FORMMAD WARNA BARU KEGIATAN OMS DI BOYOLALI
Citizen News

Setelah sekian lama tak terdengar kegiatan Organisasi Masyarakat sipil ( OMS ) Kabupaten Boyolali mulai menggeliat lagi. Hal ini ditandai terbentuknya Forum Masyarakat Madani ( FORMMAD ) Kamis (10/9 ) lalu. Pendirian dilakukan sejumlah OMS dalam lokakarya inisiasi simpul belajar yang difasilitasi LKTS atas dukungan program MADANI Pembentukan simpul Belajar di Boyolali Jawa Tengah diperlukan untuk menyamakan satu persepsi dalam rangka isu tematik AKI/ AKB yang diangkat di Kabupaten Boyolali. Dalam pembukaan Direktur LKTS Yayah Maryamah menyampaikan selamat datang kepada peserta dan dapat mengikuti proses pembentukan inisiasi simpul belajar dengan lancar
Yudi Wijanarko dari FC USAID Madani Kabupaten Boyolali menyampaikan, pendekatan kerja Madani diantaranya pertama, bekerja dengan OMS di kabupaten/kota dengan fokus pada isu akuntabilitas keberagaman sosial. Kedua, menyiapkan dukungan untuk kegiatan dan bantuan teknis untuk mitra OMS. Ketiga, memfasilitasi simpul belajar dan keempat, mengkoordinir daerah di setiap Kabupaten dalam materi yang disampaikan kepada peserta simpul belajar. Program Madani bertujuan meningkatkan kapasitas legalitas dan berkelanjutan OMS diBoyolali melalui kegiatan bersama dalam simpul belajar
Sementara Ismail Al Habib pendiri LKTS menyatakan, konsep Madani sangat koperensif dengan isu yang berada di setiap daerah dan perlunya kaloborasi antara akademisi, LSM, ormas dan lain-lain dalam menangani isu tematik.
Berbagai harapan agar simpul belajar berjalan baik diutarakan beberapa audien antara lain datang dari Forabi. Agus Bambang perwakilan Forabi menjelaskan dari simpul belajar sangat membantu dan bermanfaat dengan CSO dan ormas di Boyolali. Sementara Sri Haryanti dari IBI menegaskan IBI selama ini telah melakukan simpul belajar bahkan dengan ormas lainya. Sementara Estu Utomo perwakilan kampus menyatakan pencanangan Kampus Siaga Bencana dan peran Akbid di simpul belajar.
Sebelum terbentuknay simpul belajar terlebih dahulu LKTS mendata Ormas, LSM, Akademisi sejumlah 27 Lembaga, namun ada beberapa pertimbangan sehingga menjadi 18 yang diundang dalam pembentukan deklarasi simpul belajar. Dengan sendirinya nama simpul belajar FORMMAD ( Forum Masyarakat Madani ) melalui voting peserta, dan terbentuk 5 presidium dalam simpul belajar
Sejumlah pertanyaan juga mewarnai dalam kegiatan ini. Mulyono dari Lesman mempertanyakan kenapa harus menunggu Madani dalam menyamakan visi dan misi. Sedangkan Andi Sarjono dari PADI pertemuan deklaras ini ajang Reoni dan diharapkan output maupun input dalam pembentukan simpul belajar kedepan. Sedangkan Purwanto mewakili Milankori menyatakan kekuatan sipil lemah harus ada kontrol dan adanya kekuatan dan kaderisasi.
Sejumlah ormas dan LSM menandatangani dalam simpul belajar ini antara lain, LKTS, PADI, LESMAN, FORABI, PDNA, SUKMADESI, LAKPESDAM NU, STIKES Estu Utomo, Forum Kespro Boyolali, PD Aisyiah, FPPB, Fatayat NU, IBI, Milangkori,JRKI dan unsur jurnalis
Yudi Wijanarko dari FC USAID Madani Kabupaten Boyolali menyampaikan, pendekatan kerja Madani diantaranya pertama, bekerja dengan OMS di kabupaten/kota dengan fokus pada isu akuntabilitas keberagaman sosial. Kedua, menyiapkan dukungan untuk kegiatan dan bantuan teknis untuk mitra OMS. Ketiga, memfasilitasi simpul belajar dan keempat, mengkoordinir daerah di setiap Kabupaten dalam materi yang disampaikan kepada peserta simpul belajar. Program Madani bertujuan meningkatkan kapasitas legalitas dan berkelanjutan OMS diBoyolali melalui kegiatan bersama dalam simpul belajar
Sementara Ismail Al Habib pendiri LKTS menyatakan, konsep Madani sangat koperensif dengan isu yang berada di setiap daerah dan perlunya kaloborasi antara akademisi, LSM, ormas dan lain-lain dalam menangani isu tematik.
Berbagai harapan agar simpul belajar berjalan baik diutarakan beberapa audien antara lain datang dari Forabi. Agus Bambang perwakilan Forabi menjelaskan dari simpul belajar sangat membantu dan bermanfaat dengan CSO dan ormas di Boyolali. Sementara Sri Haryanti dari IBI menegaskan IBI selama ini telah melakukan simpul belajar bahkan dengan ormas lainya. Sementara Estu Utomo perwakilan kampus menyatakan pencanangan Kampus Siaga Bencana dan peran Akbid di simpul belajar.
Sebelum terbentuknay simpul belajar terlebih dahulu LKTS mendata Ormas, LSM, Akademisi sejumlah 27 Lembaga, namun ada beberapa pertimbangan sehingga menjadi 18 yang diundang dalam pembentukan deklarasi simpul belajar. Dengan sendirinya nama simpul belajar FORMMAD ( Forum Masyarakat Madani ) melalui voting peserta, dan terbentuk 5 presidium dalam simpul belajar
Sejumlah pertanyaan juga mewarnai dalam kegiatan ini. Mulyono dari Lesman mempertanyakan kenapa harus menunggu Madani dalam menyamakan visi dan misi. Sedangkan Andi Sarjono dari PADI pertemuan deklaras ini ajang Reoni dan diharapkan output maupun input dalam pembentukan simpul belajar kedepan. Sedangkan Purwanto mewakili Milankori menyatakan kekuatan sipil lemah harus ada kontrol dan adanya kekuatan dan kaderisasi.
Sejumlah ormas dan LSM menandatangani dalam simpul belajar ini antara lain, LKTS, PADI, LESMAN, FORABI, PDNA, SUKMADESI, LAKPESDAM NU, STIKES Estu Utomo, Forum Kespro Boyolali, PD Aisyiah, FPPB, Fatayat NU, IBI, Milangkori,JRKI dan unsur jurnalis