Diseminasi dan Reflikasi Menuju Desa Inklusif
Citizen News

Desa Pincara berbagi pengalaman dengan Desa Banyu Urip terkait Desa Inklusif melalui kegiatan "Diseminasi dan Reflikasi Praktek Baik serta Sosialisasi Perbup Luwu Utara tentang Dukungan Terciptanya Desa Inklusif " pada hari Selasa, 30 Agustus 2022 di Desa Bnyu Urip. Kegiatan ini dilaksanakan Wallacea dan USAID MADANI.
Kades Pincara Musibar, Ketua Forum Peduli Kelompok Rentan (FPKR) Tiriwan, Ketua PATBM Dja"far Arbie tampil sebagai pembicara menyampaikan bagaimana upaya-upaya mereka di Pincara bisa memulai kegiatan-kegiatan kecil yang akhirnya terjadi perubahan kecil baik komitmen Pemdes dan warga terutama FPKR dan PATBM. Kades Banyu Urip Rahman menyampaikan kondisi Desa Banyu Urip dan kesiapannya menuju Desa Inklusif.
Kepala Desa Musibar mengatakan sebenarnya belum banyak juga dilakukan menuju desa inklusif, namun kami sudah mulai melakukannya. Misalnya, secara kelembagaan sudah membentuk forum peduli kelompok rentan (FPKR) dan PATBM . Keduanya membantu Pemdes memikirkan perlunya pelibatan kelompok rentan dan mendorong adanya perubahan baik pengetahuan dan pemahaman sehingga Pemdes Pincara mampu menentukan aksi dan program dari dana desa.
"Kami masih sangat jauh dari indikator Desa Inklusif. Kami belum sempurna. Akan tetapi sudah memulainya. Seperti perbaikan jembatan ke Kantor Desa yang dulu bertangga-tangga, sulit dilewati lansia dan disabilitas akhirnya diubah menjadi lebih memenuhi akses kelompok rentan. Kemudian, mulai tahun ini sudah melibatkan kelompok rentan dalam musyawarh bahkan masuk dalam Tim Penyusun RKP Desa.
Kegiatan dihadiri Camat, Babinsa, Babinkantibmas, PPDI Luwu Utara, TA P3MD, Wallace, FC MADANI, dan Pembantu Rektor IV Universitas Andi Djemma serta perwakilan warga dari kelompok rentan di Desa Banyu Urip.
Pada kegiatan itu Rahman, Kepala Desa Banyu Urip membaca, mencermati dan bersedia menjadi lokasi reflikasi dan menjalankan Perbub Luwu Utara tentang Dukungan Terciptanya Desa Inklusif. Kepala Desa Banyu Urip juga menandatangani Maklumat Pengelolaan Dana Desa Pro Inklusif.
#
Kades Pincara Musibar, Ketua Forum Peduli Kelompok Rentan (FPKR) Tiriwan, Ketua PATBM Dja"far Arbie tampil sebagai pembicara menyampaikan bagaimana upaya-upaya mereka di Pincara bisa memulai kegiatan-kegiatan kecil yang akhirnya terjadi perubahan kecil baik komitmen Pemdes dan warga terutama FPKR dan PATBM. Kades Banyu Urip Rahman menyampaikan kondisi Desa Banyu Urip dan kesiapannya menuju Desa Inklusif.
Kepala Desa Musibar mengatakan sebenarnya belum banyak juga dilakukan menuju desa inklusif, namun kami sudah mulai melakukannya. Misalnya, secara kelembagaan sudah membentuk forum peduli kelompok rentan (FPKR) dan PATBM . Keduanya membantu Pemdes memikirkan perlunya pelibatan kelompok rentan dan mendorong adanya perubahan baik pengetahuan dan pemahaman sehingga Pemdes Pincara mampu menentukan aksi dan program dari dana desa.
"Kami masih sangat jauh dari indikator Desa Inklusif. Kami belum sempurna. Akan tetapi sudah memulainya. Seperti perbaikan jembatan ke Kantor Desa yang dulu bertangga-tangga, sulit dilewati lansia dan disabilitas akhirnya diubah menjadi lebih memenuhi akses kelompok rentan. Kemudian, mulai tahun ini sudah melibatkan kelompok rentan dalam musyawarh bahkan masuk dalam Tim Penyusun RKP Desa.
Kegiatan dihadiri Camat, Babinsa, Babinkantibmas, PPDI Luwu Utara, TA P3MD, Wallace, FC MADANI, dan Pembantu Rektor IV Universitas Andi Djemma serta perwakilan warga dari kelompok rentan di Desa Banyu Urip.
Pada kegiatan itu Rahman, Kepala Desa Banyu Urip membaca, mencermati dan bersedia menjadi lokasi reflikasi dan menjalankan Perbub Luwu Utara tentang Dukungan Terciptanya Desa Inklusif. Kepala Desa Banyu Urip juga menandatangani Maklumat Pengelolaan Dana Desa Pro Inklusif.
#