Filsafat Hindu: Sipa Rahwana Pada Kelahiran Sebelumnya?
Citizen News

Di dalam Śiva Purāṇa (Rudra Saṁhitā 1: Bab 1-4), dikisahkan Ṛṣi Nārada ingin mendapatkan Śrīmati sebagai istrinya, Nārada pergi ke Vaikuṇṭha agar dirinya diberkahi badan & wajah setampan Viṣṇu.
Nārada kemudian mendatangi sayembara putri raja Śīlanidhi itu dengan kepercayaan diri yang tinggi merasa telah memiliki wajah amat rupawan seakan putri raja pasti akan memilihnya. Dua prajurit Śiva kemudian datang menyamar sebagai brāhmaṇa untuk mempermalukan Nārada di depan umum. Ketika melihat Ṛṣi Nārada, mereka berdua menertawakan sang resi karena ternyata Nārada diberi wajah seekor monyet oleh Viṣṇu.
Ketika sang putri raja bersiap memilih kandidat calon suaminya, Śrīmati menjadi ketakutan melihat wajah Nārada. Akhirnya Viṣṇu kemudian muncul & menyamar menjadi seorang raja, Beliau membawa lari Śrīmati, ternyata kerajaan ini adalah ilusi yang diciptakan oleh Viṣṇu.
Merasa telah ditipu, Nārada mengutuk Viṣṇu, "Kau penyihir licik, Kau membuat hamba tertekan demi wanita. Tuanku, hamba mengutuk-Mu, Kau akan menjadi sengsara dalam wujud manusia (Rāma) dan kehilangan istri-Mu (Sinta). Para pengawal-Mu akan memiliki wajah yang sama denganku (kawanan kera)."
Karena telah dipermalukan, Nārada juga mengutuk 2 brāhmaṇa jelmaan 2 Śivagaṇa, "Karena telah mengejekku, kalian berdua akan menjadi iblis (Rahwana dan Kumbhakarṇa) yang lahir dari sperma seorang brāhmaṇa (Ṛṣi Viśrava)."
Viṣṇu kemudian menyadarkan Ṛṣi Nārada:
.—"Tertipu oleh keangkuhanmu, kau tidak mematuhi instruksi Śiva, pemberi buah sejati dalam perbuatan, Dia telah memberimu hasil ini. Yakinlah dalam pikiranmu bahwa segala sesuatu telah terjadi sesuai dengan keinginan Śiva. Parameśvara melenyapkan keangkuhan, Dia adalah Brahman Tertinggi; Ātman tertinggi."
.—"Jangan bersedih. Tidak ada yang dilakukan olehmu. Śiva yang melakukan segalanya. Tidak ada keraguan dalam hal ini. Maheśvara-lah yang menipu kecerdasanmu yang luar biasa dan membuatmu menderita karena cinta. Dialah yang menjadikanmu banyak bicara dan mengutuk-Ku."
Photo: Godmodesign
Hubungi WA kami (no WA: 081239358383) untuk buku-buku Filasafat Hindu, untuk katalog selengkapnya bisa kunjungi: https://www.instagram.com/filsafat_hindu/
Nārada kemudian mendatangi sayembara putri raja Śīlanidhi itu dengan kepercayaan diri yang tinggi merasa telah memiliki wajah amat rupawan seakan putri raja pasti akan memilihnya. Dua prajurit Śiva kemudian datang menyamar sebagai brāhmaṇa untuk mempermalukan Nārada di depan umum. Ketika melihat Ṛṣi Nārada, mereka berdua menertawakan sang resi karena ternyata Nārada diberi wajah seekor monyet oleh Viṣṇu.
Ketika sang putri raja bersiap memilih kandidat calon suaminya, Śrīmati menjadi ketakutan melihat wajah Nārada. Akhirnya Viṣṇu kemudian muncul & menyamar menjadi seorang raja, Beliau membawa lari Śrīmati, ternyata kerajaan ini adalah ilusi yang diciptakan oleh Viṣṇu.
Merasa telah ditipu, Nārada mengutuk Viṣṇu, "Kau penyihir licik, Kau membuat hamba tertekan demi wanita. Tuanku, hamba mengutuk-Mu, Kau akan menjadi sengsara dalam wujud manusia (Rāma) dan kehilangan istri-Mu (Sinta). Para pengawal-Mu akan memiliki wajah yang sama denganku (kawanan kera)."
Karena telah dipermalukan, Nārada juga mengutuk 2 brāhmaṇa jelmaan 2 Śivagaṇa, "Karena telah mengejekku, kalian berdua akan menjadi iblis (Rahwana dan Kumbhakarṇa) yang lahir dari sperma seorang brāhmaṇa (Ṛṣi Viśrava)."
Viṣṇu kemudian menyadarkan Ṛṣi Nārada:
.—"Tertipu oleh keangkuhanmu, kau tidak mematuhi instruksi Śiva, pemberi buah sejati dalam perbuatan, Dia telah memberimu hasil ini. Yakinlah dalam pikiranmu bahwa segala sesuatu telah terjadi sesuai dengan keinginan Śiva. Parameśvara melenyapkan keangkuhan, Dia adalah Brahman Tertinggi; Ātman tertinggi."
.—"Jangan bersedih. Tidak ada yang dilakukan olehmu. Śiva yang melakukan segalanya. Tidak ada keraguan dalam hal ini. Maheśvara-lah yang menipu kecerdasanmu yang luar biasa dan membuatmu menderita karena cinta. Dialah yang menjadikanmu banyak bicara dan mengutuk-Ku."
Photo: Godmodesign
Hubungi WA kami (no WA: 081239358383) untuk buku-buku Filasafat Hindu, untuk katalog selengkapnya bisa kunjungi: https://www.instagram.com/filsafat_hindu/