Festival OMS Madani Solo: Aqeela dan Bayu Mencuri Hati Hadirin
Berita Warga 
Festival OMS Madani Solo (22/8/23) berlangsung meriah. Di buka dengan parade lagu lagu persembahan dari CSO-CSO di Solo telah membuat suasana Pendapi Gede (City Hall) Pemkot Kota Solo menjadi gempita.
Kegiatan festival dibuka oleh Sekda Kota Surakarta, Bapak Ahyani. Bapak Ahyani menyampaikan rasa senangnya dalam acara Madani Solo. Mengantarkan sambutan tertulis Walikota, Bapak Ahyani berharap jika bisa Madani jangan pamit.
Festival OMS yang juga dihadiri philantropist dari Kanada Bapak dan Ibu Hasriter berlangsung lancar. Kegiatan yang penting berlangsung selama festival antara lain penyerahan sertifikat sebagai tanda diwisudanya kerja kerja magang aktifis PPOMS - Pusat Pembelajaran Organisasi Masyarakat Sipil. Kegiatan yang lain adalah penyerahan secara simbolik Kontrak Kerja Swakelola 3 dari Kepala Bakesbangpol Bapak Indradi kepada Kompip yang diterima oleh Bapak Eko Setiawan. Isi kontrak itu secara singkat Bakesbangpol mempercayakan kepada KOMPIP pelatihan IKO bagi 20 Ormas di Solo. Penyerahan kontrak ini bermakna historis, karena di Jateng tidak banyak kota yang telah menjalankan Perpres 16 tahun 2018. Di Solo, dengan begitu Bakesbangpol juga menjadi pelopor bagi SKPD lain menjalankan kemitraan Swakelola tipe 3.
Keseruan festival diwarnai dengan tampilnya penerjemah isyarat dari komunitas tuli PPRBM. Di stan Bazar, Spekham selain memajang produk dampingan juga menyediakan klinik penanganan kekerasan (terutama dalam rumah tangga). Sementara kakak juga memajang produk serta mendisplay berbagai materi mendukung perwujudan kota layak anak. LPTP tidak ketinggalan memajang Biosan mandiri andalannya. Seroja, PPRBM, Sari, Interaksi, Inres, YSKK dan KOMPIP sendiri juga memajang sajian informasi organisasi dan produk warga dampingan.
Aqeela dan Bayu mencuri hati hadirin
Diantara kegiatan yang bisa jadi tidak bisa dilewatkan adalah persembahan lagu lagu oleh ananda Aqeela dan Bayu. Ananda ini masih duduk di kelas 3 SD. Keberaniannya menyanyi memukau hadirin. Dua ananda ini memulai dengan menyanyikan lagu lagu nasional. Suasana menjadi gegap gempita ketika ananda berdua menyanyikan lagu Hari Merdeka. Semua audien ikut bernyanyi dengan antusias. Sebagian audien ikut bernyanyi sambil mengepalkan tangan ke atas.
Sajian lagu berujung syahdu membawa keharuan ketika ananda Aqeela dan Bayu menyanyikan lagu andalannya yang berjudul Realita ciptaan Pak Sugian Noor dari YPAC. Berikut syairnya :
Hidup yang kualami sekarang
Hidup dalam arti sebenarnya
Bukan impian bukan khayalan
Ini suatu kenyataan
Walau hidupku seperti ini
Aku tak pernah rendah diri
Karna kutahu semua dunia semua tiada yang sempurna
Oh Tuhanku
Tabahkanlah hatiku
Dalam menjalani
Perjalanan hidup ini
Ku tak butuh belas kasihan
Yang kuharapkan pergertian
Ku ingin berdiri sendiri
Diatas kaki ku sendiri
(Tina-KOMPIP)
Kegiatan festival dibuka oleh Sekda Kota Surakarta, Bapak Ahyani. Bapak Ahyani menyampaikan rasa senangnya dalam acara Madani Solo. Mengantarkan sambutan tertulis Walikota, Bapak Ahyani berharap jika bisa Madani jangan pamit.
Festival OMS yang juga dihadiri philantropist dari Kanada Bapak dan Ibu Hasriter berlangsung lancar. Kegiatan yang penting berlangsung selama festival antara lain penyerahan sertifikat sebagai tanda diwisudanya kerja kerja magang aktifis PPOMS - Pusat Pembelajaran Organisasi Masyarakat Sipil. Kegiatan yang lain adalah penyerahan secara simbolik Kontrak Kerja Swakelola 3 dari Kepala Bakesbangpol Bapak Indradi kepada Kompip yang diterima oleh Bapak Eko Setiawan. Isi kontrak itu secara singkat Bakesbangpol mempercayakan kepada KOMPIP pelatihan IKO bagi 20 Ormas di Solo. Penyerahan kontrak ini bermakna historis, karena di Jateng tidak banyak kota yang telah menjalankan Perpres 16 tahun 2018. Di Solo, dengan begitu Bakesbangpol juga menjadi pelopor bagi SKPD lain menjalankan kemitraan Swakelola tipe 3.
Keseruan festival diwarnai dengan tampilnya penerjemah isyarat dari komunitas tuli PPRBM. Di stan Bazar, Spekham selain memajang produk dampingan juga menyediakan klinik penanganan kekerasan (terutama dalam rumah tangga). Sementara kakak juga memajang produk serta mendisplay berbagai materi mendukung perwujudan kota layak anak. LPTP tidak ketinggalan memajang Biosan mandiri andalannya. Seroja, PPRBM, Sari, Interaksi, Inres, YSKK dan KOMPIP sendiri juga memajang sajian informasi organisasi dan produk warga dampingan.
Aqeela dan Bayu mencuri hati hadirin
Diantara kegiatan yang bisa jadi tidak bisa dilewatkan adalah persembahan lagu lagu oleh ananda Aqeela dan Bayu. Ananda ini masih duduk di kelas 3 SD. Keberaniannya menyanyi memukau hadirin. Dua ananda ini memulai dengan menyanyikan lagu lagu nasional. Suasana menjadi gegap gempita ketika ananda berdua menyanyikan lagu Hari Merdeka. Semua audien ikut bernyanyi dengan antusias. Sebagian audien ikut bernyanyi sambil mengepalkan tangan ke atas.
Sajian lagu berujung syahdu membawa keharuan ketika ananda Aqeela dan Bayu menyanyikan lagu andalannya yang berjudul Realita ciptaan Pak Sugian Noor dari YPAC. Berikut syairnya :
Hidup yang kualami sekarang
Hidup dalam arti sebenarnya
Bukan impian bukan khayalan
Ini suatu kenyataan
Walau hidupku seperti ini
Aku tak pernah rendah diri
Karna kutahu semua dunia semua tiada yang sempurna
Oh Tuhanku
Tabahkanlah hatiku
Dalam menjalani
Perjalanan hidup ini
Ku tak butuh belas kasihan
Yang kuharapkan pergertian
Ku ingin berdiri sendiri
Diatas kaki ku sendiri
(Tina-KOMPIP)
