita Warga 
LUWU UTARA --- Kurangnya palibatan masyarakat dalam musyawarah program desa dengan menggunakan dana desa. Jurnalis Warga Luwu Utara melakukan diskusi tematik untuk advokasi bagaimana menulis isu tematik Dana Desa di Kabupaten Luwu Utara yang dilaksanakan di Warkop Teras Adira Masamba, Jl Sultan Hasanuddin, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (20/4/2021).
Diskusi ini digelar Jurnalis Warga Luwu Utara atas kerjasama Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), USAID dan Internews Indonesia sebagai bagian dari Program PPMN fasilitasi kapasitas warga agar berminat untuk menuliskan setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi di desanya.
Salah satu isu tematik yang dinilai terkait dengan agenda Jurnalis Warga adalah Tematik Dana Desa. Isu tematik ini juga menjadi pilihan dari Program USAID MADANI Fhi360 di Kabupaten Luwu Utara yang akan berlangsung sampai tahun 2023.
Dalam pengantar diskusi, Basri Andang dari Perkumpulan Wallacea sebagai Lead Partner Program MADANI menyampaikan, saat ini sudah ada rumusan hasil analisis masalah dana desa yang menjadi acuan Rencana Aksi Simpul Belajar Lamaranginang (SLB). "Akar masalah dana desa hasil rumusan teman-teman simpul adalah lemahnya partisipasi warga dalam pengelolaan dana desa.
Kata Dia, kedepan bagaimana partisipasi warga secara substantif perlu dikuatkan. bukan partisipasi semu berupa mobilisasi belaka. Jika dalam kerja Jurnalis Warga, bagaimana dapat berperan dalam menyuarakan partisipasi warga di desa. Itulah yang sebaiknya disasar teman-teman, jurnalis warga, " kata mantan Fasilitator Media dan Kemitraan JURnaL Celebes untuk Program KINERJA USAID di Kabupaten Luwu Utara.
Lebih jauh, Basri Andang menyampaikan Simpul belajar merupakan wadah belajar bersama Civil Society Organization (CSO), berjejaring dan berkolaborasi dalam melakukan aksi bersama untuk peningkatan layanan publik di Kabupaten Luwu Utara.
Saat ini sudah ada Rencana Aksi Simpul Belajar Lamaranginang, dan sekarang lagi merampungkan survei umpan balik warga terhadap dana desa dan pengembangan desa inklusi yang lokasinya mengambil 3 desa, yaitu Desa Pincara Kecamatan Masamba, Desa Ketulungan Kecamatan Sukamaju, dan Desa Pattimang Kecamatan Malangke.
"Kami berharap setelah rampung, maka Simpul Belajar Lamaranginang akan diekspose hasilnya kepada para pihak termasuk Pemerintah Desa dan OPD terkait,'' ujar Basri Andang.
Dalam diskusi ini, Abdul Azis, MH., yang juga Ketua Simpul Lamaranginang menyampaikan, hasil survei itu akan jadi basis data awal untuk melakukan advokasi Dana Desa.
"Kita yakin banyak informasi yang menarik yang bisa Jurnalis Warga dalami lagi di masing-masing desa jadi berita,'' jelasnya.
Sementara Abdul Gafur seorang Jurnalis Warga Luwu Utara mengakui, mulai ada pemahaman terhadap partisipasi dan mobilisasi, karena kalau melihat keterwakilan kelompok dan terakomodirnya usulan kelompok bisa dikatakan sudah, akan tetapi perlu dilihat lebih jauh apakah memang sesuai kebutuhannya dan bagaimana dampaknya terhadap penerima manfaat.
Untuk itu, Basri menyarankan agar ke depan Jurnalis Warga bisa memikirkan memperlebar sayap Jurnalis Warga hingga di desa-desa. Kemudian membangun sinergi dan berkolaborasi dengan Simpul Belajar Lamaranginang supaya dalam kerangka advokasi dana desa di 3 lokasi tersebut dimana Jurnalis Warga dapat memberikan kontribusi yang nyata, "tuturnya.
Diskusi ini digelar Jurnalis Warga Luwu Utara atas kerjasama Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN), USAID dan Internews Indonesia sebagai bagian dari Program PPMN fasilitasi kapasitas warga agar berminat untuk menuliskan setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi di desanya.
Salah satu isu tematik yang dinilai terkait dengan agenda Jurnalis Warga adalah Tematik Dana Desa. Isu tematik ini juga menjadi pilihan dari Program USAID MADANI Fhi360 di Kabupaten Luwu Utara yang akan berlangsung sampai tahun 2023.
Dalam pengantar diskusi, Basri Andang dari Perkumpulan Wallacea sebagai Lead Partner Program MADANI menyampaikan, saat ini sudah ada rumusan hasil analisis masalah dana desa yang menjadi acuan Rencana Aksi Simpul Belajar Lamaranginang (SLB). "Akar masalah dana desa hasil rumusan teman-teman simpul adalah lemahnya partisipasi warga dalam pengelolaan dana desa.
Kata Dia, kedepan bagaimana partisipasi warga secara substantif perlu dikuatkan. bukan partisipasi semu berupa mobilisasi belaka. Jika dalam kerja Jurnalis Warga, bagaimana dapat berperan dalam menyuarakan partisipasi warga di desa. Itulah yang sebaiknya disasar teman-teman, jurnalis warga, " kata mantan Fasilitator Media dan Kemitraan JURnaL Celebes untuk Program KINERJA USAID di Kabupaten Luwu Utara.
Lebih jauh, Basri Andang menyampaikan Simpul belajar merupakan wadah belajar bersama Civil Society Organization (CSO), berjejaring dan berkolaborasi dalam melakukan aksi bersama untuk peningkatan layanan publik di Kabupaten Luwu Utara.
Saat ini sudah ada Rencana Aksi Simpul Belajar Lamaranginang, dan sekarang lagi merampungkan survei umpan balik warga terhadap dana desa dan pengembangan desa inklusi yang lokasinya mengambil 3 desa, yaitu Desa Pincara Kecamatan Masamba, Desa Ketulungan Kecamatan Sukamaju, dan Desa Pattimang Kecamatan Malangke.
"Kami berharap setelah rampung, maka Simpul Belajar Lamaranginang akan diekspose hasilnya kepada para pihak termasuk Pemerintah Desa dan OPD terkait,'' ujar Basri Andang.
Dalam diskusi ini, Abdul Azis, MH., yang juga Ketua Simpul Lamaranginang menyampaikan, hasil survei itu akan jadi basis data awal untuk melakukan advokasi Dana Desa.
"Kita yakin banyak informasi yang menarik yang bisa Jurnalis Warga dalami lagi di masing-masing desa jadi berita,'' jelasnya.
Sementara Abdul Gafur seorang Jurnalis Warga Luwu Utara mengakui, mulai ada pemahaman terhadap partisipasi dan mobilisasi, karena kalau melihat keterwakilan kelompok dan terakomodirnya usulan kelompok bisa dikatakan sudah, akan tetapi perlu dilihat lebih jauh apakah memang sesuai kebutuhannya dan bagaimana dampaknya terhadap penerima manfaat.
Untuk itu, Basri menyarankan agar ke depan Jurnalis Warga bisa memikirkan memperlebar sayap Jurnalis Warga hingga di desa-desa. Kemudian membangun sinergi dan berkolaborasi dengan Simpul Belajar Lamaranginang supaya dalam kerangka advokasi dana desa di 3 lokasi tersebut dimana Jurnalis Warga dapat memberikan kontribusi yang nyata, "tuturnya.