HPAI, Kemenag, dan Disdik Komitmen Siap Dukung Replikasi SI BESUT di Sekolah
Berita Warga

Di ujung program USAID Madani akhir September ini, Sanggar Hijau Indonesia (SHI) sebagai mitra pelaksana bersama Forum Masyarakat Madani Jombang (FMMJ) mengadakan pertemuan yang melibatkan Himpunan Pegiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) dewan Kabupaten Jombang, Kemenag, Disdikbud dan DLH membahas pengelolaan sampah ala SI BESUT bisa direplikasi di sekolah. Bertempat di Ruang Adipura Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang pada Kamis 14 September 2023.
“Kami ingin SI BESUT ini dan sekolah Adiwiyata jadi gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di sekolah” jelas Shanti selaku Direktur SHI. Menurutnya, pelibatan peserta didik bukan hanya otoritas guru tapi pelibatan siswa yang menjadi wujud membangun perilaku siswa. Selain itu, sebagai buah pembelajaran guru. Program ini bisa dilaksanakan untuk literasi, jadi kampanye aksi nyata bukan hanya teori, melalui pengurangan, pemilahan di proses selanjutnya, 3 AH cegah pilah olah, wujud prinsip pengelolaan sampah dilakukan. Perbup No 56 tentang Pembatasan Plastik sekali Pakai tahun 2022 jadi dasar di pengurangan.
Menanggapi hal ini, A Fathul Iman dari Suara Difabel Mandiri (SDM) merespon positif, sebab di Jombang SLB Adiwiyata belum ada. Pendidik di SLB Muhammadiyah Jombang mengatakan, “mohon bimbingan dari DLH dan SHI mewujudkan SLB Adiwiyata, kalau murid tidak paham, apalagi di SLB. Lebih lanjut, Dampak lingkungan bisa menyebabkan difabel, berpengaruh ke hormon perempuan dan laki-laki. Kalau anak-anak kena stunting potensi difabel semakin besar. Anak balita di Jombang 20% stunting, maka10 tahun kedepan semakin banyak anak SLB.
Sementara itu Ahmadi dari Disdikbud menambahkan bahwa di dinasnya selalu mendukung kegiatan yang berhubungan lingkungan, siap menyediakan dana pendampingan. “Saya di sarpras, sekarang akhir tahun sudah tertutup untuk anggaran tahun depan. Saya butuh masukan sarpras apa yang bisa kami dukung kegiatannya untuk bisa masuk di anggaran selanjutnya” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kemenag sebagai komitmen dari pertemuan ini yang diwakili oleh Asrori yang menyatakan akan mendorong madrasah sebagai sekolah Adiwiyata. Ayu Nuzul
“Kami ingin SI BESUT ini dan sekolah Adiwiyata jadi gerakan peduli berbudaya lingkungan hidup di sekolah” jelas Shanti selaku Direktur SHI. Menurutnya, pelibatan peserta didik bukan hanya otoritas guru tapi pelibatan siswa yang menjadi wujud membangun perilaku siswa. Selain itu, sebagai buah pembelajaran guru. Program ini bisa dilaksanakan untuk literasi, jadi kampanye aksi nyata bukan hanya teori, melalui pengurangan, pemilahan di proses selanjutnya, 3 AH cegah pilah olah, wujud prinsip pengelolaan sampah dilakukan. Perbup No 56 tentang Pembatasan Plastik sekali Pakai tahun 2022 jadi dasar di pengurangan.
Menanggapi hal ini, A Fathul Iman dari Suara Difabel Mandiri (SDM) merespon positif, sebab di Jombang SLB Adiwiyata belum ada. Pendidik di SLB Muhammadiyah Jombang mengatakan, “mohon bimbingan dari DLH dan SHI mewujudkan SLB Adiwiyata, kalau murid tidak paham, apalagi di SLB. Lebih lanjut, Dampak lingkungan bisa menyebabkan difabel, berpengaruh ke hormon perempuan dan laki-laki. Kalau anak-anak kena stunting potensi difabel semakin besar. Anak balita di Jombang 20% stunting, maka10 tahun kedepan semakin banyak anak SLB.
Sementara itu Ahmadi dari Disdikbud menambahkan bahwa di dinasnya selalu mendukung kegiatan yang berhubungan lingkungan, siap menyediakan dana pendampingan. “Saya di sarpras, sekarang akhir tahun sudah tertutup untuk anggaran tahun depan. Saya butuh masukan sarpras apa yang bisa kami dukung kegiatannya untuk bisa masuk di anggaran selanjutnya” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kemenag sebagai komitmen dari pertemuan ini yang diwakili oleh Asrori yang menyatakan akan mendorong madrasah sebagai sekolah Adiwiyata. Ayu Nuzul