Festival Sastra Yogyakarta 2019 (Joglitfest)
Berita Warga 
Dinas Kebudayaan DIY bekerjasama dengan Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI, penggiat sastra, komunitas, akademisi dan sejumlah penerbit menggelindingkan sebuah acara Festival Sastra Yogyakarta 2019 (Joglitfest) yang dihelat dari tanggal 2-30 September.
Dalam konferensi pers, Senin (2/9) siang, di Ruang Bima Dinas Kebudayaan DIY, acara dibuka oleh Kadisbud DIY Aris Eko Nugroho SP MSi didampingi Ketua Panitia Suharmono Arimba MA dan nara sumber Prof Faruk HT.
Kadisbud DIY mengatakan, perhelatan ini bertujuan untuk mendekatkan dunia sastra dengan publik, mengangkat khazanah sastra daerah, sekaligus menjalin hubungan antar penggiat sastra di Yogyakarta dan sekitar. “Ini sesuai dengan asas tujuan dan objek pemajuan kebudayaan yang termaktub dalam UU No.5 Tahun 2017 Kemendikbud RI yang mencetuskan kegiatan ‘Indonesiana’ yang fokus pada penyelenggaraan kegiatan budaya berstandar nasional,” jelas Aris Eko Nugroho.
Suharmono menambahkan, ini adalah perhelatan yang merangkul seluruh stakeholder yang concern dengan bidang sastra dan literasi. “Dari data di panitia, akan ada 100 peserta yang akan ambil bagian di acara ini. Baik pelajar, mahasiswa ataupun penggiat sastra. Bahkan ada 9 peserta dari luar negeri yang akan ikut andil,” ujar Suharmono yang akan melibatkan generasi milenial untuk Joglitfest kali ini.
Acara puncak akan jatuh pada tanggal 27-30 September, bertempat di Museum Benteng Vredeburg dan Monumen SO 1 Maret. Sejumlah kantong budaya juga dipilih panitia untuk mensukseskan acara ini. Seperti PKKH UGM, Tembi Rumah Budaya, Kampus UIN Sunan Kalijaga, Kampus UNY, Sanggar Komunitas Kutub, Saung Mimpi, Rumah Baca, Tembi Rumah Budaya, Bjong Kopi, Jejak Imaji, Secangkir Kopi, Pustakawaru dan Taman Budaya Yogyakarta.
Sumber : yogyapos.com
Dalam konferensi pers, Senin (2/9) siang, di Ruang Bima Dinas Kebudayaan DIY, acara dibuka oleh Kadisbud DIY Aris Eko Nugroho SP MSi didampingi Ketua Panitia Suharmono Arimba MA dan nara sumber Prof Faruk HT.
Kadisbud DIY mengatakan, perhelatan ini bertujuan untuk mendekatkan dunia sastra dengan publik, mengangkat khazanah sastra daerah, sekaligus menjalin hubungan antar penggiat sastra di Yogyakarta dan sekitar. “Ini sesuai dengan asas tujuan dan objek pemajuan kebudayaan yang termaktub dalam UU No.5 Tahun 2017 Kemendikbud RI yang mencetuskan kegiatan ‘Indonesiana’ yang fokus pada penyelenggaraan kegiatan budaya berstandar nasional,” jelas Aris Eko Nugroho.
Suharmono menambahkan, ini adalah perhelatan yang merangkul seluruh stakeholder yang concern dengan bidang sastra dan literasi. “Dari data di panitia, akan ada 100 peserta yang akan ambil bagian di acara ini. Baik pelajar, mahasiswa ataupun penggiat sastra. Bahkan ada 9 peserta dari luar negeri yang akan ikut andil,” ujar Suharmono yang akan melibatkan generasi milenial untuk Joglitfest kali ini.
Acara puncak akan jatuh pada tanggal 27-30 September, bertempat di Museum Benteng Vredeburg dan Monumen SO 1 Maret. Sejumlah kantong budaya juga dipilih panitia untuk mensukseskan acara ini. Seperti PKKH UGM, Tembi Rumah Budaya, Kampus UIN Sunan Kalijaga, Kampus UNY, Sanggar Komunitas Kutub, Saung Mimpi, Rumah Baca, Tembi Rumah Budaya, Bjong Kopi, Jejak Imaji, Secangkir Kopi, Pustakawaru dan Taman Budaya Yogyakarta.
Sumber : yogyapos.com
