Halal Bi Halal Trah RM. Mangundikoro di Yogyakarta: Menyulam Kenangan, Merajut Kebersamaan
Berita Warga

Keluarga Besar Trah RM. Mangundikoro yang berada di Yogyakarta adakan halal bi halal kali kedua di tahun 2025, yang dilaksanakan di rumah Bapak Teguh Priyono (ahli waris dari ibu Siti Mujilah) pada Ahad (13/4/2025).
Tidak kurang dari 40 orang hadir dalam acara tersebut, dalam suasana akrab bukan sekadar pertemuan, melainkan peristiwa penuh cinta yang meneguhkan akar persaudaraan sebagai wujud meneguhkan silaturrahmi dan kebersamaan serta saling support diantara keluarga besar Trah RM. Mangundikoro.
Dengan dipandu oleh Tri Handoko, yang juga owner Wedding Organizer Amories, acara dibuka dengan doa bersama, mengalirkan harapan dan syukur atas nikmat berkumpul di tengah zaman yang sibuk dan jarang memberi waktu luang untuk saling bertatap muka.
Dalam sambutannya, Bapak Teguh menyampaikan rasa terima kasih yang dalam atas kehadiran para saudara, anak, dan cucu keturunan RM. Mangundikoro.
“Meski hanya sekali dalam setahun, acara seperti ini sangat berarti. Mari kita jaga dan lestarikan, karena dari sinilah semangat kekeluargaan kita terus menyala,” ungkap beliau yang juga dikenal sebagai wartawan.
Silaturrahmi ini bukan hanya rutinitas tahunan, namun napas kebersamaan yang menghidupkan kembali kenangan masa lalu, menggugah rasa rindu, dan menyatukan langkah ke depan. Di tengah percakapan ringan dan gelak tawa, terselip kerinduan akan nilai-nilai warisan keluarga: ketulusan, kehangatan, dan kebersamaan yang terus dijaga dari generasi ke generasi.
Hikmah syawalan yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Razaq, anak mantu dari almarhum Bapak Mohamad Bedjo Poerwohartono, salah satu keturunan RM. Mangundikoro, menguatkan nilai spiritual dari kebersamaan ini.
Ia mengingatkan pentingnya menjalin silaturrahmi yang tidak hanya memperpanjang umur dan meluaskan rezeki, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai wujud nyata ketaqwaan yang telah diasah selama Ramadhan.
"Ketika kita bertaqwa, Allah akan beri jalan keluar dari setiap persoalan, bahkan rezeki dari arah yang tak disangka," tuturnya dengan mengutip QS. At-Thalaq ayat 2-3., “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Dalam suasana syawal yang penuh berkah ini, keluarga besar RM. Mangundikoro kembali diingatkan akan pentingnya menjaga warisan tak ternilai dari para leluhur, warisan bukan berupa harta benda, tetapi silaturrahmi yang tulus, persaudaraan yang tak lekang oleh waktu, dan nilai-nilai kebaikan yang harus terus hidup di dalam setiap hati anak cucunya.
Nama-nama yang disebutkan, seperti Mohamad Bedjo Poerwohartono, Siti Mujilah, Budi Pardono, dan Siti Sukasilah, menjadi pilar-pilar yang kini dikenang, didoakan, dan dijadikan teladan. (KangRozaq)
Tidak kurang dari 40 orang hadir dalam acara tersebut, dalam suasana akrab bukan sekadar pertemuan, melainkan peristiwa penuh cinta yang meneguhkan akar persaudaraan sebagai wujud meneguhkan silaturrahmi dan kebersamaan serta saling support diantara keluarga besar Trah RM. Mangundikoro.
Dengan dipandu oleh Tri Handoko, yang juga owner Wedding Organizer Amories, acara dibuka dengan doa bersama, mengalirkan harapan dan syukur atas nikmat berkumpul di tengah zaman yang sibuk dan jarang memberi waktu luang untuk saling bertatap muka.
Dalam sambutannya, Bapak Teguh menyampaikan rasa terima kasih yang dalam atas kehadiran para saudara, anak, dan cucu keturunan RM. Mangundikoro.
“Meski hanya sekali dalam setahun, acara seperti ini sangat berarti. Mari kita jaga dan lestarikan, karena dari sinilah semangat kekeluargaan kita terus menyala,” ungkap beliau yang juga dikenal sebagai wartawan.
Silaturrahmi ini bukan hanya rutinitas tahunan, namun napas kebersamaan yang menghidupkan kembali kenangan masa lalu, menggugah rasa rindu, dan menyatukan langkah ke depan. Di tengah percakapan ringan dan gelak tawa, terselip kerinduan akan nilai-nilai warisan keluarga: ketulusan, kehangatan, dan kebersamaan yang terus dijaga dari generasi ke generasi.
Hikmah syawalan yang disampaikan oleh Ustadz Abdul Razaq, anak mantu dari almarhum Bapak Mohamad Bedjo Poerwohartono, salah satu keturunan RM. Mangundikoro, menguatkan nilai spiritual dari kebersamaan ini.
Ia mengingatkan pentingnya menjalin silaturrahmi yang tidak hanya memperpanjang umur dan meluaskan rezeki, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, tetapi juga sebagai wujud nyata ketaqwaan yang telah diasah selama Ramadhan.
"Ketika kita bertaqwa, Allah akan beri jalan keluar dari setiap persoalan, bahkan rezeki dari arah yang tak disangka," tuturnya dengan mengutip QS. At-Thalaq ayat 2-3., “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Dalam suasana syawal yang penuh berkah ini, keluarga besar RM. Mangundikoro kembali diingatkan akan pentingnya menjaga warisan tak ternilai dari para leluhur, warisan bukan berupa harta benda, tetapi silaturrahmi yang tulus, persaudaraan yang tak lekang oleh waktu, dan nilai-nilai kebaikan yang harus terus hidup di dalam setiap hati anak cucunya.
Nama-nama yang disebutkan, seperti Mohamad Bedjo Poerwohartono, Siti Mujilah, Budi Pardono, dan Siti Sukasilah, menjadi pilar-pilar yang kini dikenang, didoakan, dan dijadikan teladan. (KangRozaq)