FGD Community Score Card Digelar YBS Palopo Dilokasi Piloting
Community Discussion

Yayasan Bumi Sawerigading (YBS) Palopo gelar Foccus Group Discussion (FGD) sosialisasi penggunaan Community Score Card (CSC) atau lembar penilaian masyarakat bersama komponen masyarakat dilokasi piloting program USAID MADANI, Senin (7/3/2021).
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Dangerakko, Kecamatan Wara, Kota Palopo yang dihadiri langsung sejumlah perwakilan beberapa pejabat dari kelompok masyarakat sebagai penerima manfaat dari CSC tersebut.
Adapun isu tematik yang digunakan sebagai bahan CSC terkait masalah tata kelola sumberdaya alam berbasis pengelolaan sampah, khususnya dilokasi piloting program di Kelurahan Dangerakko, yang dikenal sebagai pusat aktivitas perekonomian masyarakat Palopo dan luar Palopo.
Ketua YBS Palopo, dalam pemaparannya dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejumlah kendala prioritas yang dialami masyarakat yang masih sulit mendapatkan pelayanan, khususnya jasa pengangkutan sampah.
“Dari hasil CSC, kita mengetahui bahwa sebagian besar masyarakat berharap jasa pengangkutan sampah sebaiknya dilakukan minimal dua kali dalam sehari, atau tersedianya armada yang dapat menjangkau seluruh pemukiman, utamanya akses lorong dan setapak,” ungkap Abdul Malik Saleh.
Lanjut Ketua YBS Palopo mengharapkan kepada pemerintah dan pihak lain agar ada solusi alternatif mengenai pengangkutan atau pengelolaan sampah secara terpadu, dan edukasi terkait pengelolaan sampah.
“Jika perlu, ada pihak swasta lain yang mengelola sampah dan perlu penerapan manajemen waktu pengangkutan dan penanganan sampah agar pelayanan lebih dimaksimalkan,” tambanya.
Sementara itu, Lurah Dangerakko, Adhy Dewantara berharap penuh kepada YBS Palopo dan seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam hal pengelolaan sampah, termasuk dalam memanfaatkan sampah menggunakan metode Tong dan Kotak Ajaib Terpadu (TongKAT).
“Paing tidak seluruh masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan, dengan membuang sampah pada tempat yang disediakan,” ucap Lurah.
“Dengan solusi alternatif yang ditawarkan yakni dengan metode TongKAT, maka diharapkan kepada warga untuk memanfaatkan wadah tersebut untuk menghasilkan pupuk dari sampah rumah tangga,” tutur Adhy.
Meski demikian, masyarakat tidak menampik dan menyadari bahwa sebagian warga masih minim kesadaran dalam membuang sampah di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah, termasuk dalam hal mengelola sampah agar lebih bermanfaat.
Selain unsur YBS Palopo, jajaran Staf Kelurahan Dangerakko, dan masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan sampah kegiatan itu pula dihadiri oleh Forum Belajar Mapaccing (FBM) sebagai Learning Forum diantaranya, pencetus media TongKAT, Dr. Rustan Santaria, dan Sekretaris Bakesbangpol Kota Palopo, Taufiq Gurahman.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Dangerakko, Kecamatan Wara, Kota Palopo yang dihadiri langsung sejumlah perwakilan beberapa pejabat dari kelompok masyarakat sebagai penerima manfaat dari CSC tersebut.
Adapun isu tematik yang digunakan sebagai bahan CSC terkait masalah tata kelola sumberdaya alam berbasis pengelolaan sampah, khususnya dilokasi piloting program di Kelurahan Dangerakko, yang dikenal sebagai pusat aktivitas perekonomian masyarakat Palopo dan luar Palopo.
Ketua YBS Palopo, dalam pemaparannya dimana kegiatan tersebut bertujuan untuk mengetahui sejumlah kendala prioritas yang dialami masyarakat yang masih sulit mendapatkan pelayanan, khususnya jasa pengangkutan sampah.
“Dari hasil CSC, kita mengetahui bahwa sebagian besar masyarakat berharap jasa pengangkutan sampah sebaiknya dilakukan minimal dua kali dalam sehari, atau tersedianya armada yang dapat menjangkau seluruh pemukiman, utamanya akses lorong dan setapak,” ungkap Abdul Malik Saleh.
Lanjut Ketua YBS Palopo mengharapkan kepada pemerintah dan pihak lain agar ada solusi alternatif mengenai pengangkutan atau pengelolaan sampah secara terpadu, dan edukasi terkait pengelolaan sampah.
“Jika perlu, ada pihak swasta lain yang mengelola sampah dan perlu penerapan manajemen waktu pengangkutan dan penanganan sampah agar pelayanan lebih dimaksimalkan,” tambanya.
Sementara itu, Lurah Dangerakko, Adhy Dewantara berharap penuh kepada YBS Palopo dan seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam hal pengelolaan sampah, termasuk dalam memanfaatkan sampah menggunakan metode Tong dan Kotak Ajaib Terpadu (TongKAT).
“Paing tidak seluruh masyarakat lebih meningkatkan kesadaran dalam menjaga lingkungan, dengan membuang sampah pada tempat yang disediakan,” ucap Lurah.
“Dengan solusi alternatif yang ditawarkan yakni dengan metode TongKAT, maka diharapkan kepada warga untuk memanfaatkan wadah tersebut untuk menghasilkan pupuk dari sampah rumah tangga,” tutur Adhy.
Meski demikian, masyarakat tidak menampik dan menyadari bahwa sebagian warga masih minim kesadaran dalam membuang sampah di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah, termasuk dalam hal mengelola sampah agar lebih bermanfaat.
Selain unsur YBS Palopo, jajaran Staf Kelurahan Dangerakko, dan masyarakat sebagai penerima manfaat pelayanan sampah kegiatan itu pula dihadiri oleh Forum Belajar Mapaccing (FBM) sebagai Learning Forum diantaranya, pencetus media TongKAT, Dr. Rustan Santaria, dan Sekretaris Bakesbangpol Kota Palopo, Taufiq Gurahman.